28.3K 1.9K 55
                                    

Aku rasa ini mungkin sedikit

Happy read~

Strive pov

Inilah hari yang ku tunggu-tunggu. Pulang, aku akan pulang ke apartemen tempatnya Claire. Ouch, sungguh aku sangat merindukan dirinya, rasa darahnya, tubuhnya_ Eh, Mesum!

Dengan santai aku mengendarai mobil ku Gold Ferrari menuju tujuan "damn" aku memukul setir sedikit pelan agar tidak rusak karena. Hell, hari minggu yang macet!!!

Dengan geram aku mengeluarkan ipon dan mengetik di layarnya. Karena emosi aku tidak sengaja malah meremukan ipon ku, cepat aku buka dashboard yang juga hampir lepas karena terlalu kuat menariknya (punya kekuatan super tak selalu enak loh T_T) dan mengambil salah satu dari empat persediaan ipon ku

Aku mengetik pesan singkat pada suruhanku yang kali ini manusia biasa untuk menunggu dan mengantar mobilku ke apartemen. Setelah pesan send ku tinggalkan mobil dan menuju gedung yang terdekat. Ternyata itu gedung hotel, tanpa memperdulikan tatapan ngiler para perempuan, aku secara diam-diam masuk pada lift darurat untuk menuju atap gedung

Sampai di atap aku melihat banyak gedung-gedung. Aku berlari kecil menuju ujung dan melompat ke atap gedung lain yang jaraknya cukup jauh, bahkan aku bisa melompat ke gedung yang lebih tinggi

Aku terus melompat dan berlari. Sebenarnya ini sangat melelahkan, selain juga menguras tenaga ini juga merusak penampilan_Hey!

Refleks aku berhenti dan berkaca pada pintu atap. Sejumput jambul rambutku jatuh ke dahi dan segera aku perbaiki kemudian melanjutkan aktivitasku

~***~

Author pov

Saat Strive menyusuri lorong menuju apartemen. Dia melihat Aray yang bersandar pada tembok dekat pintu, "kau berlari?" lihatlah. Aku menemukan vampire lain yang sama saja dengan Eliot yang tidak mau hormat pada ku

"diamlah. Apa dia ada? Dia sudah tidur? Bagaimana keadaannya saat aku pergi?" Aray merengut dan berdecih kesal pada pertanyaan beruntun dari Strive "dia ada. Dia sudah tidur. Dia baik-baik saja, tapi~"

"tapi apa?"

"dia. Beberapa hari yang lalu bertemu dengan jack" lirih Aray yang menatap tanah. Dia memang belum tahu seberapa hebat kemarahan Strive, tapi yang dia dengar sangatlah konyol "siapa jack?" tanya Strive dengan polos

Aray mengangkat kepalanya dan menatap Strive tidak percaya "astaga. Kau sangatlah kurang pengetahuan, hidup mu padahal sudah ribuan tahun"

Strive memutar matanya sebal "jawab saja bodoh"

"dia. Leo" sedetik itu kaki Aray menggelantung dengan lehernya di cekik Strive

Strive pov

Aku tidak mengerti dengan diriku. Rasanya marah dan tidak tenang mendengar mereka beremu, rasanya aku ingin mengurung Claire hanya unutukku. Siapa yang tahu apa saja yang di katakkan Leo atau si Jack atau apalah I don't care

Yang penting sekarang apakah Claire telah memaafkan Leo. Dan apakah dia ingin kembali? Apa dia akan meninggalkan aku?

"S-trive" ku lepaskan cekikan pada leher Aray. Aku tidak mengerti dengan perasaan ku, selama ini aku bisa tenang mengontrol emosiku. Tapi saat ini aku merasa gelisah dan marah, bagiku pertemuan mereka adalah salah seluruh makhluk di muka bumi ini. Dan ketakukan ku adalah di tinggalkan olehnya

"kau tenang saja Strive. Dia hanya bertemu Jack, sosok serigala Leo. Dia bahkan tidak berani bertatap wajah dengan Leo secara langsung" aku melirik Aray dengan tajam dan dia serius dengan apa yang dia ucapkan

The Best To Be My MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang