Chapter 2

6.6K 211 2
                                    



Cici masih bengong melihat Kelvin bersama dengan Nana. Cici sama sekali tidak rela bila mantannya tersebut punya pacar. Masih mending jika pacarnya lebih cantik dari dirinya namun Nana sama sekali jauh dari dirinya.Mukanya saja rata-rata anak lainnya. Nana tidak tinggi kulitnya juga kuning langsat tidak putih bercahaya seperti Cici.

"Ta, you yakin Kelvin sekarang naksir Nana?" tanya Cici yang minta pendapat Tata.

"Daku sih kurang percaya namun tiada yang tiada mustahil dalam hidup ini." kata Tata yang masih melihat ke arah Kelvin dan Nana.

Kelvin melihat ke arah Nana. Nana sedari tadi masih melihat wajah Kelvin. Dia begitu naksir dengan Kelvin sejak mereka kelas 1.

"Dasar cabe-cabean." Kata Cici yang mencibir Nana.

Tak lama kemudian Kelvin dan Nana pun memesan ke Markonah.Markonah pun melihat ke arah dua orang yang memesan makanan tersebut. seorang cowok tinggi putih bersama dengan pacarnya mungkin. wajah cowok itu mengingatkannya dengan wajah seseorang. Orang itu adalah cinta pertama Markonah.

Memang suami Markonah bukan cinta pertamanya. Markonah pernah cinta dengan seorang cowok bernama Kevin waktu dia SMA. Sayang Kevin meninggal karena kecelakaan motor waktu akan mengantarnya ke pasar untuk beli sembako.

Entah mengapa dada Markonah berdebar melihat cowok yang ada di depannya. Padahal dia masih sekolah berbeda dengan dia yang sudah lima tahun lulus SMA. Mengapa dia merasakan hal ini. bukankah aneh jika dia yang sudah janda beranak menyukai anak SMA.

Kelvin dan Nana pun duduk tepat di meja sebelah tiga orang geng absurd. Cici menggerakkan bibirnya seolah mengatakan iuywh kamseupayy kepada Nana. Tapi Nana dan Kelvin tidak menghiraukan tingkah Cici.

"Hey, Girls katanya cewek Kelvin yang new cabe-cabean." KataCici mencoba mengeraskan suaranya agar didengar oleh Nana.

"Dikau memang benar, pasangannya sekarang mana sepadan dengan Kelvin. Sudah pendek berlagak pula." Kata Tata yang memanas-manasi suasana. Lalu disambut angkatan jempol dari Hana tanda setuju.

Nana melihat dirinya memang dia termasuk cewek yang pendek.

"Hey and jerawatnya itu iuywh its no big deal banget." Kata Cici yang masih mengkompori lagi agar Nana minder dan merasa tak pantas menjadi pacar Kelvin.

Nana pun menyentuh bulatan yang menonjol di pipinya lumayan banyak memang. Nana semakin sedih saja. Mukanya menunduk tanda malu.

"Kamu kenapa Na, udah jangan pedulikan mereka." Kata Kelvin mencoba menenangkan Nana.

Tapi tetap saja Nana merasa sedih. Dan tak sadar air matanya menetes. Nana pun segera berlari pergi berusaha meninggalkan Kelvin.

"Nana kamu mau kemana?" Kelvin berusaha mengejarnya namun terlambat sebuah kaki dari Cici menjegal langkahnya sehingga dia terjatuh dan menjadi bahan perhatian satu warung.

"Oops " kata Cici yang lalu segera berlari bersama Tata dan Hana.

Mereka pun keluar warung tersebut. namun mereka lupa membayar warung tersebut. karena ingat maka Tata segera mengeluarkan uang disakunya.

"Ini mbak kembaliannya silakan ambil." Kata Tata yang lalu berlari dengan cepat bersama tiga temannya dan kabur dengan mengendarai motor bonceng tiga.

"Ini mah kurang masak makan rendang 6, nasi 6 Cuma dibayar 5 ribu." Kata Markonah memegang uang gocengan di tangannya yang sudah lecek dan kumal-kumal. Uang tersebut bahkan sudah sobek di pinggirnya.

Kelvin melihat mbak-mbak yang punya warung tersebut melihat uang yang tadi diberikan oleh Tata. Tentu saja uang tersebut kurang dari apayang dimakan oleh tiga orang makhluk yang kabur tersebut.

Kelvin pun mendekati Markonah. Markonah lalu sadar dia didekati oleh Kelvin. Hati Markonah berdebar dengan sangat kencang seperti saat dia berada dekat dengan cinta pertamanya Kevin.



Janda Cinta Anak SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang