36.7K 2.2K 36
                                    

maaf lama updatenya

jangan lupa untuk vote atau komennya ya

~***~

Perpustakaan itu terisi penuh dengan rak-rak buku raksasa dengan berbagi macam buku dari tahun ke tahun dan banyak versi. Di setiap barisan rak adanya jendela kaca yang tinggi dengan korden merah tua yang di sibakkan ke samping. Setiap jendela besar itu terdapat bangku-bangku untuk membaca. Dan di ujung lorong deretan rak buku ada meja besar yang di belakangnya terdapat dinding kaca.

Di atas meja tersebut ada banyak buku 'love at first sight' 'ciri-ciri jatuh cinta' 'cinta anak remaja' 'cinta itu buta' 'love forever' dan masih banyak yang berkaitan tentang kata 'cinta'

Sedangkan di bawah bangkunya ada seorang pria rupawan yang sedang begitu serius dan mendalami kata-kata dari buku background merah muda dengan tulisan bergaya Forte kuning tebal 'about love'

Sementara di depan gerbang perpustakaan ada pria berambut pirang menatap lurus ke bangku berantaan tersebut dengan tatapan iba 'khasian Strive. Astaga, dia benar-benar menuruti perkataan ku untuk mencari tahu itu sendiri'

Ya. Dialah Eliot yang membuat pangeran vampire itu berhasil jadi orang idiot yang memikirkan hal yang menurut Eliot tidak penting. Sesekali Strive akan mengacak rambutnya karena tidak mengerti atau meraung karena tetap tidak paham. Eliot berdahem keras, bangku besar itu bergoyang karena Strive terkejut dan kepalnya terbentur

"apa El?" hanya sampai sebatas mata Strive keluar untuk melihat pengganggunya "dari pada kau seperti itu, lebih baik kau tanyakan pada ayahmu, karena kau itu iblis dan itu pasti um, berbeda" Strive berdiri tegak dan berjalan cepat ke gerbang perpustakaan, saat dia melewati Eliot dia berbisik "besihkan kekacauan ini"

...

Masih di atap yang sama. Ada tiga pemimpin yang bangsanya saling berseteru duduk di sofa dalam ruangan yang hangat dan remang, dua lainnya terlihat gusar, dan yang satu terlihat santai sambil menyeruput teh.

"kau bilang tadi Lucian heh. Aku dengar itu hanya mitos" sinis Leo, pemimpin pack werewolf terbesar sedunia werewolf "kau tidak tahu apa-apa anak muda. Bahkan dulu bangsa Lycan di perbudak oleh orang itu" geram seorang pria yang berambut ikal sebahu, pemipin dari bangsa Lycan Van

Romero meletakkan cangkir tehnya "Lucian telah ada cukup lama. Dia ada tidak terlalu lama setelah perginya Lucifer dari dunia manusia ke neraka, meninggalkan kita yang merupakan makhluk iblis tetap di sini" Leo menatapnya dengan santai "lalu kenapa dia mati? Dan kenapa dia di bangkitkan?" Van menghembuskan nafas pelan "dia mati karena kakek ku dulu membunuhnya"

Leo beraliha menatap Van dengan tidak percaya "bukankah kakek mu itu manusia?" pemimpin Lycan itu tersenyum simpul dan perlahan menggeleng

"alsan kenapa Lucian dulu memperbudak bangsaku karena mereka tahu hanya Lycan yang bisa membunuh dia. Dan itu merupakan rahasia yang tidak di ketahui para Lycan, untuk mencegah adanya Lycan yang memberontak mereka memiliki penawarnya. Kakek ku sengaja membiarkan dirinya di gigit Lycan lain dan bertransformasi di purnama pertama untuk membunuhnya, setelah itu dia berhasil mendapatkan penawarnya karena bantuan teman-temannya" Van menarik nafas sebelum melanjutkan "dan drakula itu di bangkitkan puteri angkatnya karena kekasih anaknya itu di bunuh pemburu manusi"

Romero tertawa kecil "rupanya wolf muda ini masih belum tahu apapun?" tatapannya mengejutkan Leo. Mata merah itu menatapnya lembut seperti anak-ayah, tidak seperti kebanyakan vampire yang akan menatap bangsanya dengan was-was atau kebencian

"biar aku ceritkan sedikit tentang sejarah ketiga bangsa ini nak" Leo menggeram "aku bukan anakmu" Van hanya mendesah 'Romero tidak berubah meski sudah punya anak sendiri'

Romero mengabaikan ucapan Leo, dia menatap cangkir teh nya dengan tatapan jauh

"werewolf ada karena anjing dari neraka yang keluar kerena Lucifer. Para manusia bersuku dahulu memuja mereka sehingga mereka memiliki kekuatan bertransformasi menjadi anjing rakasasa yaitu kalian"

"HEH kami bukan anjing" bela Leo "ohya. Anjing yang ukurannya besar itu namanya apa ya?" Romero pura-pura berfikir "itu damanya serigala" dengus Leo "nah itu kau mengakuinya" Leo mengepalkan tinjunya kuat-kuat 'pak tua ini lebih menyebalkan dari pada ayah dulu'

"dan Lycan ada karena dulu seorang manusia mendapatkan kutukan dari dewi artemis karena manusia itu membunuh dan memakan tubuh korbanya di kuil dewi artemis. Jika drakula adalah nenek moyang vampire maka Lycan adalah nenek moyang werewolf"

"dan vampire. Mereka ada karena Lucifer, seorang pria yang meminta obat dari Lucifer untuk kesembuhan kekasihnya. Lucifer memberikan obat itu dengan syarat jiwanya harus di ambil dan untuk bertahan hidup pria itu harus meminum darah dan terbakar bila terkena matahari. Namun kekasih pria itu lari karena mengetahui pria itu telah menjadi monster"

"apa itu artinya vampire tidak bisa jatuh cinta ayah?" pertanyaan dengan nada polos menggema kekusyukan ruangan itu "Strive, sejak kapan kau_" Romero menghentikan perkataanya saat melihat buku yang masih di pegang di tangan kanan anaknya yang berjudul...

Seketika itu juga raja vampire itu tertawa kencang dengan mulut terbuka lebar, menampakkan gigi taring di atas dan bawah yang runcing. Tawanya membuat dua orang memandangnya tercengang, dan anaknya geram sambil malu-malu menyembunyikan buku yang tidak sadar dia bawa di balik badannya

"ayah berhenti tertawa" geram Strive memandang tajam ayahnya "oh Strive, kau" dia kembali tertawa membuat Strive menggeram lebih keras dan menghentakkan kakinya, membuat ruangan itu tergoyang sedikit

Romero berhenti tertawa dan memandang lurus anaknya "yang di ambil hanya jiwanya. Bukan perasaanya, dan ya. Yang kau rasakan itu cinta anak ku, selamat"

Strive menunduk dalam-dalam dan tersenyum. Sedangkan Leo menutup matanya diam-diam menggeram dalam hati karena tahu siapa yang di maksud

~***~

Claire pov

Hujan deras menerpa kaca bangunan mewah itu yang tertutup korden, suasana malam serasa dingin. Musim yang sebentar lagi akan berganti menjadi musim dingin membuat hujan terasa mengerikan.

Aku membukus tubuh ku dengan selimut tebal, dalam hati aku iri karena kakak sama sekali tidak merasa kedinginan dan saat ini sedang begadang menonton DVD blue film yang tadinya membuat ku tersentak syok karena ternyata kakak sudah membeli DVD rating 25+

Jika orang tua kami masih ada aku tidak akan segang mengadukan Aray pada orang tua kami. Dan untungnya suara derasnya hujan meredam suara-suara menjijikan dari speaker besar TV LCD 90 inc itu 'ugh. Kakak pasti sangat puas nonton dalam tv sebesar itu' ucap ku dalam hati

Dan dalam keadaan dingin ini aku merindukan Strive. Pria yang akan mengawasi ku sampai aku tidur kurang dari jam 10, membayangkan hal itu membuat ku tanpa sadar tersenyum. Awalnya saat Strive memerikan perhatian penuh pada perasaa ku yang saat itu down life dan keseha ku, aku perpikir miris karena aku berpikir tentang aku hanyalah makanan

Namunsemakin lama perhatian dan pengawasan itu membuat ku merasakan hal yangberbeda. Merasakan perasaan aman dan nyaman, Strive juga menurunkan kadarmeminum darah ku. Strive bahkan tidak nafsu pada aroma dan rasa darah lainnya

Selama aku down life dia selalu membuatku bangit dengan kata-kata yang mutiara kehidupan. Mengingatnya seperti membayangkan aku adalah penyakit kanker stadium akhir dan dia adalah orang yang mencintaiku dan aku mencintainya untuk selalu menghibur dan menyemangati hidupku

Mambayangkan itu membuatku penasaran pada perasaanku sendiri. Kenapa bisa-bisanya aku membayangkan hal yang tidak masuk akal tersebut. Tetapi dengan kata cinta di antara aku dan Strive itu sama sekali tidak menganggu ku dan membuatku bahagia

Apatidak masalah aku berharap pada Strive. Aku hanya tidak mau terlalu berharappada yang namanya cinta lagi

~***~

vote?

komen?

ask?

The Best To Be My MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang