Part 4 - I Want Like You, Alley

816 14 0
                                    

sebelumnya maaf banget karna saya meng-post part 4 ini terlalu lama, karna banyak sekali kendala yang membuat cerita ini menjadi lama untuk dibuatnya..

and then, maaf juga untuk satu minggu kedepan aku tidak bisa meng-post part 5nya, tapi aku janji setelah satu minggu aku akan melanjutkan part5nya.. stay tune yaa

happy reading :)

Keleey POV

*flashback*

Aku masih menatap kedua tanganku yang masih berlumuran darah saudara kembarku, merasakan sakit didadaku yang tidak kunjung berakhir, mengabaikan siapapun yang berbicara padaku.

Aku masih tidak percaya bahwa Aleey sudah tidak ada, sudah pergi dari kehidupanku untuk selamanya, setengah dari jiwaku terasa hilang, aku seakan-akan tidak merasakan hidup, seakan-akan tubuhku ini tidak mempunyai jiwa.

Aku mulai mencari-cari alasan bahwa semua ini hanya sebuah mimpi, bahwa semua ini hanya omong kosong belaka atau lelucon garing yang selalu dilakukan Louis untukku.

Aku mulai merasa bahwa penyebab kepergian Aleey adalah aku. Andai saja aku tidak pergi dan menghadapi kenyataan bahwa Harry lebih memilih Aleey daripada aku mungkin saat ini Aleey masih ada disini. Andai saja aku bisa lebih mengerti dan tidak terlalu iri dengan semua yang Aleey punya mungkin Aleey masih disisiku dan tertawa bersamaku. Andai saja aku tidak menyukai Harry dan membiarkan hatiku ini kosong tampa siapapun di dalamnya sehingga aku tidak perlu merasa cemburu jika melihat Aleey bersama dengan Harry ataupun Niall mungkin saat ini aku masih bisa memeluk Aleey dan merasakan detak jantungnya yang seirama denganku. Andai saja semua ini tidak terjadi.

Oh tuhan kenapa tidak kau ambil saja nyawaku, karna menurutku aku tidak begitu penting bagi semua orang yang ku kenal, tidak seperti Aleey yang selalu menjadi yang terpenting dan terutama. Bagi mereka aku hanya bayang-bayang Aleey, sesuatu yang tidak begitu penting. Jika kau mengambil nyawaku tuhan pasti tidak akan ada yang bersedih, Aleey mempunyai banyak orang yang mencintainya, mereka pasti akan bersedih jika mengetahui seorang yang mereka cintai meninggalkannya.

Aku rasa memang seharusnya aku saja yang tiada, aku akan membiarkanmu hidup Aleey dan menukar jiwa kita.

Akhirnya aku memutuskan untuk mengganti baju milikku dengan baju yang Aleey gunakan saat ini karna ruang UGD masih sangat sepi dari dan memutuskan bahwa dari detik ini aku harus berperan menjadi Aleey, membuatnya terus hidup, membiarkan Keleey yang lama pergi bersamaan dengan tubuh Aleey.

Biarlah aku membunuh ragaku dalam jiwamu, biarlah aku tetap membuatmu hidup di dalam jiwaku, biarkanlah aku hidup menggunakan namamu Aleey, izinkanlah aku untuk mendapatkan keinginanku ini demi dirimu dan orang-orang yang mencintaimu.

Karna aku tidak bisa hidup tanpamu jadi biarkanlah aku tetap membiarkanmu hidup di dalam jiwaku, biarkanlah aku berperan menjadi dirimu,biarkanlah aku mendapatkan segalanya yang kau punya Aleey.

Maafkan aku Aleey aku menginginkan hidupmu, aku ingin merasakannya bagaimana rasanya dicintai seseorang yang aku cintai, aku ingin merasakan bagaimana rasanya diperhatikan oleh Niall dan oleh kedua orang tua kita. Aku menginginkan itu karna aku tidak pernah merasakannya.

*end flashback*

Aku merasakan pelukkan dari seorang yang dulu sangat kucintai, Niall. Pria yang sekarang sudah menjadi kekasih kembaranku, pria yang sudah membuat kembaranku merasakan bagaimana rasanya dicintai oleh orang yang kita cintai, pria lembut yang selalu membuat aku dan kembaranku tertawa karna leluconnya yang terbilang tidak terlalu lucu namun selalu membuat kami tertawa, entah kenapa pria ini masih menempati salah satu ruang dihatiku.

My MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang