Part 8 - Confused!

605 15 4
                                    

hello my readers, ehm bagaimana kabar kalian? yang umat muslim apakah puasanya lancar? oh yaa aku mohon maaf yaa bila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati para readersku semua hehe..

emm btw di part ini aku hanya ingin menunjukkan perasaan Keleey, sebetulnya yang dia cintai siapa sih? terus yang akan dia pilih siapa sih?, oh yaa maaf juga karna aku meng-post part ini terlalu lama karna banyak kendala di duniaku hehe..

okee Happy Reading :)

Keleey POV

“ceritakan masalahmu, itu akan membuatmu lebih tenang” seru Zayn sambil melemparkan beberapa batu ke dalam danau, masih dalam posisi duduknya tadi.

Aku tersenyum kecil, mana mungkin aku menceritakan masalahku kepadamu Zayn, itu akan sama saja dengan membunuh  diriku sendiri, ya walaupun aku sangat ingin memberitahumu. “tidak perlu, masalahku tidak begitu berat kok” bohongku sambil terkekeh pelan “lagipula aku masih punya teman baik sepertimu yang akan selalu membuatku merasa nyaman” lanjutku sambil meletakkan sebelah tanganku di atas bahunya.

Pandangannya kini mengarah kepadaku “aku tahu itu, aku memang tipe teman yang baik untuk semua orang, apalagi gadis cengeng sepertimu” ledeknya sambil menjulurkan lidahnya ke arahku.

Aku mengerucutkan bibirku “huh pede sekali kau dan hey aku tidak cengeng yaa!” ucapku sambil meninju bahunya dan tertawa karna reaksinya yang sedang kesakitan akibat tinjuku ini.

Dia mengusap-usap bahunya yang kutinju tadi “okay-okay, tenagamu mulai menyamai Keleey sepertinya, atau kau diam-diam berlatih karate hanya untuk meninjuku? Huh!” dengusnya, tubuhnya mulai menjauh dariku karna takut akan kutinju lagi.

“hahaha, buat apa aku berlatih karate hanya untuk meninjumu? Itu tidak penting” seruku sambil menjulurkan lidahku padanya.

Tiba-tiba saja hujan mulai turun, jarang sekali ada hujan di musim panas ini, beginilah dampak dari perubahan iklim yang sedang melanda ke seluruh dunia ini.

Aku mendongakkan kepalaku memandang langit yang sedang meneteskan butiran-butiran air yang biasa kusebut Hujan, aku menengadahkan tanganku sambil tersenyum, menikmati hujan yang jarang sekali kutemui. Ya, aku memang menyukai hujan, karna hujan membawa kebahagiaan bagi sebagian orang dan menurutku hujan membuat hidupku merasa nyaman dan tentram, membuat semua masalahku hilang terbawa arus air yang mengalir tiada henti sampai samudra yang luas.

“kau suka hujan?” Tanya Zayn sambil mendongakkan kepalanya juga, memandangi langit yang sedang menumpahkan butiran-butiran airnya, tangannya menumpu ke tanah untuk menahan beban tubuhnya, yaa aku tahu dia juga menyukai hujan sama sepertiku, aku tahu semua tentangnya, kebiasaannya, kesukaannya.

Pandangan mataku masih melihat ke langit “sangat” jawabku sambil melirik sedikit ke arahnya lalu kemudian kembali memandangi langit lagi “bagaimana denganmu Zayn?” tanyaku padanya, sebetulnya pertanyaan itu tidak perlu dijawab karna aku memang sudah tahu jawabannya, aku hanya berbasa-basi haha.

Aku melihatnya tersenyum “sama sepertimu” jawabnya, matanya kini mengarah ke arahku “lama-lama kau semakin mirip dengan keleey yaa” lanjutnya diselingi dengan tawa kecilnya.

Aku jujur aku memang sempat kaget dibuatnya, karna dia tiba- tiba saja mengucapkan kalimat yang selalu membuatku takut, tapi entah kenapa semuanya terlihat biasa saja, aku merasa semakin terbiasa dengan perkataan itu dari mulut semua orang, karna kata-kata itu selalu muncul, memangnya sifat asliku begitu keliatannya kah?. Aku baru sadar bahwa sampai saat ini banyak juga temanku yang selalu memperhatikanku, atau karna aku Aleey? “aku kan saudara kembarnya, sudah pasti mirip lah” ucapku masih sambil melihat ke arah langit.

My MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang