Hari ini adalah hari terakhir kami di Bali.tidak ada hal yang menarik bagiku ya walaupun ada positifnya juga dari acara ini selama hampir seminggu ini, kami menjadi tahu sifat masing-masing.
Kejadian dua malam lalu saat kak aldo memberikan pernyataan memaksanya yang meminta aku menjadi kekasihnya sampai sekarang hubungan kami lucu menurutku.
Tidak seperti sepasang kekasih lainnya yang selalu berdua.tapi saat kak aldo berdua denganku, vicky selalu mengganggunya dengan cara apapun yang membuat mereka berdebat seperti dua anak kecil dengan tubuh besar.
Lucu saja menurutku perdebatan mereka yang saling menyindir satu sama lain.disaat seperti itu, aku meninggalkan mereka berdua yang pantas di bilang anak kecil.
Tapi, aku salut dengan kak aldo yang menanggapinya dengan santai beda dengan vicky menanggapi dengan emosinya.
Apa aku mulai menyukainya karna kedewasaannya? Entahlah.
Entah apa status dan perasaanku dengan kak aldo saat ini.hatiku ingin sekali pergi dari bayangan vicky dan kesalahannya.tapi, ragaku seperti limbung dalam ketidakpastian perasaanku.
Aku tidak ingin kedekatanku dengan kak aldo menjadi seperti pelarian dari kekesalanku dengan vicky.
Mungkin hati yang dulu terbuka sudah tertutup karena kejadian menyakitkan yang di buat oleh vicky itu.
Terdengar deritan pintu balkon tergeser.Livi menghampiriku yang sedang duduk di kursi balkon kamar inap kami dengan wajah memberengut.
Ia menghempaskan tubuhnya di kursi kosong sebelahku.
Aku sedikit memiringkan kepalaku dengan kening berkerut "kenapa lagi?".
Sekilas livi menoleh ke arahku, kedua tangannya di lipat di depan dada "dimas nyebelin banget.selalu ganggu gue disaat lagi berdua sama kak gilang" gerutunya sambil memanyunkan bibirnya.
Aku tertawa kecil mendengar penuturannya "kok lo ketawa sih?" Gerutunya kesal.
"Ya lucu aja"
"Dimana letak kelucuannya san?"
"Mungkin lo nggak peka sama apa yang dimas rasain"
Kerutan di kening livi semakin dalam.dengan cepat raut wajahnya berubah antusias "oh ya san, ada hot news" aku menoleh cepat sambil mengambil gelas orang juice yang aku bawa tadi.
"Tentang apa?"
"Sarah mantannya kak aldo, dia pergi sama cowok bule ke club malam terus nginep di hotel sama tuh bule" ujar livi antusias.
Sarah? Memang semenjak kejadian hujan-hujanan sambil di gendong kak aldo malam itu, aku tidak melihatnya lagi.
Aiishh... inget malam itu jadi bikin aku kesel lagi.
"San" livi menyenggol lenganku.
"Ehh... iya"
"Boleh gue terusin ceritanya?" Kepalaku mengangguk setuju "Kak aldo awalnya pas tau sarah pergi, dia kesel gitu rautnya tapi sekarang kelihatan bodo amat"
Tuh... kan dasar playboy katanya udah ngelupain tapi kenapa reaksinya begitu pas tau sarah pergi sama lelaki lain?
"Nggak penting juga buat gue kan liv" ujarku sambil mengangkat bahu belaga cuek.
"Lo nggak mau coba move on dari masa lalu buruk lo sama vicky dengan coba membuka hati lo ke kak aldo?" Aku menoleh livi yang sedang menunggu jawabanku.
Mata kami berdua terkunci, livi tampak menilai gelagatku.
Move on? Itu memang ada dalam benakku, tapi dengan kak aldo? Apa bisa, dia saja membenciku.itu yang ku tahu.mungkin kedekatannya sekarang karna perjodohan kami bukan karna kami saling cinta dan sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Sandra
Romancekarena keteledoran sandra pergi ke club malam dengan membohongi orangtua dan kakaknya, membuat dunianya seperti neraka.ia di jodohkan oleh lelaki yang sangat di benci olehnya karena satu kejadian pertama yang membuat harga dirinya turun seketika di...