hello bertemu lagi dengan saya setelah hampir 3 minggu tidak muncul ke permukaan? hehe,,
sudah kangen kah dengan Keleey? apakah ada yang penasaran dengan kisah hidup Keleey?..
yupp inilah kisah hidupnya yang penuh dengan lika-liku.. happy reading :)
Keleey POV
Tanganku menyeka keringat yang sudah bercampur dengan air mata di kedua pipiku sambil terkekeh pelan "m-ma-maksudku Kelley" ucapku dengan nada yang terbata-bata masih dengan suara yang serak dan bergetar.
Aku melihatnya menghela nafas panjang, apakah dia akan curiga dengan kecerobohanku barusan? Oh tuhan kumohon jangan terbongkar "hahaha kenapa wajahmu jadi berubah seperti itu sih? Kau terlihat sangat lucu jika seperti ini hahaha" candanya sambil mengacak-acak rambutku.
Aku melebarkan mataku sambil mengerucutkan bibirku, tanganku reflek sudah memukul bahu Niall dengan cukup keras, disusul dengan erangan keras darinya. "stop niall" desisku pelan.
"aww, lama-lama tenagamu bisa menyamai Keleey juga yaa, seperti gorilla" ucapnya sambil mengelus-elus bahu yang kupukul tadi sedangkan matanya sudah melebar.
Andai kau tahu niall bahwa aku ini benar-benar Keleey yang kau bilang mirip gorilla itu, andai kau tahu bahwa yang terbaring disana adalah kekasihmu apakah kamu masih bisa tertawa seperti itu? Andai kau tahu niall.
"ahh atau jangan-jangan arwahnya Keleey tiba-tiba masuk ke kamu dan langsung menyerangku" ledeknya sambil menjulurkan lidahnya kepadaku, dia masih belum menyadari perubahan ekspresiku yang tampa sebab ini.
Aku hanya mendengus kesal sambil menyikut perutnya pelan, tidak ingin membuat keributan di depan makam saudara kembarku, apalagi yang sedang bercanda denganku adalah kekasihnya sendiri, aku tidak ingin membuat Aleey disana bersedih.
"senyum dongg leey, jangan seperti ini terus, keleey juga gak akan tenang disana jika kamu tidak mengikhlaskannya" bisik Niall sambil mengusap-usap bahuku.
Tiba-tiba saja air mataku kembali mengalir, bagaimana mungkin aku disini bersenang-senang jika Aleey disana kesepian? Mungkin aku tidak akan bisa tersenyum lagi. Bagaimana jika Aleey tidak menginginkan namanya dipakai olehku? Bagaimana jika ternyata aku sudah melakukan suatu perbuatan yang sangat fatal?.
Tanganku mulai mengusap papan nisan aleey, merasakan bahwa papan yang kuusap itu adalah tubuh Aleey yang masih bernyawa. Menciumi dan memeluk papan nisan tersebut 'kamu akan selalu ada di dalam diriku Aleey, karna kamu adalah pemilik dari sebagian jiwaku. Jika kamu kesepian disana, kamu bisa datang ke dalam mimpiku dan kita akan bermain bersama seperti saat kita kecil dulu, aku akan selalu mengunjungimu setiap hari, jadi kamu disini tidak akan kesepian, kamu baik-baik yaa disana. Aku akan selalu mencintaimu setulus jiwa dan ragaku, selamat tinggal Aleey, rasa sayangku selalu tertuju untukmu' ucapku dalam hati masih sambil memeluk papan nisan yang saat ini bertuliskan namaku sendiri.
"ayo aleey hari sudah semakin sore, kau belum makan dari kemarin, aku takut jika kamu akan sakit, ayo kita makan di restaurant favoritmu dan aku yang bayar" seru niall sambil membuatku berdiri dan merangkulku untuk berjalan.
Aku menganggukkan kepalaku dan berjalan menjauhi makam saudara kembarku sambil sesekali menengok kebelakang untuk memastikan apakah sosok Aleey berada disana atau tidak.
*****
Aku mengerjap-ngerjapkan mataku karna sinar matahari pagi yang langsung terpantul dari kaca jendela kamarku saat seseorang membuka tirai jendela kamar yang menutupiku dari sinar matahari, tanganku reflek menutupi seluruh bagian mataku untuk menghalangi sinar itu masuk ke dalam mataku lebih lama sambil mengerang kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mistake
Fanfiction"jika hidup menjadi orang lain adalah sebuah kesalahan, maka biarkanlah aku menikmati kesalahan-kesalahan itu, biarkanlah aku bermain di dalam kesalahan itu" - Keleey Winstead ~O~ Keleey, seorang gadis biasa yang kebetulan mempunyai segudang masalah...