Cady: An Evil Act

964 23 7
                                    

Helloooo maafkan tak mengupdate lagi, kinta habis selesai ukk nih hahaha. Enjoy part yang ini ya. Di part ini Cady rada complicated gitu hehe. Jangan lupa buat ngevote+comment, kritik,saran apapunlah. Thankyouu <3

**********************************

Selama ini aku hanya bersembunyi dalam bayangan diriku sendiri. Menipu diri adalah keahlianku. Segala arah telah aku telusuri untuk mendapatkan sebuah alasan. Aku telah menukik segala probabilitas yang akan terjadi kepadaku di kemudian hari. Aku mengancam diri sendiri untuk kepuasan pribadi. Aku mengharapkan sesuatu rasional yang bahkan tak mampu aku genggam. Namun saat ini aku memegang teguh dengan pendirianku. Aku akan keluar dari segala mimpiku. Terbangun dari tidur panjangku. Tak peduli seorang pangeran yang datang ke kastil hatiku, menembus segala halang rintang untuk membangunkanku dari tidur dengan satu ciuman. Karena aku bukan seorang Sleeping Beauty, I’m not even a princess. Bagi kau yang tak tahu siapa aku, aku hanyalah partikel kecil yang mencoba untuk mencintai pangeran. Dan pangeran lainnya.

*******************************

This is good. Aku tak dapat berhenti tersenyum seharian. Teringat akan matanya yang biru bersinar dan pipinya yang memerah apabila sedang tersenyum. Sungguh aku ingin menghabiskan waktu hanya dengan dirinya dalam hati. Tak mampu aku mengutarakannya. Aku takut ketika aku mengatakannya, kenyataan akan berubah. I.. I’m not ready for that.

“Mrs.Martin?!”, bentakan yang menggema dalam ruangan 201.

“Yes-yes ma’am?”, bangunku dari lamunanku.

“Coba kau jelaskan mengenai konsep yang diciptakan oleh Vera Wang dalam gaun ini?”. Kutelan ludahku sendiri. Mata Mrs.Dimongarin, atau yang sering disapa Mrs.D, seketika menatap tajam kepadaku.

“Mmmh...”, aku mencoba mencari jawaban kepenjuru kelas, maksudku teman kelasku. Semua terdiam seakan menertawakanku ketika aku dalam keadaan seperti ini.

“Answer it..”, nada Mrs.D mendalam.

Aku masih mencoba opportunity melihat keseliling kelas. Seketika perempuan yang duduk diujung sebelah kanan seperti mengatakan sesuatu dalam diam. Aku mencoba membaca bibirnya.

“Ah.. Spring-One-Touch!”, ucapku spontan.

Mrs.D hanya menatapku dalam beberapa detik dan kemudian meneruskan pembelajarannya kembali. Aku mencoba mendapatkan perhatian perempuan yang memberikanku jawaban tadi. Ia melihat kearahku dan aku pun langsung mengucapkan thank you tanpa suara. Perempuan itu tersenyum kepadaku.

*********************************

Mata kuliah hari ini memang yang paling buruk bagiku. Sejarah Fashion. Walaupun masih ada hubungannya dengan fashion tapi tetap saja itu.. sejarah. Sejak dulu aku tak menyukai pelajaran ini karena beberapa faktor. Salah satunya adalah guru pengajarnya. Tapi entahlah, mungkin aku adalah pribadi yang optimistik dan tidak selalu menengok ke belakang. I’m good at move on thing. Maybe.

“You’re Cady right?”, tanya seseorang yang menepuk pundakku. Refleks, aku membalikan tubuh.

“Yes, I am”, kataku spontan. Aku langsung mengetahui siapa yang menepukku. Ia adalah teman sekelasku yang membantuku tadi.

“Kau yang membantuku tadi! Massive thank you. Aku benar-benar skakmat tadi”, kataku sambil tertawa pelan.

“It’s nothing, girl. I wanna help”, katanya sambil menaikkan bahunya. Aku membalasnya dengan senyum.

“Aku tak pernah melihatmu sebelumnya, apa kau murid...”, ucapanku terpotong olehnya.

“I’m new student”, ucapnya dengan senyumannya.

Summer Love: LondonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang