POV ALDO
Pagi ini jadwalku sangat sibuk sampai tidak bisa mengantar sandra ke boutiq-nya.siang nanti juga aku ada meeting dengan relasiku di bandung.sejujurnya aku mengejar pekerjaanku karena delapan hari lagi hari pernikahanku.
Mengingat moment itu membuat aku senyum sendiri.sebentar lagi dia, wanitaku akan menjadi milikku seutuhnya.Sandra Brunella wanita yang pernah aku benci ternyata akan menjadi istriku.
Sebentar lagi.ya... sebentar lagi.
BRAK
Pintu ruanganku terbuka tanpa ada ketukan.aku menatap jengah kepada dua orang yang selalu mengganggu waktu sibukku.
"Do, 2 jam lagi kita ke bandung dan lo masih sibuk sama kertas disini?" Gilang selalu saja to the point.dia memang bekerja di Perusahaanku sebagai HRD.
Indra mengekori gilang di belakangnya dan mereka duduk di sofa ruanganku.
Kalau indra bekerja di Perusahaan papa-nya yang juga relasi bisnisku.
"Masih dua jam lagi"
"Dua jam juga kalo lo terus di depan kertas, habis waktu lo nggak ada istirahatnya"
Sungguh bawel sekali gilang ini "ck.lo tuh HRD apa asisten gue sih? Bawel banget" Indra terkekeh geli mendengar gerutuanku.
Gilang menggaruk tengkuknya "ya bukan gitu do, sejujurnya gue laper banget" ucapnya lirih.
Indra tertawa terbahak.aku melempari gilang dengan buku yang berada di hadapanku "ORANG GILA, Makan duluan sana.sakit kuping gue denger lo ngerengek minta makan.gaji lo nggak cukup buat beli makan hah?".
"KAMPRET... Nih liat kantong gue masih tebel" gilang berdiri sambil memperlihatkan saku belakang celana bahannya.lalu menoleh ke arah indra.
"Ehh... manusia kardus.lo mau ikut gue makan apa mau nungguin si hard worker ini disini?" Indra yang sedang serius membaca majalah bisnis, menoleh ke arah gilang.
"Aldo gimana?" Tanya indra.
"Dia mau makan pake kertas" aku menahan senyum sambil melirik dengan sudut mataku.
Indra meletakkan majalah itu ke sofa, lalu berdiri mengikuti gilang.
Indra menoleh "Do, gue duluan ya" aku mengangguk masih sambil berkutat pada kertas.
"Eh... HW (hard worker) awas ya, kalo nanti pas waktunya kita berangkat lo belum siap" ancam gilang sebelum keluar dari ruanganku.
Aku hanya menjawab dengan deheman saja.
Rasanya pusing sekali di sibukkan dengan kertas-kertas dan dokumen sebanyak ini.butuh penghibur.aku melihat ponselku, tidak ada notif yang masuk.sandra juga tidak menelpon.biarlah ku tunda dulu sampai pekerjaanku selesai.
Tidak lama pintu ruanganku terbuka tanpa ada ketukan.aku mendesis sambil menarik nafas berat.
"APA LAGI SIH LA...... ng" suaraku memelan karena dugaanku salah.aku fikir yang datang gilang dan indra, ternyata bukan.
Kenapa bisa dia masuk.kemana sih dina? Harusnya dia melarang wanita ini masuk.
"Apa kamu tidak tahu caranya masuk ke dalam ruangan orang dengan baik?" Tanyaku sinis.
Ia mengabaikan kekesalanku dengan senyumnya "ya ampun reval, kamu masih kaku aja sih" aku mendengus bosan.
"Ada apa kamu kesini?"
Ia menghampiriku yang sedang duduk di kursi kebesaranku sambil meliukkan badannya sensual.apa-apaan dia? Mau menggodaku?
Aku langsung berdiri menghindar kejadian yang tidak di inginkan "sorry, silahkan duduk" dan aku duduk di sofa single.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Sandra
Romansakarena keteledoran sandra pergi ke club malam dengan membohongi orangtua dan kakaknya, membuat dunianya seperti neraka.ia di jodohkan oleh lelaki yang sangat di benci olehnya karena satu kejadian pertama yang membuat harga dirinya turun seketika di...