Part 2

21.3K 965 14
                                    

#AUTHOR POV

Pagi ini Logan dan Elle sangat sibuk, mengecek segala sesuatu dirumah agar aman, melihat kembali passport apakah sudah dibawa, memasukkan koper koper besar milik mereka kedalam bagasi mobil. Sementara Jazzy sudah duduk manis tertidur di baby car seat karena masih mengantuk pagi pagi sudah dibangunkan.

"Sudah aman semuanya?" Tanya Elle sambil masuk kedalam mobil. Logan mengangguk sambil menstarter mobilnya.

"Semua aman."

"Let's Go berangkaaatt!!!" Teriak Elle sangat semangat membuat Jazzy terbangun dan sedikit menangis, namun tak lama Jazzy sudah kembali tertidur. Elle mendesis pelan sambil melirik Jazzy, takut Jazzy terbangun. Karena dengan kerepotannya pagi ini tidak mau ditambah repot dengan Jazzy yang biasanya setiap pagi manja ingin digendong.

"Kamu semangat banget sih hari ini.." Ucap Logan sambil tersenyum miring.

"Iya dong, siapa coba yang gak seneng mau liat sahabatnya nikah, lagian itung itung kita kesana liburan."

Logan hanya mengangguk anggukkan kepalanya mengiyakan ucapan Elle yang tumbennya sangat bawel pagi ini.

Sementara di Australia, seorang wanita sedang menangis karena sebentar lagi hari pernikahannya akan datang dan satu orang lagi berada dibalik tembok, sedang menatap punggung wanita itu dengan pandangan sedih, matanyapun ikut mengeluarkan air mata walaupun tubuhnya dan wajahnya sangat terasa perih dan sakit.

***

#ELLE POV

Yeay! Akhirnya sampai juga di Australia. Walaupun agak jet lag dan pegal pegal namun itu tidak menurunkan semangatku. Aku menarik koper Jazzy yang tidak terlalu berat dan melangkah mengikuti Logan yang sedang menggendong Jazzy juga menarik koperku dan Logan yang sangat besar dan berat.

Dia itu keras kepala, aku sudah memaksanya untuk aku saja yang menggendong Jazzy karena dia sudah membawa koper kami, dia justru menolak, katanya dia tidak ingin aku terlalu capek. Ini juga salahku yang langsung mengeluh pegal pegal dan jet lag kepada Logan saat baru saja turun dari pesawat, sehingga Logan tidak mau aku menggendong Jazzy dan hanya memberiku koper Jazzy yang tidak terlalu berat ini.

Namun, melihatnya seperti itu membuatku ingin mengambil fotonya dan mengupload di instagramku.  Aku langsung mengambil handphone dan mefoto punggung Logan yang tidak sadar bahwa aku mefoto dirinya. Hihihi. Langsung saja aku mengupload ke instagram dengan caption yang menunjukkan bahwa aku beruntung mendapat suami sekuat dirinya, tidak lupa aku mentag foto ini ke akun instagramnya.

"Honey, kamu lama banget. Jangan main hp dulu, dong." Tegur Logan, wajahnya sedikit kesal, mungkin dia sudah mulai merasakan pegalnya menggendong Jazzy. Hahaha.

Aku sedikit berlari kepadanya kemudian mengacungkan handphoneku keatas. "Foto bareng dulu, ayo Jazzy liat kameraaa.." Cklek! Foto aku, Logan dan Jazzy yang sama sama tersenyum langsung muncul.

Cup!

"Udah ah, cepetan, upload ke instagramnya nanti aja, aku udah mulai pegal." Aku mendengus sebal namun langsung tersenyum malu karena melihat sekeliling bandara sangat ramai dan Logan baru saja mencium bibirku didepan publik.

***

"Logan"

"Hm.."

"Kita tidak jalan jalan?"

"Mau kemana sih? aku masih pegal pegal." Aku mendengus sebal mendengar ucapan Logan yang masih meringkut dibalik selimut dengan mata tertutup.

"Kasian Jazzy tuh dia udah bosen main dikamar hotel terus. kita jalan jalan yuk, masa kita selama di Australia cuma diem di hotel, keacara nikahan Eleanor terus pulang lagi sih Gak seru banget.." rayuku sambil menggoyang goyangkan badannya. Jazzy yang mendengar namanya disebut hanya menatapku dengan pandangan polos kemudian kembali main dengan mainan masak masakannya. Logan hanya menggeram pelan.

"Pijit dulu, cium dulu, baru aku bangun." Pinta Logan.

"Ada anak kita.."

"Loh emang kenapa? Akukan cuma minta pijitin terus cium bukan minta ena ena." Aku memukul tangannya dan melotot karena ucapannya yang sangat frontal itu. Didepan anaknya berkata seperti itu.

Logan hanya tertawa kemudian duduk dan berbalik badan memunggungiku. Aku mendesah malas kemudian mulai memijat punggungnya.

***

"Oh my god!! Indah sekali!! Ayo kita foto bersama." Teriakku heboh. Kamipun berfoto dengan berbagai pose dan ekspresi.

"Latarnya tidak begitu kelihatan, coba kita minta ke orang lain untuk memfoto kita, Elle." Saran Logan sambil menunjuk hasil foto tadi yang memang benar hasilnya tidak terlihat latarnya. Akupun mengangguk kemudian menepuk bahu seorang untuk meminta fotokan aku dengan keluarga kecilku.

Setelah lelah berfoto foto, kamipun duduk dibangku untuk meregangkan otot kaki yang mulai kencang karena terus berjalan. Aku melihat lihat hasil foto dikamera sambil memangku Jazzy. melihat hasilnya yang bagus membuatku tersenyum kecil, semoga kebahagiaan kami tidak sampai hari ini saja, semoga seterusnya.

suara korek api yang dinyalakan terdengar dari telinga kiriku, aku menengok dan melihat Logan sedang menyelipkan sepuntung rokok dan sedang mengarahkan korek api yang apinya sudah menyala keujung rokoknya. Salah satu kebiasaannya dia yang masih belum bisa dihilangkan, padahal Logan sudah punya anak dan akupun sudah memintanya untuk berhenti merokok. 

Aku menyentil puntung rokoknya sehingga rokoknya tersebut jatuh ketanah kemudian dengan cepat aku menginjak api rokok hingga mati.

"Elle!!"

"Sewaktu itu aku sudah minta padamu untuk tidak merokok, kan? Kamu lupa?" ucapku dengan ketus. Wajahnya yang terlihat kesalpun kembali menjadi datar.

"Gak sayang sama diri kamu sendiri? Gak sayang sama anak kamu? Gak sayang sama aku? Tega ngebiarin aku dan Jazzy menghirup asap rokok dari kamu?" Tanyaku lagi membuat Logan semakin diam. Tidak lama, Logan menggelengkan kepalanya kemudian memelukku dan Jazzy dalam satu pelukan sekaligus.

"maaf, honey.." desis Logan. Aku tersenyum kecil kemudian mengangguk memaafkannya.

***

Bad Boy 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang