Dua puluh dua

63.3K 2.7K 37
                                    

Ada yang berubah dengan Jerim, semakin hari dia semakin dekat dengan Tiara, sudah hampir seminggu sejak terakhir kali Lean melihat mereka bermesraan di kantin secara langsung dan dalam jarak yang sangat dekat.

Dan sejak hari itu mereka-Jerim dan Tiara- seperti nggak bisa dipisahkan, kemana-mana selalu berdua, ke kantin bareng,pergi dan pulang sekolah bareng, atau cuma sekedar nongkrong di lapangan sekolah juga bareng, pokoknya mereka berdua udah kayak sejoli sehidup semati yang kalau kepisah salah satunya bakal langsung mati. 

Kedekatan mereka berdua itu nggak cuma bikin Lean gondok setengah mati tapi juga melahirkan tatapan iri seluruh penghuni sekolah.

Well....siapa yang nggak kenal Putra dan Tiara? yang cowok si murid baru populer yang selain ganteng, keren, tinggi, otaknya juga encer, sedangkan yang cewek biarpun nggak pintar-pintar amat tapi cantiknya nggak ada yang bisa nandingi seantero sekolah, selain itu dia juga modis, ketua cheerleader dan tentunya kaya. Kombinasi ini tentunya cuma bisa bikin satu sekolah mendesah iri kalau ngelihat mereka berdua lewat sambil gandengan tangan.

Nggak bisa dipungkiri memang dari sekian banyak mantan-mantan Tiara yang bertebaran di sekolah, baru Putra aka Jerim yang bisa ngimbangin si primadona sekolah, serasi banget deh pokoknya.

Tapi nggak begitu yang dirasakan Lean, pokoknya setiap ngeliat Jerim lagi berduaan dengan Tiara, mood cewek itu langsung anjlok jelek banget.

Tentu aja yang kena imbasnya pasti Jerim sendiri, bukan cuma makin sering masak makanan yang nggak disukai Jerim, tapi Lean juga mulai malas bangunin dan nyiapin seragam sekolah Jerim tiap pagi dan kalau tindakannya itu belum bisa balikin mood nya Lean, kadang ditengah malam dengan sangat tega cewek itu bisa nendang Jerim yang lagi tertidur pulas sampe jatuh dari kasur. 

Pokoknya ada aja kelakuannya.

Dan jangan pernah berani bilang kalau Lean cemburu, jelas sekali bukan karena itu!

Waktu Dilan kembali dekat dengan Kak Bera rasanya nggak begini, kalau waktu itu Lean ngerasa sakit di dada sampe susah nafas setiap kali ngeliat mereka berdua, tapi kali ini setiap ngeliat Jerim bareng Tiara malah bikin Lean marah banget, kecewa, merasa dikhianati dan dibohongi.

Jelas-jelas si idiot itu bilang nggak suka sama Tiara, tapi sekarang setiap di sekolah Jerim udah kayak orang buta yang mesti di gandeng kemana-mana sama Tiara, gimana Lean nggak gondok abis coba? Intinya mood Lean selama hampir semingguan ini nggak pernah bagus, dan itu semua karena si monyet tengil plus idiot suaminya itu!

Jerim bukannya nggak tau dengan semua kelakuan Lean itu, justru karena tau makanya cowok itu nggak pernah membalas atau paling nggak ngomel seperti biasa yang ujung-ujungnya bakal bikin mereka adu mulut kalau Lean udah berulah. 

Pokoknya dibiarkannya Lean berbuat semaunya sampe dia puas, sampe dia capek, sampe kesabarannya habis dan akhirnya nyerah. Nyerah sama egonya sendiri tentunya.

Hari ini, sepulang sekolah Lean kembali membantu Kakaknya di butik, tapi kali ini dia nggak sendiri, ada Dilan juga yang ikut membantu.

"Oia, ntar pergi ke ulang tahun Tiara nggak?" tanya Dilan pada Lean saat mereka tengah memisahkan stock baju yang baru diproduksi berdasarkan ukurannya.

"Nggak!" Jawab Lean ogah, tahun-tahun kemaren juga Lean nggak pernah hadir di pestanya si cewek ular itu.

Pesta ulang tahun Tiara sebenarnya termasuk acara besar yang dinantikan oleh seantero sekolah, secara Pesta itu selalu digelar secara besar-besaran dan pastinya mewah. Tapi nggak semua orang bisa datang karena yang diundang sangat terbatas, kecuali kelas Tiara sendiri, mau nggak mau cewek itu harus mengundang semua penghuni kelasnya biar kesannya nggak pilih-pilih banget gitu.

We got married (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang