"Dodo dodo, kata Tante Feny, Dodo mau pindah?"
"Iya, aku mau pindah ke lual negeli. Nanti aku naik pesawat telbang!"
"Dodo mau ninggalin kita?"
"Dodo bakal balik buat nepatin janji Dodo ke Ella sama Fia"
"Tapi, kalo Dodo pelgi, gaada yang jadi pangelan Singa. Nanti yang ngelindungin Bella sama Shofia siapa?"
"Bella yang jagain Shofia. Putli Kucing kan punya kuku tajem kayak Singa"
"Ah iya benel tuh! Putli kucing nya Dodo yang jagain Putli kelinci"
Kami tertawa bersama.
"Do, jangan lupa bawa jajan yang banyak buat kita!"
"Dodo janji ya!"
"Iya!"
Tiba-tiba keadaan disekitarku berubah. Semua menjadi gelap. Aku melihat Bella menangis sendirian. Aku berlari mendekatinya. Saat aku menepuk pundaknya tiba-tiba dia berbalik dan menatapku marah.
"Dodo pergi saat Bella sedih. Dodo ninggalin Bella sendiri. Dodo jahat sama Bella. Bella kecewa sama Dodo padahal Bella ingin Dodo dateng saat pemakaman papa dan nenangin Bella sama Shofia! Dodo jahat! Bella benci sama Dodo!!!" dia berteriak di akhir kalimatnya dan berlari sampai menabrakku. Aku jatuh.
Aku berlari mengejarnya tiba-tiba ada gerbang yang menghalangiku. Dari balik gerbang ini, aku melihat Bella yang dingin dan berbeda dari yang dulu. Aku mencoba memanggilnya. Dia hanya menyeringai menakutkan lalu melambaikan tangannya.
"BELLA! FIA!"
Gue terbangun dengan nafas yang masih ngos-ngosan. Mimpi itu lagi. Kenapa harus mimpi itu lagi sih?
"Dodo! Cepetan siap-siap ya!" teriak mama gue dari bawah.
Tanpa menjawab gue berjalan gontai ke kamar mandi. Tak perlu waktu lama buat siap-siap. Ya, gue udah siap dan bergegas turun daripada jatah roti gue dimakan kakak.
"Do kita berangkat pagi ya" ujar kakak gue.
Gue duduk dan melahap sebuah roti bakar rasa coklat buatan mama. Enak banget!
"Emang napa?"
"Ya pokoknya gitu" gue cuma natap kakak gue heran lalu memalingkan wajah ke mama yang keluar dari dapur.
"Dodo nanti kalo ketemu si kembar sampein salam mama ke mereka ya!" seru mama semangat.
Gue teringat sesuatu. Gue hari ini bakal masuk ke Bright Senior High School. Ya, gue baru pindah dari Amrik 1 minggu yang lalu. Dan satu hal lagi yang bikin gue gak sabar masuk sekolah yaitu karena gue bakal ketemu sahabat lama gue. Gue bener-bener kangen sama mereka.
"Aku berangkat ya, Ma! Bye!" pamitku diambang pintu.
Gue segera bergegas ke motor dan menstaternya. Oke, gue gak sabar buat ketemu mereka! Tunggu gue, Bel, Fi!
"Eh anak baru? Cool banget!"
"Ganteng banget, sih! Minta pin boleh gak ya?"
"Yaampun, itu anak wajahnya kawaii banget sih?"
Eh? Kawaii? Najis tau gak! -_-
BRAK!!!
"Eh so-"
Mata hitam legam itu natap gue tajem banget. Gue natap wajahnya lekat dan memutar semua memory gue buat nyari sosok yang mirip sama cewek ini. Kulitnya yang bersih dengan rambut coklat tua yag hampir mendekati hitam. Manik mata hitam legam dengan tatapan yang selalu tajam menambah kesan 'seram' pada cewek ini, hidungnya yang mancung dengan bibir tipis juga menghiasi wajahnya. Siapapun yang sedang ditatap intens sama cewek ini pasti juga ngerasa serem gara-gara tatapan matanya. Hm, Gue rasa gue kenal sama dia, tapi dimana?
KAMU SEDANG MEMBACA
PEKA!
Fiksi Remaja"Nih kenapa anak deket deket gue gini sih? Kurang temen mas? Males banget, tapi dia ganteng sih. EH engga! Bodo lah, cowo emang gak peka!" -Bella. "Nih cewe jual mahal kali ya? Udah gue kodein juga kaga peka. Bukan anak pramuka kali gabisa baca baca...