Part 9 - When Your Mistake Hurting Yourself

641 13 2
                                    

maaf untuk mempostingnya terlalu lama, soalnya aku banyak pekerjaan hehe.. :p

please yang baca, vote atau comment yahh, karna itu sangat berharga untukku.. yang comment harus vote yang vote harus comment. oke!

happy reading :)

Aku terbangun karna suara rintik hujan yang terdengar cukup deras di luar sana. Kurenggangkan otot-ototku yang sudah menegang sambil menguap lebar.

Kuraih kalender duduk yang berada di meja samping tempat tidurku, tanggal 2 september? Bukannya ini adalah musim gugur? Kenapa hujan tidak berhenti? Seakan-akan langit mengerti apa yang sedang aku rasakan saat ini.

Biasanya setiap aku bangun tidur seperti ini selalu kulihat wajah Niall dan senyum indahnya itu menyapaku. Dia rela datang ke apartemenku hanya untuk membangunkanku setiap pagi. Tapi sekarang berbeda, dia telah pergi dan akulah yang sudah membuatnya pergi, aku menyesal Niall.

Kurasakan mata yang sembab karna aku terus menangis semalaman, merasakan perasaan yang bersalah sampai akhirnya aku tertidur pulas. Aku bangun dari tempat tidurku dan melangkahkan kaki dengan langkah gontai menuju balkon apartemenku. Membuka tirai yang menutupiku dari sinar matahari lalu kemudian aku membuka pintu balkonku yang langsung di sambut aroma Petrichor favoriteku, aku menghirup dalam-dalam aromanya sambil merenggangkan tubuhku. Aku suka aroma ini membuatku tenang dan nyaman, sama seperti Niall, dia juga menyukai aroma ini.

Ahh Niall, maafkan aku. Tiba-tiba saja air mataku kembali menetes, seketika kakiku melemas dan aku terduduk di balkon kamarku sambil terus terisak. Air mataku terus-menerus keluar hingga membanjiri wajahku, aku terus-menerus menyalahi diriku atas semua yang terjadi.

Semua yang terjadi dari saat kematian Aleey sampai sekarang adalah kesalahanku, iya andai saja aku tidak egois, andai aku tidak iri dengannya, andai aku tidak menyamar menjadi Aleey mungkin aku tidak akan mengalami hal yang sesakit ini.

Niall aku rindu kamu, aku rindu sapaan 'selamat pagi' yang selalu kudapat darimu, aku rindu senyumanmu yang selalu kudapat saat aku bangun dari tidurku, aku rindu aroma tubuhmu, aku rindu semua yang ada pada dirimu.

Ingatanku mulai melayang ke kejadian kemarin yang sudah membuatku seperti ini, kesalahanku dan kebodohankulah yang sudah membuat semua ini terjadi. Aku menengadahkan kepalaku untuk mencegah air mataku agar tidak jatuh lagi.

Saat itu aku sedang berlari menerjang hujan untuk sampai di rumah karna aku tidak ingin tubuhku ini sakit dan membuat Niall atau siapapun khawatir, tapi di tengah perjalan aku berhenti karna ada yang memanggil namaku dan orang yang memanggilku itu ternyata Harry yang sedang berada di dalam mobil.

Kemudian dia mengajakku pulang bersama, aku sempat ingin menolaknya tapi tidak ada salahnya bukan kalau aku ikut menumpang? Lagipula saat ini sedang hujan dan aku tidak igin tubuhku ini sakit. Akhirnya aku menerima tawaran Harry, dia terlihat sangat senang karna jawabanku, saat aku hendak masuk ke dalam mobil Harry tiba-tiba saja ada seseorang yang menarik tanganku.

Aku sangat kaget dibuatnya, jantungku berdegup sangat kencang. Ada perasaan takut, bersalah, bingung yang merasukiku saat itu, wajahnya terlihat sangat marah, aku sangat takut dibuatnya, aku tidak tahu harus berkata apa karna semuanya membuatku bingung.

"Aleey, bukankah aku sudah menyuruhmu untuk pulang? Kenapa kamu malah bersama lelaki brengsek ini?" serunya dengan menahan amarahnya, aku tahu dia sedang marah karna terlihat dari wajahnya yang sudah memerah. Oh astaga bagaimana ini?.

Aku menggenggam tangannya "niall, ini tidak seperti yang kau fikirkan" ucapku sambil menahan tangisanku dengan menggigit bibir bawahku. "aku bisa menj-." Belum sempat aku meneruskan perkataanku Niall sudah memotongnya.

My MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang