chapter 3

5.8K 186 1
                                    



Markonah berdebar hatinya setengah mati ketika anak SMA tersebut datang kepadanya. Entah apa yang akan dilakukannya sekarang yang jelas Markonah sangat bingung harus berbuat apa. Tubuhnya kaku dan tak mampu melakukan apapun ketika sosok tinggi putih tersebut datang padanya.

"Mbak tadi teman saya kurang ya uangnya?" Tanya Kelvin yang ingin melunasi biaya makan Cici dan gerombolannya.

Namun Markonah tidak menjawab dia masih gugup dan bingung harus menjawab apa. Dia terpukau pada pandangannya ke Kelvin. Terutama pada matanya yang indah.

"Mbak .."Kata Kelvin lagi yang lalu membuat Markonah sadar dari lamunannya.

"Eh iya mas." Kata Markonah yang bingung.

"Kurang berapa ya mbak?" Tanya Kelvin.

"Berapa apanya ya mas?" Tanya Markonah yang masih bingung.

"Itu teman saya tadi ambil makanan." Kata Kelvin sambil senyum karena melihat mba-mbak penjaga warung yang bingung.

"Tadi teman mas kurang 30ribu." Kata Markonah sambil tersenyum. Entah apa yang membuat Markonah tersenyum yang jelas melihat anak SMA di depannya dia merasa ingin tersenyum.

Kelvin pun berdebar melihat senyuman Markonah. Senyuman yang sangat manis sekali. belum pernah Kelvin melihat senyuman seindah itu secara nyata. Kelvin pun bengong dan bingung harus berkata apa.

"Mas." Kata Markonah yang membangunkan Kelvin dari lamunannya.

"Iya mbak, ini mbak untuk kurangannya." Kata Kelvin lalu mengambil dompet dan mengeluarkan uang dua puluhan ribu dua lembar.

Markonah pun mengambil uang tersebut. lalu dia bergegas mengambil sebuah toples makanan yang biasa untuk menyimpan uang.

"waduh mas kembaliannya adanya seribuan semua." Kata Markonah yang lalu menaruh uang dua puluhan ribu tersebut di toples tersebut.

"Ya sudah kembaliannya untuk mbak saja." Kata Kelvin lalu meninggalkan Markonah.

Namun kemudian dia membalikkan mukanya ke arah Markonah. Dan dia melihat Markonah tersenyum kepadanya.

"Makasih ya mas." Kata Markonah diiringi senyuman yang sangat indah. Kelvin pun membalas senyumannya yang membuat dada Markonah semakin berdebar kencang.

Setelah warung tutup

Markonah tidak henti-hentinya memikirkan kejadian tadi. Dia sangat terpukau ke cowok tersebut.  entah siapa namanya yang jelas dia telah membuat Markonah seperti merasakan jatuh cinta. Dia selain tampan juga baik.

Ah berfikir apa Markonah. Begitu pikirnya dalam hati.Bukankah dia tadi bersama pacarnya. Lagian juga mana mungkin dia tertarik dengan janda seperti dirinya.

Siapa ya namanya batin Markonah dalam hati. Dia penasaran dengan anak SMA tersebut.

Tak lama kemudian Markonah tertidur sambil memeluk kedua buah hatinya.

Di rumah Kelvin

Kelvin tak henti-hentinya memikirkan kejadian tadi. Apakah dia telah suka dengan mbak-mbak penjaga warung tersebut. apakah ini normal.Bukankah dia masih SMA dan bukankah ada banyak cewek cantik di sekolahnya.

Banyak sekali cewek cantik di sekolahnya yang bisa dibilang lebih cantik dari Nana. Seperti teman sekelasnya Sarah yang keturunan arab.Hidungnya mancung dan berbeda dengan hidung Nana yang pesek.

Atau beberapa adik kelasnya yang kulitnya putih dan tinggi seperti Georgia, Arabella, atau Bianca. Mereka cantik dan Kelvin pun mengakui kalau pernah memimpikan mereka.

Kelvin pun berfikir lagi apakah menerima cinta Nana adalah benar sedangkan dia sama sekali tidak ada perasaan dengan Nana. Tapi dia juga kasihan dengan Nana yang selalu gugup jika di depannya.



Janda Cinta Anak SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang