"Darimana lo kenal adek gue?" tanya Bera pada Dilan.
"Aku kan satu sekolah sama dia" jawab Dilan.
"Gue tau tapi buat apa lo jemput dia segala? Kenapa juga lo bisa akrab sama Lea? Rencana lo apalagi kali ini hah??!!" runtut Bera mulai emosi.
"Ber, dengerin aku dulu" ujar Dilan berusaha mendekati Bera, tapi gadis itu mundur selangkah.
"Pergi lo!!" teriaknya pada Dilan.
Lean yang melihat adegan didepannya ini semakin bingung dan gak mengerti.
Ini ada apa sih sebenarnya? gadis itu masih berdiri mematung ditempatnya, masih sulit mencerna apa yang terjadi didepannya ini. Kak Bera sama Dilan saling kenal? Kok bisa?
"Kak?" akhirnya Lean berani bersuara, Bera yang menatap Dilan penuh kebencian langsung menoleh padanya.
"Kamu ikut Kakak, biar Kakak yang antar" Katanya, Lean semakin bingung.
"Ini ada apa sih?" tanya Lean, dia menatap Kakaknya dan Dilan bergantian menunggu penjelasan.
"Ayok" Bera langsung menarik Lean.
"Ber" panggil Dilan berusaha menahan Bera yang menarik paksa Lean.
"Stop!!" teriak Bera "Pergi lo! jangan pernah ganggu gue atau Lean lagi, jangan pernah!! gue benci banget sama lo, dasar penipu!!!" bentak Bera penuh kemarahan pada Dilan, setelah itu dia menarik Lean yang masih penuh tanda tanya ke mobilnya, dan Lean yang saking kagetnya cuma bisa nurut waktu ditarik-tarik Kakaknya.
Sedangkan Dilan tetap diam mematung di tempatnya melihat mobil yang di kendarai Bera perlahan pergi.
Jerim melihat semuanya, dari dalam rumah tentunya, sebenarnya cowok itu pengen keluar ngelihat lebih jelas tapi pastinya Lean bakal ngamuk berat kalau sampe dia nampakin batang hidungnya di depan Dilan sekarang, bukannya takut tapi Lean kalau udah ngambek susah dibujuk, suka mogok masak pula, repot deh pokoknya. Makanya Jerim cuma berani ngintip dari jendela.
Diliat dari kejadiannya sih kayaknya Kak Bera sama Dilan saling kenal, Kak Bera juga kayaknya benci banget sama Dilan, nggak tau sebabnya apa, itu yang Jerim tangkap.
Setelah mematung beberapa saat, akhirnya Dilan pergi juga, baru setelah itu Jerim bisa keluar rumah, ngeluarin motornya dari garasi dan berangkat ke sekolah.
Di dalam perjalanan ke sekolah, Lean menatap Kakaknya bingung, sedangkan Bera masih juga cemberut kecut karena kejadian tadi.
"Ada apa sih sebenarnya Kak? kok Kakak bisa kenal sama Dilan?" tanya Lean akhirnya nggak bisa menahan rasa penasarannya lagi.
"Kamu kenapa bisa kenal sama dia dek?" tanya Bera balik.
"Dia teman sekolah Lean Kak" Jawab Lean frustasi, Kakaknya ini ditanyain malah balik nanya.
"Ya Kakak tau, kalian satu sekolah udah dua tahun lebih tapi kenapa baru sekarang kamu dekat sama dia? pake di jemput segala lagi, kalian kan beda kelas" balas Bera, Lean semakin bingung, Kakaknya ini sepertinya tau banyak tentang Dilan "Dia kan yang ngedekatin kamu?" tanya Bera lagi.
"Dia pernah nolongin Lean waktu Lean kekunci di gudang, dari situ Lean kenalan sama Dilan, lagipula...." Lean menggantung ucapannya, entah kenapa dia nggak bisa ngomong sama Kakaknya kalau dari dua tahun yang lalu, dari pertama kali Liat Dilan, Lean udah suka sama cowok itu.
"Lagipula apa?"
"Yaaa... lagipula Kakak itu kenapa bisa kenal sama Dilan?" tanya Lean mengalihkan.
"Nanti aja Kakak ceritanya, pokoknya Kakak minta sama kamu jangan pernah dekat sama cowok itu lagi" perintah Bera, Lean mengerutkan keningnya nggak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
We got married (Repost)
Fiksi RemajaDi tahun terakhir masa SMA Lean, gadis itu dihadapkan dengan tiga fakta yang sukses menjungkir balikkan hidupnya. Pertama: Lean ternyata sudah dijodohkan dengan Jerim, anak dari Tante Diana, sahabat almarhum mamanya. Kedua: Dilan, cowok yang selam...