Bab 26#Puzzle

6.3K 307 37
                                    

Saat ini sandra sedang berada di rumah orang tuanya di antar oleh aldo pagi tadi sebelum berangkat ke kantor.Thomas sudah kembali terbang kemarin setelah terus menerus berdebat oleh anak-anaknya terutama aldo yang harus memikirkan tentang keputusan final pada pernikahannya atau melawan keinginan papa-nya yang masih saja keras kepala.dan resikonya, papa-nya mengancam aldo di coreng dari hak waris keluarga thomas.

Pagi tadi saat aldo mengantar sandra, ia bertemu dengan raffi.sorot mata raffi menajam seperti sudah mencium gerak-gerik yang akan di lakukan oleh thomas.

Saat sandra menanyakan, dengan mudahnya raut kekesalan raffi kepada menantunya di gantikan oleh senyuman agar sandra tidak curiga.

Andrea menghampiri sandra yang sedang melamun di balkon kamarnya.tepukan lembut sang bunda membuatnya mengerjapkan mata dan menoleh dengan senyumannya.

"Siang bolong udah melamun sih anak bunda"

Sandra bergelayut manja di lengan bundanya ketika andrea duduk di sampingnya "nggak melamun kok bun, cuma lagi jernihin fikiran sandra aja" elaknya.

"Bisa saja ya kamu mengelak" andrea mengusap lembut rambut anaknya dengan sayang "masakan permintaanmu sudah matang.kita makan dulu ya...".

Saat baru saja tiba dan bertemu dengan andrea, sandra langsung meminta di masakkan ayam blue band, cumi basah ongseng dan juga capcay goreng kumplit.tidak sungkan ia memberondong masakan yang dulu sangat ia hindari karna banyaknya lemak di dalamnya.

"Asiiiik.... makasih bunda... is the best" sambil memeluk bundanya.

"Tumben sekali sih kamu minta bunda masak yang banyak lemaknya gitu" ujar andrea sambil menatap manik wajah anaknya yang terlihat jauh lebih cerah dari biasanya.

"Lagi kangen aja bunda.sesekali nggak pa-pa kan? Lagi kan sandra udah laku ini.kalo mas aldo selingkuh cuma gara-gara body sandra melar, berarti dia sama aja kayak lelaki lain bun......" ada jeda sejenak.sandra menarik nafasnya sambil berdiri "semacam... brengsek".

Andrea langsung terkesiap mendengarkan sedikit ulasan cerita anaknya yang ia tebak seperti murni dalam hatinya "huusshhh.... kamu itu... hati-hati kalau bicara.terdengar oleh aldo nanti....".

Sandra mengabaikan peringatan bundanya dengan mengangkat bahunya acuh.lalu ia keluar dengan riang menyambut masakan bundanya yang ia tunggu sejak tadi.

"Lemaaaak.... I'm coming...." ujar sandra dengan riang sambil berjalan ke arah meja makan.

Andrea yang berjalan mengikuti anaknya di belakang, hanya menggelengkan kepala saja melihat tingkah aneh sandra.

***

Sandra meringkuk seperti bayi di ranjang kesayangannya.ia tertidur karna menunggu lama kedatangan aldo untuk menjemputnya.terakhir aldo memberi kabar kalau dia sedang bersama raffi dan juga tristan.

Entah karna kekenyangan atau memang ia lelah menunggu, jadinya ia terkapar sambil memegang toples berisi potatos kesukaannya.

Aldo yang sudah berada di sisi ranjang, menggelengkan kepalanya sambil tersenyum geli melihat salah satu keanehan istrinya belakangan ini.

Andrea yang berada di belakang aldo-pun menduga ada terjadi sesuatu oleh anaknya ini.

"Kamu sudah coba cek ke dokter?" Tanya andrea sambil menyilangkan kedua tangannya.

Aldo yang menyadari kehadiran andrea, menoleh dengan senyumnya "belum bunda.sandra selalu menolak.katanya ia takut hasilnya mengecewakanku" sambil menggeleng pelan.

"Coba dulu dengan testpack.bunda yakin sekali itu tanda-tanda kehamilan"

"Akan aldo coba bujuk setelah ini"

Jodoh SandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang