Dua puluh empat

61.2K 2.9K 47
                                    

Pada 'terserah lo'-nya Putra itu Tiara menaruh harapan besar kalau pesta ulang tahunnya yang dibuat jauh lebih mewah dibanding dengan tahun-tahun kemarin ini bakal berjalan mulus seperti harapan gadis itu. Malam ini bintang utamanya Tiara dan dia bakal jadi gadis yang paling bahagia disini.

Sementara itu Dilan yang menghampiri Bera dan Lean langsung melahirkan tatapan iri dari semua cowok yang ada di ruangan itu.

"Hai, katanya nggak dateng?" tegurnya pada Lean.

"Nih, Kak Bera yang maksa" balas Lean sambil melirik Kakaknya, Dilan langsung menoleh pada Bera.

"Kamu cantik banget malam ini" pujinya pada Bera membuat Lean memutar bola matanya jengah, perih di hatinya yang selama ini selalu di rasakan kalau nggak sengaja ngeliat Dilan menggoda Kakaknya seperti sekarang ini sudah nggak di rasakannya lagi, Lean berbakat buat move on dari masa lalu sepertinya

"Kayak biasanya kan? justru yang nggak biasa yang satu ini" balas Bera sambil merangkul adiknya itu.

"Iyasih, lo keliatan beda banget loh Lean, gue sampe nggak ngenalin tadi, cantik! " ujar Dilan pada Lean.

"Makasih deh" balas Lean akhirnya sambil tersenyum, tapi sayang hati nggak berdesir lagi seperti waktu dulu kalau Dilan memujinya.

Tiba-tiba MC mulai membuka pesta dan acara akhirnya dimulai.

Semua mata tertuju ke depan tempat Tiara, Jerim dan para antek-antek Tiara berdiri mengelilingi meja yang berisikan kue ulang tahun yang sangat mewah. Sama seperti ulang tahunnya yang lalu-lalu, Tiara selalu merayakannya tanpa kehadiran orang tuannya yang selalu sibuk dan sangat jarang berada di Indonesia. Dengan aba-aba dari MC, mereka mulai menyanyikan lagu selamat ulang tahun, dan setelah proses sakral peniupan lilin dan pemotongan kue yang potongan pertamanya diberikan pada Jerim, akhirnya Tiara mulai meraih mic dan meminta perhatian semua tamu undangan.

"Kayaknya udah mulai tuh dek, kamu siap-siap yah" ujar Bera pada Tiara, sedangkan adiknya itu yang seluruh tubuhnya masih panas karena melihat adengan mesra Tiara menyuapi potongan kue pada Jerim menoleh bingung.

"Apanya" tanya Lean.

"Duh, kok masih bingung sih? cewek itu bakal ngumumin hubungannya dengan Jerim, kamu harus maju terus nentang pokoknya" terang Bera, Lean langsung melotot kaget.

"Di depan semua orang?" tanyanya nggak percaya, dia pikir bakal ngomong empat mata doang dengan Jerim nanti.

"Yaiyalaaah" balas Bera gemas.

"Tapi Kak..." Kata-kata Lean terpotong oleh Tiara yang mulai berbicara.

"Pertama-tama gue mau ngucapin makasih banget buat teman-teman yang udah mau hadir di pesta ulang tahun gue yang ke delapan belas ini, senang banget bisa berbagi kebahagiaan bareng kalian semua disini" ujar Tiara basa-basi.

"Pada malam ini, gue juga mau ngumumin hubungan gue dengan orang yang belakangan ini punya arti khusus dihidup gue" Tiara memulai pengumumannya, Lean langsung menahan nafasnya tegang, nyalinya langsung ciut seketika. Kalau emang Jerim mau pacaran dengan Tiara, terserah dia aja, Lean jelas ngerasa keberatan banget tapi nyalinya nggak sebesar itu sampe harus nentang hubungan mereka.

Lean menundukkan kepalanya, bersiap-siap dengan apa yang akan di dengarnya, belum dengar apa-apa aja hati Lean udah sesak, sakitnya lebih sakit lagi daripada waktu tau kenyataan Dilan ternyata suka dengan Kakaknya.

"Kalian tentunya udah tau siapa yang gue maksud" lanjut Tiara, Lean semakin menulikan telinganya.

"Putra dan gue...malam ini, kami berdua resmi pacaran" Tiara menyelesaikan pengumumnnya, riuh gemuruh tepuk tangan terdengar di seluruh penjuru aula.

We got married (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang