POV SANDRA
Kalau hati sama otak aku udah nggak singkron begini, biasanya pencerahnya bunda, ayah atau kak tristan.tapi, karena mereka sekongkol dengan perjodohan dengan lelaki menyebalkan itu, aku urungkan dan beralih kepada sahabatku livi.
Me : udah dimana?
Livi : dikit lagi sampe, tunggu ya : )
Me : oke
Sejak kemarin kejadian di kafe, aldo malamnya terus menghubungiku tapi tidak aku respon sama sekali.dia juga berusaha menghubungiku melalui telpon rumah atau ke ponsel kak tristan, tapi aku tetap tidak mengangkatnya.
Bahkan kemarin dia datang ke rumah, aku juga tidak menemuinya.
Hari ini di rumah sudah ramai orang orang yang sedang mendekor halaman belakang rumahku untuk acara lamaranku besok malam.
Aku sama sekali tidak tertarik dengan acara besok, setelah pertanyaan menyebalkan yang di lontarkan oleh aldo saat itu.aku tahu dan yakin, itu ulah kak tristan yang membuat aldo bertanya seperti itu kepadaku.
Hanya saja aku sangat tidak suka dengan pertanyaannya yang seakan merendahkanku.
Aku duduk di kursi paling pojok di kafe ini sambil meminum segelas lemon tea sambil menunggu kedatangan livi.
Tidak lama ia datang dengan nafas terengah-engah.kebiasaan livi, sembrono.
"Ngapain pake lari sih liv?"
"Gue takut lo nunggu lama san"
"Segitu sayangnya lo sama gue" ucapku di barengi senyuman bahagiaku karna kekhawatiran livi.
Livi memanggil waiter untuk memesan minum.
"San, di rumah lo lagi ribet orang pada sibuk dekor buat acara besok, lo malah disini.gila lo!" Semprotnya dengan menggelengkan kepalanya setelah memesan minum dengan waiter.
"Gue kabur aja kali ya liv"
Livi langsung memajukan badannya lebih mendekat ke arahku, sontak kepalaku yang sedang bertumpu pada kedua tanganku menggeser sedikit ke belakang.
"Lo gila ya san" ucapnya dengan nada meninggi, buru buru ku tutup mulutnya karna beberapa pengunjung yang duduknya dekat dengan kami mulai melihati kami.
"Pelan bisa kali liv" gertakku kesal.
Aku melepaskan tanganku dari mulutnya "lagi kenapa bisa punya fikiran kabur sih, lo nggak kasian sama bunda dan ayah lo" livi menarik nafasnya berat "lagi nih ya, menurut penilaian gue.kak aldo lelaki baik di banding mantan lo itu" ucapnya sinis.
Kedua bola mataku berputar bosan "kenapa sih lo belain dia terus" tanyaku dengan nada jengkel.
"Yang seperti pernah gue sampein ke lo, dia tulus terlihat dari cara dia memandang lo"
"Itu bisa menipu liv"
Livi menggelengkan kepalanya kembali "nggak bisa san, orang jujur itu kelihatan dari matanya".
Aku mendengus sebal, livi sama sekali tidak membelaku.
Kenapa semua orang membela aldo sih
Seorang pelayan wanita datang membawa pesanan minuman livi dan sebuah cake berwarna merah.mataku memicing sampai nampan itu terlihat jelas di depan mataku.
"Permisi mbak, ini pesanan mbak ice cappucino chocolate" ucapnya kepada livi.
Mataku menatap cake yang di letakkan di atas mejaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Sandra
Romancekarena keteledoran sandra pergi ke club malam dengan membohongi orangtua dan kakaknya, membuat dunianya seperti neraka.ia di jodohkan oleh lelaki yang sangat di benci olehnya karena satu kejadian pertama yang membuat harga dirinya turun seketika di...