Cady: I'm in Vouge

2.6K 60 6
                                    

Yang kucinta dari sebuah kota besar di negara adikuasa ini adalah matahari yang terbit di ufuk timur. Mencerminkan sebuah lembaran baru yang harus kubuka tanpa paksaan manapun. Aku mencintai segala hal tentang New York. Kata penduduk sini, kau sudah bisa dikatakan seorang New Yorker adalah ketika kau memukul kecoa dengan tanganmu sendiri. mungkin ini terdengar konyol, tapi hal itu sudah aku lakukan. dan beberapa orang yang berada di sampingku saat itu secara tiba-tiba mengatakan congratulation kepadaku. Mungkin wajahku yang terkesan oriental dan aksen Jawa-ku tak bisa aku hilangkan sehingga orang-orang tersebut menganggapku sebagai seorang foreigner. But that’s the truth.

sebagai salah satu asisten desainer ternama Sarah Jessica Parker adalah pekerjaan yang diidam-idamkan oleh kalangan wanita muda di luar sana. mungkin sepertinya aku harus bersyukur dalam hal ini. di tahun kedua, aku mampu membuktikan bahwa keprofesionalitasan dalam perkerjaanku dengan bergabung bersama majalah Vouge sebagai asisten permanen kedua Sarah Jessica Parker. dan tentu saja, dengan aku mengambil pekerjaan ini aku harus melepaskan jabatanku sebagai "pembantu" bagi The Boys. not a big deal i think. yang penting bagaimana dengan karirku saat ini bukan?

lain lagi dengan permasalahan kuliahku. semenjak Mrs.White menikahi Aaron, beliau lebih sering absen karena masa honeymoon yang terus tertunda-tunda. maka dari itu, beliau mengangkatku menjadi asisten dosen. jadi tugasku disini adalah memberikan teman sekelasku tugas atau sometimes aku yang menerangi mereka tentang materi yang akan Mrs.White ajarkan. contohnya pada bulan Februari lalu. Mrs.White sedang berada di Cape Town menjalani rutinitasnya menjadi desainer papan atas. suddenly, Mrs.White mengirimkanku sebuah email yang berisi modul pembelajaran sampai akhir semester. ketika ku scroll down halaman emailku tertera tulisan "congratulation Cady, you're my new assistent now" dan seketika itu pun aku pingsan di tempat.

Bukannya aku mengeluh atau tidak berterima kasih kepada Tuhan yang telah memberikan rezeki kepadaku. hanya saja, pada saat itu masih terikat kontrak magang bersama The Boys. belum surat lamaran kerjaku di majalah Vouge sudah disetujui oleh pihak Vouge. dan aku juga menjadi asisten Mrs.White. tapi apa mau dikata? semua telah terselenggara dan diatur olehNya. aku tak dapat mengelaknya. toh, saat ini aku juga sudah memiliki motivator dan inspirator tersendiri. yup! my one and only boyfriend, Liam Payne. cinta yang berawal dari musim panas, yang mampu mengalahkan semua permasalahan dalam hidup ini. baby, you just light up my world like nobody else.

****************************************************

dreet dreet dreet

From : Paynecake

7pm, Cafe L'Amore, use ur beautiful dress. kay?

kenapa laki-laki ini harus menjadi laki-laki yang random. tak tahukah bahwanya aku disini sedang berkutat dengan seribu pekerjaan yang batas deadline akhir sudah mendekati titik darah penghabisan? sempat-sempatnya ia mengajakku untuk pergi dinner. bukankah sudah cukup jelas pekerjaan rangkap 2 itu sangat sulit. please, setidaknya kau mengerti aku Liam.

not okay! deadline is like a hell!

Message sent to Paynecake

gedung majalah Vouge adalah salah satu tempat yang sering aku kunjungi di 3 bulan terakhir ini. segala macam pekerjaan telah kukerjakan, so far. mulai dari menyiapkan file-file penting untuk meeting bersama editor majalah sampai ke menyiapkan makanan dessert untuk sang Sarah Jessica Parker. Red Velvet adalah favoritenya. memang sih, penghasilan yang aku hasilkan dalam pekerjaan ini cukup besar. namun, waktuku terbuang atas pekerjaan ini. tapi sebenarnya, aku mulai terbiasa dengan kehidupan seperti ini dan aku mulai mencintainya. 

"Darling, kau sudah mengecek file yang diberikan Mrs.Brianna tadi siang?", tanya Sarah, bosku sambil menghampiri meja kerjaku.

"file untuk Lifestyle column?", tanyaku memastikan.

Summer Love: LondonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang