Truth

965 37 7
                                    

Bella POV

Pagi ini, gue kangen suasana pagi di rumah Dodo. Biasanya gue nginep bareng Fia di sini kalo Mama Papa lagi tugas keluar kota. Gue bergegas turun setelah bangun dan ngerapihin tempat tidur.

"Pagi tante Feny" Sapa gue ramah ke tante Feny aka ibu dari Dodo yang lagi buat sarapan.

Gue ikut membantu dan mulai mengerjakan apa yang bisa gue kerjakan. "Kamu gausah repot bantuin tante, kamu kan tamu" Ucap tante Feny.

"Lah tante, kaya baru kenal Bella aja" Bales gue becanda. Entah kenapa gue kangen Mama.

"Ma, Bella ikut bantu ya!" gadis kecil itu berlari menuju dapur.

"Gausah, Bella masih kecil, nanti kalo kenapa napa gimana?" Ucap seorang paruh baya khawatir sambil mendudukkan Bella di kursi meja makan.

"Tapi Bella mau bantu mama, biar nanti kalo udah besar bisa jagain Fia. Kalo mama papa gaada, Bella bisa jagain Fia, masakin buat Fia, Ceritain dongeng Fia, mungkin sama Dodo juga" Celoteh gadis kecil itu, yang tanpa dia sadari itu adalah doa.

"Heh, kok ngelamun?" Ucap tante Feny menepuk pundak gue pelan, membangunkan dari ingatan indah itu.

Gue tersenyum kikuk, "Hah? Hehehe, kangen Mama kalo gini" Gurau gue sambil tersenyum. Gue bisa liat tante Feny tersenyum menenangkan seolah berkata 'sabar ya'.

Gue udah lupa kapan gue masak dibantuin sama orang. Semua candaan itu, semua tawa yang dikeluarkan tante Feny membuat gue tenang. Entah kenapa. Selesai memasak dan tante Feny menata meja, gue beralih untuk tour keliling ruang keluarga.

"Om mana tan?" Tanya gue, selagi melihat foto keluarga Dodo yang dipajang di atas TV.

"Masih tidur kali" Jawab Tante Feny asal, gue cuma bergumam mengiyakan. Gue melanjutkan tour dan berhenti pada pigura kecil yang berdiri di atas bufet.

Gue memandang foto yang sangat menyayat hati gue, melihat canda tawa antara keluarga gue dan keluarga Dodo. Di sana terlihat jelas muka bahagia, gaada yang murung atau sedih. Waktu itu, kami merencanakan liburan ke taman yang letaknya di kota sebelah. Hanya menggelar karpet dan memakan bekal di bawah pohon, juga bercerita tentang apa saja. Kebetulan di sana ada taman bermain, gue, Fia, sama Dodo main di sana. Gue inget waktu itu Fia jatuh dari ayunan gegara dia kebanyakan tingkah, Dodo mencoba memarahi Fia karena dia kebanyakan tingkah, yang ada Fia nambah kenceng nangisnya. Tanpa gue sadari gue tersenyum.

Berjalan lagi, menyusuri bufet. Gue nemuin foto Dodo kecil bersama seorang cowok, waktu itu seumuran sama Dodo. Terlihat mereka lagi berenang menggunakan pelampung bebek di pinggang mereka, menampakkan gigi putih namun tidak rata milik mereka. Yaampun imut banget sih kayak anakan kodok, batin gue sambil mendengus geli. Tapi, mata gue kembali jatuh pada sosok laki-laki disebelah Dodo. Gue tahu bener urutan keluarga Dodo dan namanya, tapi gue gatau siapa nih cowok.

"Ini siapa tan?" Gue mulai bertanya dan menunjukkan foto yang tadi gue lihat "Alvin?" Ucap gue lagi menebak salah satu nama sepupu Dodo.

"Ha? Bukan, Alvin kurang item" Tante Feny terkekeh dan menghampiri gue "Itu sepupu Dodo juga, deket malah sama Dodo. Sering sih mereka bertengkar, tapi pertengkaran yang tidak berguna sepanjang masa." Jelas tante Feny. Gue cuma ber-oh ria dan mengikuti tante Feny duduk di sofa.

"Kok Bella gatau tan" Ucap gue iseng, eh dijawab serius sama tante Feny "Dia mah gak pernah ke rumah sini, tinggal di luar negri, gaya banget dia. Tapi Dodo yang sering ke sana, dan mereka di sana akrab banget. Dan ada bagian seru lagi..." Tante Feny menggantungkan kalimatnya, yaelah Tan buat kepo aja. Kali aja dulu tante Feny suka gantungin cowo.

"Apa tan? Tante mah bikin Bella kepo kalo gini" Ucap gue sambil terkekeh. Tante Feny mendekatkan mukanya ke telinga gue, dari bau baunya sih mau anuanu. Itu lho, bisik bisik. Gue pun memberikan telinga gue.

"First kiss Dodo diambil sama sepupunya itu"

WHATTTTTTTTTTTTTHE FFFFFFFFFF.

"BWHAHAHAHAHAHAHAHAH" Gue berusaha ketawa ala princess, bukannya gue suka liat, tapi Fia sukanya liat disney channel, jadi gue terpaksa liat.

"Sumpah tan? Umur berapa?" Tanya gue masih tertawa. Kasian bibirnya sudah tidak suci, penuh dosa.

"Umur berapa ya, lupa! Bukannya Dodo ganti haluan, tapi waktu itu Dodo pertama kalinya ke sana dan harus pulang. Kan pergaulan atau acara TV di sana gak ada sensor, jadi Garin cium Dodo sebagai tanda sayang. Pake manyun segala lagi." Tawa gue sama tante Feny meledak. Tapi kayanya ada sesuatu yang aneh, apa Fia berulah lagi? Nyusupin kucing lagi masuk appart?

"Terus Dodo gimana tan?" Pancing gue lagi.

"Ha? Ya Dodo kaget gitu, tapi Garin bilang itu sebagai ucapan selamat tinggal dan Garin juga bilang kalo itu tanda kasih sayang antar saudara" Jawab tante Feny masih ketawa ala emak-emak sambil nabok punggung gue.

Wait. Garin?

"Siapa? Garin?" Garin sih banyak namanya, pasaran. Hehehe. Gak mungkin Garin yang lagi sama Shofia, bukan.

"Iya, Garin, satu sekolah sama kamu kan?" What the...

"Hari ini sepupu gue dateng dan tinggal di Indo"

"Ya pokoknya dia sepupu gue, yang lebih dari itu--Rahasia Illahi"

Gue inget dia ngomong gitu di cafe waktu selesai dari toilet.

"Umm, nama lengkapnya Tan?" Tanya gue ragu, gak mungkin mereka sepupu.

"Ha? Siapa ya lupa, kalo ga salah sih, Garin Azriel Lasgard" Wajah gue pias seketika.

Anjir anjir anjir.

Tapi kata Fia gak baik ngomong anjir. Oke.

WWWWHHHTT THEEE FFFFFF???!!! calm down princess, calm down, CALM DOWN.

"Lah Dodo gak kasih tau?" Ucapan tante Feny gue hiraukan dan melihat foto dua cowok itu kembali, makanya muka mereka kaya ada tai tainya, ternyata sepupu. Tapi...

Tante Feny memegang pundak gue, "Bella? Ada apa? Kayanya syock gitu?" Gue menoleh tcepat kearah tante Feny dan kembali menetralkan ekspresi.

"Ngg-nggak kok Tan, anu Bella mau liat Fia dulu ya di appart, bilangin Dodo kalo ada soal yang harus dia kerjain di meja" Cecar gue sambil mengenakan jaket dan topi baseball. Oiya, gue kesana naik apa? Kendaraan adanya cuma motor laki Dodo, sama motor matic punya tante Feny.

"Tan, gak kemana mana kan?" Tanya gue yang dibalas gelengan oleh tante Feny "Pinjem motornya bentar ya tan, makasih" segera gue mengambil kunci motor tanpa medapat persetujuan dulu. Anak alim mah begini.

Gak mungkin, nama lengkap Garin se-keren itu? HAHA aja. Tapi marga itu, Lasgard. Nggak.

Kenapa Dodo sama Garin nggak pernah bilang ke gue? Padahal mereka selama ini deket sama gue.

Fia, apa lo baik baik aja? Bener perasaan gue. Lo kembaran gue ye Fi, tua an gue, inget. Kalo ada Fia mungkin dia udah bales dengan kalimat 'tapi kan kembar, gak beda jauh' dengan nada kesal. Kenapa harus sembunyiin sih?!

Tiba-tiba gue jadi takut hal yang dilakuin Dodo ke gue, Garin bisa ngelakuin hal yang sama ke Fia. Dia bakal ninggalin Fia dan ngecewain Fia.

Nggak, nggak akan.

Gue bakalan lakuin apapun buat lo Fia, lo satu satunya yang tersisa dan gak boleh pergi. Kalo sampe Fia lecet dikit aja, gue tebas kepala lo saat itu juga.

/sementara di appart Bella-Fia/

Garin POV

"Apa apaan ini gue kok jadi merinding?"

>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Halo! Lagi rajin update nih!
Btw di mulmed ada Bella yuhu! Wdyt about her? ^^
Budayakan vote ya, readers!
Lav ya!❤

PEKA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang