Part 13 - First Love

501 31 20
                                    

Selamat hari Minggu. sory telat untuk update part ini. maaf juga karna sudah membuat lama menunggu.

terima kasih kepada readers yang sudah menagih untuk melanjutkan cerita ini, terima kasih juga kepada semua yang sudah vote dan comment. aku bukan apa-apa tanpa kalian :)

klik vote agar aku semangat nulis part selanjutnya yaa.. thanks :)

Keleey POV

“jadi, kau bukan kekasihnya Liam sungguhan? Bagaimana  bisa? Ahh kukira kau beneran pacaran dengan dia. Kamu benar-benar sudah bikin aku galau semalaman tahu!” ujar Selena ketika aku memberikan secangkir kopi hangat untuknya.

Selena datang ke Apartmentku bersama Niall, lima menit setelah kepulangan Harry dari Apartmentku. Untunglah mereka tidak bertemu dalam waktu yang bersamaan, karna kurasa jika begitu maka aku jamin akan terjadi perang dunia ketiga antara Niall dan Harry. Akupun terkejut dengan kedatangan Niall yang tiba-tiba ini karna kupikir dia tidak ingin bertemu denganku lagi.

Dia terlihat cute saat aku membuka pintu apartmentku dan terkejut karna kedatangannya yang tiba-tiba. Wajahnya merona merah yang aku tidak tahu disebabkan oleh apa?, sudah beberapa tahun ini aku mengenalnya namun aku benar-benar tidak pernah bisa menebak apa yang sedang dia pikirkan, dia itu misterius dan juga menggemaskan. Namun dia datang bukan karna keinginannya untuk bertemu denganku melainkan hanya untuk mengantarkan Selena yang kebetulan bertemu dengannya di jalan.

Mungkin memang hanya aku yang berfikiran bahwa Niall akan menjadi seperti dulu lagi, tapi ternyata dia memang sudah berubah, kukira aku bisa bersama dengannya lagi seperti dulu dan memenuhi janjiku kepada Aleey.

Aku merebahkan diriku di sofa empuk milikku ini sambil menghela napas pelan. “yaa begitulah, aku hanya diminta Liam untuk berpura-pura menjadi kekasihnya agar dia tidak jadi dijodohkan oleh orang tuanya”

“kenapa kamu mau saja sih disuruh-suruh oleh dia? Kalau sudah seperti ini kan aku tidak jadi berjodoh dengan dia. Aahh harusnya saat ini aku masih bisa bertemu dengan Liam” ocehnya sambil mengaduk-aduk kopi yang kubuatkan untuknya.

Aku meneguk coffelatte yang baru saja kubuat “karna dia mengetahui kelemahanku, aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi karnanya” aku mengubah cara dudukku menjadi lebih berdekatan dengan Selena “dan saat itu aku benar-benar tidak tahu kalau orang yang dijodohkan dengannya itu kamu” lanjutku.

“jadi bagaimana sekarang? Aku sudah tidak bisa bersama Liam lagi, dan itu gara-gara kamu! Kau harus tanggung jawab, kau pasti mengerti apa yang kumaksud kan?” tegasnya, alisnya terangkat menunggu jawabanku.

Kepalaku mengangguk dengan susah payah “oke-oke aku mengerti, aku pasti akan membantumu, lagipula sepertinya Liam juga tertarik denganmu”

Selena terbatuk-batuk karna kopi yang sedang dia minum tiba-tiba tersedak di tenggorokannya. Aku membantu memijit lehernya agar sisa kopi yang berada di kerongkongannya keluar “apa kau bilang? Liam tertarik denganku?” ucapnya setelah nafasnya sudah kembali normal.

Aku memutar mataku “sejak aku melihat cara dia memandangmu itu aku sudah tahu kalau dia tertarik padamu. Masa kau tidak sadar sih? Huh!”

Selena mengerjap “astaga! Kenapa aku tidak sadar selama ini? tapi kenapa dia masih saja cuek saat bersamaku? Kukira dia tidak tertarik dengan wanita seperti aku”

“aku rasa dia hanya tidak tahu cara memperlakukan wanita dengan baik dan sepertinya Liam memang belum pernah mempunyai kekasih sebelumnya” seruku acuh.

“benarkah? Aaaa kau harus bantu aku untuk mendapatkan Liam” teriaknya sambil memelukku erat sampai nafasku tersengal-sengal “ Kalau tidak, aku akan jamin rahasiamu tentang kau yang berpura-pura menjadi Aleey akan terbongkar” lanjutnya sambil tersenyum ala devil kepadaku.

My MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang