Sandra masih shock dengan kotak kado misterius berisi tikus mati itu.di sebelahnya, paula sudah menenangkannya sambil memberikan teh manis hangat untuknya.
Tristan sudah datang 10 menit yang lalu.ia sangat kesal dan marah.wajahnya murka karena sudah ada yang berani menerobos masuk ke dalam keluarganya.mengganggu ketenangan keluarganya.apa lagi menyangkut dengan sandra, ia tidak bisa tinggal diam.
Anak buah tristan sudah di kerahkan untuk mencari tahu pelaku.kekuasaannya-pun sudah ia andalkan untuk membuka CCTV yang berkaitan dengan masuknya barang tersebut.
"Dila, kamu tidak tahu siapa pengirimnya?"
Dila menunduk ketakutan "tidak pak, kurir online yang mengantar.jadi, tidak ada tanda terimanya".
Tristan menghembuskan nafasnya dengan berat "Lain kali jangan terima kalau tidak ada nama pengirimnya.mengerti?" Ujar tristan lugas.
Dila mengangguk kaku "i... iya pak".
Tidak lama pintu terbuka dengan kasar dan derap langkah yang sangat terburu-buru.
"Sandra.." aldo menghampiri sandra.wajahnya tampak sangat khawatir.
Aldo berjongkok di hadapan sandra yang sedang duduk di sofa ruangannya " Siapa pengirimnya?" Sandra menggelengkan kepalanya.
Aldo memberi isyarat kepada paula, agar ia saja yang menemani sandra.paula yang mengerti, mengangguk lalu pergi dari ruangan bersama dila.
Tristan duduk disofa seberang mereka "aldo, apa ini ada hubungannya dengan mantan kekasihmu?".
Aldo mengerutkan keningnya "siapa?" Tanya aldo yang memang ia tidak tahu.
Tristan mengedikkan bahunya "mana ku tahu.kali saja ada mantan kekasihmu yang tidak terima karna kamu akan menikah dengan sandra".
Sandra menoleh ke arah aldo.ia hendak menjawab, tapi takut salah tebak.ketika aldo bertanya melalui alisnya yang terangkat, sandra menjawabnya dengan gelengan kepala.
"Sepertinya tidak ada" jawab aldo.
Tristan terdiam sejenak.mereka bertiga mendadak hening untuk beberapa waktu.
"Sandra, kakak butuh bantuan bara.kamu disini saja dengan aldo.jangan mencoba kemana-pun tanpa pendamping.mengerti?" Tanya tristan tegas.
Sandra mengangguk.ia masih shock.fikirannya sangat takut.ia takut hal yang tidak terduga terjadi.ia tidak tahu mana musuhnya saat ini.
Tristan berdiri dan mengambil jasnya di punggung sofa "aldo, tolong jaga sandra.jangan biarkan dia sendiri.kalau sampai kenapa-kenapa dengan adikku, kau yang aku bunuh".
Begitulah tristan, kalau menyangkut dengan sandra.dia sangat kejam dengan orang yang menyakiti adiknya itu.masalahnya ini bersangkutan dengan merasa terancam.beda halnya waktu sandra sakit hati.tristan hanya mendiamkan vicky saja.itu juga hanya sebentar.
Aldo menjawab dengan deheman saja.aldo semakin mendekatkan tubuhnya dengan sandra ketika aldo sudah keluar dari ruangan.
"Aku akan cari tahu siapa pelakunya.kamu tenang ya..." aldo berusaha menenangkan hati sandra.
"Tapi... aku takut"
"Ada aku yang selalu jaga kamu kemana-pun.Ingat! Mulai sekarang, kemana-pun kamu pergi, harus seizinku.jangan coba pergi tanpa sepengetahuanku kalau kamu nggak ingin aku di cincang sama kakak kejammu itu" ujarnya sedikit menyindir.
"Dia hanya kesal sesaat saja kak.jangan di masukan ke hati" sandra menatap dengan lesuh mata aldo.
Aldo membalasnya dengan senyuman.lalu bahunya di dekatkan dan di rangkulnya sandra untuk memberikan ketenangan untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Sandra
Romancekarena keteledoran sandra pergi ke club malam dengan membohongi orangtua dan kakaknya, membuat dunianya seperti neraka.ia di jodohkan oleh lelaki yang sangat di benci olehnya karena satu kejadian pertama yang membuat harga dirinya turun seketika di...