Extra Part

14.2K 584 23
                                    

3 Bulan sebelum sweet seventeen Nick.

#Nick Pov

"Jazzy!! C'mon, nanti kita terlambat!" Teriakku kesal karena adikku, Jazzy tidak kunjung keluar rumah. Padahal aku udah nunggu dia daritadi diatas motorku yang sudah dipanaskan.

"Jaz~"

"Iya Nick!! Aku disini.." Jazzy muncul dari balik pintu sambil tersaruk saruk karena dia berjalan sambil memakai sepatunya. Rambutnya sudah terkuncir rapih dan bibirnya sudah terpoles lipgloss berwarna pink muda. Dia ini mau ke sekolah atau ke mall sih.

Dia langsung beranjak naik kemotorku kemudian memeluk pinggangku erat. "Tumben meluk." Tegurku.

Jazzy memukul perutku lumayan kencang membuat perutku mengejang "aku tau kamu pasti mau ngebut karena kita terlambat." Dumelnya, tanpa melihat wajahnya aku tau dia lagi cemberut. Aku cuma tertawa karena dia benar, kemudian aku menggas motorku.

***

"Jazzy, kamu masuk duluan aja ya. Aku lupa bawa bola basket, jadi aku mau ke rumah lagi buat ambil bola. Gpp kan?" Tanyaku setelah Jazzy turun dari motornya. Jazzy mengangguk kecil.

"Yaudah, masuk sana. Aku liatin kamu dari sini, kalau ada cowok yang godain atau bully kamu, bilang ya." Jazzy mengangguk lagi. Dia melambaikan tangan kemudian berbalik badan untuk masuk kesekolah. Aku melihat punggung Jazzy yang semakin lama semakin menjauh dan menghilang dibalik tembok gerbang sekolahnya.

Aku kembali memakai helm fullfaceku, kemudian menyalakan motor untuk memutar balik kembali kerumah.

Sesampainya dirumah, aku langsung melangkah masuk kedalam dan langsung berjalan kekamarku untuk mengambil bola basket. Kupeluk bola basketku kemudian kembali keluar kamar, dahiku mengernyit bingung mengapa rumah sangat sepi tidak ada Ibu dan Ayah. Aku menghampiri sebuah pintu yang terdapat tulisan 'office', pintunya tidak tertutup rapat. Baru saja aku ingin memegang handle pintu, aku mendengar namaku disebut oleh Mom.

"Bagaimana dengan Nick?" Suara lembut itu tentu aku kenali siapa yg punya.

"Apanya?" Suara Dad menyahut.

"Kita tidak mungkin terus diam saja, kan?" Apa maksud Mom?

"Elle, aku gak ngerti kamu ngomong apa." Aku juga Dad.

"Logan, ini masalah Eleanor. Nick masih kecil waktu itu, dia lupa sama Eleanor." Satu nama yang aku tidak kenal disebut oleh Mom. Dalam hatiku bertanya siapa Eleanor. Cukup lama tidak ada suara didalam kantor orang tuaku, membuatku kembali hendak membuka pintu namun kembali terhenti.

"Logan, Nick harus mengingat Eleanor itu Ibunya." Ucapan Mom membuatku kaget setengah mati dan tanganku tiba tiba melemas, bola basketku lolos dari pelukanku dan memantul dilantai, menghasilkan suara pantulan yang keras. Pintu terbuka dengan cepat, Mom dengan wajah terkejutnya muncul dari balik pintu melihatku berdiri dengan wajah shock dan mata yang berkaca kaca, Mom pasti kaget aku mendengar semua ucapannya. Aku melirik kebalik Mom ada Dad yang masih duduk dimeja kerjanya, dia langsung berdiri dan menghampiriku dan Mom setelah melihatku disini.

Ini berat untuk aku tanyakan, tapi aku harus. "Aku bukan anak Mom?" Desisku susah payah mengeluarkan suara. aku mundur satu langkah saat Mom mulai menangis dan mengangguk pelan. Aku menggeleng gelengkan kepala tidak percaya, namun sepertinya ini benar, ucapannya benar. Aku tidak siap menerima ini semua, aku langsung berlari keluar rumah meninggalkan Mom dan Dad yang masih berdiri didekat pintu.

Aku naik ke motorku, tidak peduli dengan bola basketku yang memantul tidak tau kemana, kustarter motorku dan hendak memutar gas namun Dad tiba tiba berada didepan motorku menahan stang motor.

Bad Boy 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang