Part 10

10.1K 615 10
                                    

Aku menggendong Jazzy, kemudian membuka pintu rumah.

"Masuk.." ucapku datar. Aku tidak tau mengapa nada suaraku sedatar ini. Apa karena aku terlalu shock melihat Eleanor dengan keadaan seperti ini atau karena terlalu shock melihat anak laki-laki yang datang bersama Eleanor? Aku hanya takut, kalau apa yang kutakuti saat melihat anak laki laki itu adalah benar. Karena wajahnya... oh tidak! Tolong jangan buat aku berprasangka buruk.

"Duduklah, aku mau buatkan minum untuk.. kalian." Ucapku lagi, sedikit ragu menyebut kata 'kalian'. Eleanor dengan wajah kacaunya mengangguk kecil sambil tersenyum tipis. Aku melihat anak laki laki itu, wajahnya sedikit terluka disudut bibirnya dan sedikit membiru disekitar lukanya. Apa bibirnya robek?

Aku mengerjapkan mataku saat Jazzy merengek ngantuk kemudian kutinggalkan mereka berdua diruang tamu untuk mengantar Jazzy ke kamarnya.

****

"Ini.. minumnya.."

"Terimakasih, Elle. Maaf jika aku mengganggumu dengan keadaan seperti ini." Ucap Eleanor akhirnya bersuara. Aku mengangguk, dalam hatiku dia memang sedikit menggangguku, oh tidak, lumayan banyak.

"Tidak, aku sedang bersantai tadi dengan Jazzy." Justru itu yang mulutku ucapkan, berbanding terbalik dengan hatiku. Eleanor mendesah kemudian menundukkan kepalanya. Kenapa dia?

"Kau pasti kaget melihatku datang bersama Nick dengan keadaan seperti ini." Oh, anak yang dibawanya bernama Nick.

"Hmm yeah, sedikit. Memangnya ada apa? Bisa kau ceritakan?" Tanyaku meminta diceritakan kenapa mereka bisa datang dengan keadaan babak belur dan menangis.

"Oscar, Oscar beberapa kali datang dan memukuli kami, mengambil uangku, merusak barang barang dirumahku. Kami sudah pindah namun dia berhasil menemukanku dan kembali datang memukuli kami." Aku tertegun mendengar ceritanya. Mengapa Oscar bisa sekejam itu?

"Akhirnya, aku rasa aku sudah tidak kuat berada satu negara dengan Oscar, dan aku akhirnya datang kembali kesini. Namun aku bingung aku harus kemana, aku tidak punya siapa siapa disini, hanya kamu dan Logan yang aku kenal disini." Eleanor kembali berlinang air mata. Aku mengambil kotak tissue dimeja sebelahku dan memberi kepadanya.

"M.. Mom, D.. Don't Cry.." ucap anak laki laki itu kepada Eleanor. W.. what?! M.. Mom?!

"Wait! Kenapa Nick memanggilmu 'Mom'?!" Nada suaraku berubah meninggi. Kulirik Nick yang wajahnya ketakutan mengumpat dibalik tangan kanan Eleanor.

"Eleanor, Answer!!" Aku berteriak sambil berdiri dan menunjuk Eleanor meminta Eleanor menjawab. Tangisan Nick pecah, aku tau dia ketakutan melihatku begini. Tapi aku tidak peduli, aku ingin Eleanor menjawab pertanyaanku dengan jujur.

Eleanor memeluk Nick untuk menenangkan Nick, kemudian dia menatapku dengan wajah yang ingin kembali menangis.

"Elle ada a..pa?..." Logan sambil berlari muncul dari balik tembok yang memisahkan ruang tamu dengan ruang tv. Suaranya mengecil saat melihatku, Eleanor dan Nick berada diruang tamu. Aku berbalik, melihat wajahnya shock dan sedikit pucat. Mataku berkaca kaca, respon Logan yang seperti itu membuatku merasa firasat sejak pertama kali melihat Nick itu adalah benar, ditambah wajahnya.. please God, jangan buat firasatku benar..

Nick berlari dan memeluk pinggang Logan, "Daddy.." jantungku rasanya mau copot saat mendengar Nick memanggil Logan dengan sebutan 'Daddy' layaknya Jazzy yang memanggil Logan.

"Daddy, help me and mom please.. aku takut Oscar memukul kami lagi." Pertahananku runtuh, air mataku luruh kepipiku.

Firasatku..

benar...

****

"Elle, aku bisa jelaskan." Aku menepis tangannya yang hendak memegang tanganku. Ya, tangisanku pecah dan aku berlari ke kamar meninggalkan mereka bertiga, dan Logan mengejarku meminta aku mendengarkan penjelasannya.

Apa yang harus dijelaskan lagi? Dengan melihat wajah Nick yang mirip dengan Logan dan Nick yang memanggil Logan dengan sebutan 'daddy' itu semua sudah jelas, aku sudah tau semua kenyataannya tanpa dijelaskan.

Jadi ini yang membuat Logan aneh sejak kami bertemu Eleanor di Australia.

"Elle, please. Dengerin aku dulu sayang.." pintanya lagi kali ini suaranya mulai bergetar. Aku meliriknya, matanya sudah berkaca kaca. Aku tau dia takut aku pergi dari hidupnya.

"Elle, kamu tau aku cuma cinta dan sayang kamu. Aku cinta dan sayang Jazzy. Aku cinta dan sayang keluarga aku. Aku tau aku brengsek, tapi please jangan tinggalin aku disini sendiri lagi. Cukup waktu itu aku sendiri.

Siapa lagi yang aku punya disini? Greyson sudah pergi. aku cuma punya kamu dan Jazzy." Ucapan Logan meluluhkan hatiku. Logan langsung mengusap wajahnya saat satu linangan air mata jatuh ke pipinya.

Saat ini Logan mulai lemah.

Aku menutup mataku sambil menghirup nafas mencoba menjernihkan pikiranku, kemudian mengangguk. "Aku pengen kamu jelasin semuanya dengan jujur. Ayo kita kembali ke ruang tamu."

***

#Logan Pov

Aku terkaget mendengar suara teriakan Elle dan suara tangisan anak laki laki dari kamar. Tanpa pikir panjang aku berlari kelantai bawah dan langsung keruang tamu. Jantungku rasanya copot melihat Elle bersama Eleanor dan.. Nick.

Eleanor dan Nick datang kerumahku. Mengapa?

Pertahananku untuk kuat runtuh melihat Elle menangis dan berlari ke kamar saat Nick memelukku dan memintaku membantunya dari pukulan Oscar.

Apa yang aku rahasiakan akhirnya terbongkar.

Apa yang aku takutkan akhirnya terjadi.

Dan akhirnya, diruang tamulah aku, Elle, Eleanor, dan Nick berada. Nick yang mulai tertidur dipelukan Eleanor karena kecapekan menangis dan Elle yang menunggu menjelaskan penjelasanku. Wajah Elle datar namun aku lihat matanya berkaca kaca menatap Nick yang tertidur dengan pandangan sedih.

Aku berdeham. "Elle, aku mohon kamu jangan marah.." aku memulai pembicaraan.

Elle hanya diam tanpa melihatku.

"Kamu ingat saat aku cerita ke kamu sewaktu kita akhirnya bertemu lagi?" Elle langsung mengangguk menjawab pertanyaanku.

"Kamu tau aku kesini buat buka club malam sambil mencarimu. Kamu tau aku bertemu Eleanor yang ternyata dia adalah temanmu namun Eleanor menyembunyikannya karena dia dulu menyukaiku. Selama aku berteman dengan Eleanor sebelum tau kamu adalah temannya, ada satu malam..." aku terdiam. Tidak kuat untuk melanjutkan. Elle menutup matanya, aku tau dia tidak kuat untuk mendengar ini semua.

Aku hendak menggenggam tangannya, namun tangannya ditariknya. "Lanjutkan." Ucap Elle.

Aku menelan ludahku. "Ada satu malam, saat aku mengunjungi sebuah club malam yang baru dibuka, aku dan Eleanor mabuk berat.." penjelasanku menggantung saat melihat Elle mulai terisak namun matanya mengernyit rapat mencoba menahan air mata.

"Elle gak usah diceritakan saja ya? Aku tau kamu gak kuat dengar.."

"Terus cerita!" aku menghela nafas karena Eleanor tetap menyuruhku teruskan.

"Aku dan Eleanor mabuk berat. Kami tidak sadar pulang ke apartemenku dan saat besok kami bangun..."

"Semua itu terjadi begitu saja."

Cukup lama kami semua diam, kulirik Eleanor yang menunduk. Suara tangisan Elle terdengar, tangisan Elle kembali pecah. Aku mendekat kemudian memeluknya.

"Teruskan saja ceritanya. Jangan peluk peluk aku!" Bentak Elle. Aku menjauh darinya lagi kemudian kembali bercerita.

*****

Yeaay akhirnya bisa lanjut setelah perang jadi pejuang SBMPTN 😂 maaf lama ya lanjutnya, aku fokus SBMPTN kemarin.
Makasih udah nunggu cerita ini sampe minta dan tanya kapan dilanjutnya cerita ini 😂

Makasih juga udah vote, comment, dan semangatin aku buat lanjut cerita haha.
yang silent reader cepatlah bertaubat dan mulai vote cerita yang udah kalian baca, seenggaknya kalian menghargai karya author author yang susah payah rangkai kata jadi cerita dan luangin waktunya buat bikin cerita. 😄

Bad Boy 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang