chapter 7

4.4K 128 0
                                    

Di sekolah

Nana penasaran sebenarnya siapa yang ditaksir oleh Kelvin. Maka dia pun melihat Kelvin sepertinya bukan Cici karena Nana tahu kalau Kelvin malas dengan Cici. Maka pada jam istirahat itu Nana mengendap-endap menuju ke bangku Kelvin. Diamatinya tas Kelvin. Dan tak lama kemudian tangannya merogoh-rogoh isi tas Kelvin akhirnya dia mendapatkan apa yang dia inginkan hapenya Kelvin.

Tak lama kemudian Nana membuka akun facebooknya ternyata Kelvin seperti dugaannya jarang membuka facebook. Pantas membuat status saja jarang sekali. maka kemudian Nana membuka BBM Kelvin dan dia pun mendapatkan apa yang dia cari. Ternyata Georgia adik kelas Kelvin itu yang mungkin ditaksir Kelvin.

"Ini anak keganjenan banget." Begitu pikir Nana ketika melihat banyaknya pesan dari Georgia untuk Kelvin mulai dari yang biasa sampai mengingatkan sikat gigi sebelum tidur segala.

Namun keasyikan itu terganggu Nana segera memasukkan lagi hape Kelvin setelah mendengar adanya suara dari luar kelas yang sepertinya hendak menuju ke kelas. Dan ternyata benar Geng Cici masuk ke dalam kelas.

"Yah si Nana bobok lagi yang stay in the room." Kata Cici yang sudah hapal kalau Nana tidak suka jajan dan lebih memillih baca buku di kelas.

"Yah maklumlah daku yakin Nana mustahil bisa menjadi sesuatu di hati Kelvin. Janganlah berimajinasi terlalu tinggi deh Na." Kata Tata.

Nana yang bosan dengar kata-kata Cici lalu menyingkir keluar meninggalkan mereka. Cici memperhatikan langkah Nana yang keluar ruangan.

"Iuywh kamseupay everyday everywhere. " kata Cici sambil memiring-miringkan bibirnya.

Di depan sekolah sehabis pulang sekolah

Cici melihat Kelvin yang sedang bermain hape. Bukan bermain sih sepertinya sedang mendengarkan lagu. Maklum Kelvin sama sekali tidak mempunyai game di hapenya. Kelvin mudah bosan dengan game makanya dia tidak pernah lagi bermain game.

Cici pun mengarahkan motornya hendak nyamperin Kelvin namun karena ugal-ugalan dan susahnya menjaga keseimbangan maklum Cici mengendarai motor boncengan tiga akhirnya motor Cici menabrak tembok warung depan sekolah yang dijaga Markonah.

Markonah kaget mendengar suara benturan di depan tembok warungnya. Segera dia keluar dan melihat tiga orang cabe-cabean yang keuleg alias kualat jatuh dari motor. Tiga cewek aneh itu lagi begitulah pikir Markonah dalam hati.

Kelvin segera menghampiri mereka bertiga. Segera dia menolong Cici. Cici gembira dan girang dalam hati ditolong oleh Kelvin. Namun Markonah yang melihatnya merasa cemburu mungkin dalam hatinya. Mengapa Markonah merasa tidak senang padahal kalau dipikir-pikir Kelvin bukan siapa-siapanya.

"Mas aku ambilin obat lukanya ya mas." Kata Markonah sambil ke dalam dan mengambil obat merah.

"Makasih ya mbak." Kata Kelvin sambil menerima obat merah dari tangan Markonah. Hati Kelvin berdebar saat tangannya tak sengaja menyentuh kulit Markonah yang lembut.

Markonah pun merasakan hal yang sama tapi dia mencoba menyembunyikan dalam hati. Dia pun segera membantu Kelvin memberikan obat merah yang di taruh di kapas lalu diusap ke lukanya.

"Ci kamu pake sendiri aja lukamu gak lebar Cuma lecet doang." Kata Kelvin menyerahkan kapas dan obat merah ke Cici.

"Tolong I dong Vin masak you gak mau help me." Kata Cici merasa kesal. Harusnya Kelvin bantuin dia mengoleskan obat merahnya agar terlihat romantis gitu.

"Ya udah aku bantuin kamu kok manja banget sih Ci." Kata Kelvin.

"Thanks ya Vin." Kata Cici dan tak lama kemudian Kelvin mengoleskan obat merah tersebut ke dengkul Cici yang lecet sedikit.

Tiba-tiba Markonah merasakan rasa itu lagi. Rasa tidak suka padahal biasa-biasa saja seseorang mengoleskan obat luka ke orang lain tapi hati Markonah tak mampu membohongi perasaannya.



Janda Cinta Anak SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang