POV AUTHOR
Hujan turun sangat lebat sekali seperti menemani kesedihan yang sedang sandra rasakan.bajunya sedikit basah kuyup walau tidak terlalu kentara.
Sandra berlari memasuki rumahnya setelah mengucapkan terima kasih kepada vicky.ia hanya tidak ingin jingga melihatnya pulang bersama vicky.
Vicky memaksa untuk mengantarnya sampai di pelataran rumahnya.di ruang keluarga sudah berada tristan, bara, panji, kevin dan juga jingga yang sibuk memainkan ponselnya dengan raut kesal.
Ketika sandra berlari melewati ruang keluarga, semua mata tertuju pada dirinya.bara berdiri terlihat panik melihat adik sepupu kesayangannya.tapi dengan sigap tangan tristan menariknya agar duduk kembali sambil menggelengkan kepalanya seperti isyarat 'biarkan sandra sendiri'.
Sambil menghela nafas, akhirnya bara mengangguk setuju.tidak lama, vicky masuk dengan baju sedikit basah karna guyuran hujan.
"Malam semua" sapanya.
Mereka semua yang berada disana menoleh.tristan dan bara saling pandang sambil mengerutkan keningnya.mereka tidak menyangka kalau sandra pulang bersama vicky.
"Malam.. sini gabung vick" ujar bara.
Vicky mengangguk lalu berjalan menghampiri mereka.panji dan kevin lebih memilih mengabaikannya.tidak ingin terlalu ikut campur.
Jingga menghampiri vicky lalu menatapnya dengan wajah merengut "kak vicky pulang sama kak sandra?" Tanyanya sedikit kesal.
"Iya" jawab vicky singkat.
"Kok bisa sih"
"Jingga... tolong cara bicaramu lebih sopan" tegur bara dengan nada memperingati.
Jingga terlihat masih bete, rautnya tambah kesal ketika apa yang ia lakukan selalu salah di mata kakaknya.
"Kamu ketemu sandra dimana vick? Setahu aku dia bersama aldo sore tadi" kini tristan bersuara sambil menatap vicky penuh selidik.
"Tadi aku ketemu dia di depan toko kue.aku juga belum sempat bertanya kenapa tidak sama aldo" jelas vicky.tristan mengangguk mengerti.
Jingga berdiri lalu menghampiri vicky dan menarik tangan vicky "kakak janji kan sama aku kalau malam ini ajarin aku design grafis?" Ucap jingga seraya menarik paksa vicky.
"Jingga, tapi aku ada janji..." belum sempat vicky meneruskan ucapannya, jingga menggeleng dan menarik tangannya paksa.
Jingga membawa vicky ke gajebo taman belakang rumah sandra.walaupun hujan masih turun, tetap saja jingga bersikeras ingin berada disana.
Sedangkan vicky matanya tidak mengarah ke arah jingga yang sedang antusias melihat laptopnya tapi fokusnya ke arah jendela kamar yang lampunya sedang menyalah.
Yahh... ia menatap jendela kamar sandra berharap sandra melihatnya.tapi naas, sandra tidak terlihat dan melihatnya kalau vicky berada disana.
Sedangkan sandra di dalam kamar sedang menangis sambil mengguyur tubuhnya di bawah guyuran shower.ia mengurung diri di dalam kamar mandi.tidak perduli kalau ia akan sakit nanti.hatinya sudah sakit dengan apa yang aldo lakukan.
Walaupun menurutnya hal sepele, tapi hatinya tidak bisa di anggap sepele.dengan sendirinya, hatinya sudah jatuh pada hati aldo.
Setelah 30 menit ia berada di dalam kamar mandi, ia keluar dan mengeringkan tubuhnya lalu berganti pakaian tidurnya dengan kemeja longgar putihnya dan hotpant hitam setengah pahanya.
Tubuhnya ia sandarkan pada punggung ranjang.matanya terpejam menatap langit kamarnya.
Kenapa nasib percintaanku tidak pernah bagus
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Sandra
Romantiekkarena keteledoran sandra pergi ke club malam dengan membohongi orangtua dan kakaknya, membuat dunianya seperti neraka.ia di jodohkan oleh lelaki yang sangat di benci olehnya karena satu kejadian pertama yang membuat harga dirinya turun seketika di...