He is my boyfriend #9

148 6 1
                                    

Thank god, aku dan luke sampai di kampus jam delapan lebih empat puluh lima menit. Masih tersisa waktu lima belas menit sampai kelas dimulai.

"Nyampenya kepagian yah" ujar ku sambil berjalan menuju gerbang kampus

"Lah, kan kamu yang minta jangan sampe terlambat" luje terkekeh.

Kami terus berjalan menuju gerbang,

"Pacar baru cassy?" Ujar calum tiba-tiba.

"What? Nope! He isn't my boyfriend. Okay, luke ini calum, seniorku, calum ini luke, dia sahabat lamaku"

Tak lama kemudian mereka saling bersalaman.

"Luke hemmings"

"Calum hood"

Setelah itu, mereka hanya melempar senyum dan tak berkata apa-apa. Sebelum situasi menjadi canggung, aku mencoba untuk memecah keheningan diantara calum dan luke.

"Umh, ada apa calum?"

"Oh, tidak. Aku cuma mau nyampein pesan, pacarku (joanna) ulang tahun, dia mengundangmu dan michael untuk datang ke pestanya malam ini dirumahnya"

"Sayangnya michael tidak akan bisa hadir cal."

"Mengapa? Ku kira dia baik-baik saja?"

"Dia memang baik-baik saja, tapi sekarang dia ada Melbourne, ia menemani neneknya yang dirawat dirumah sakit selama seminggu"

"Owh, cucu yang berbakti" calum terkekeh. Aku hanya memutar bola mata.

"Oh iya, jadi kau akan pergi dengan siapa? Ajak ashton, dia sudah sejak lama naksir padamu hahaha"

Oh. Anak itu lagi.
Jadi, ya akan kuceritakan sekilas mengenai ashton fletcher irwin. Dia adalah seniorku juga.

Dari semenjak kuliah semester awal dia selalu mengejarku, membawakanku cokelat, surat cinta, dia tidak terlalu buruk sih, dia tinggi, dirty blonde hair, dia juga seorang drummer di band kampus. Banyak perempuan yang menyukainya. Satu hal yang membuatku menghindar dari ashton adalah, karena ia suka memainkan perasaan perempuan. Dia itu playboy. Sudah berapa banyak wanita yang ia ajak jalan? Oh mungkin tak terhitung.

Namun, setelah aku jadian dengan michael, sudah lama aku tak mendengar nama ashton lagi. Mungkin ia takut pada michael, ia memang juniornya ashton, tapi mungkin memang ashton saja yang tidak mempunyai nyali. Okay, kembali lagi,

"Umh, aku akan mengajak luke, benarkan luke?" Ujarku seraya menggandeng tangannya.

"Wow, wow, hahaha berhati hatilah, gadis gadis akan menggandrunginya cassy" ucap calum kemudian menatap luke dengan tajam. Calum kemudian berlalu.

"Ada apa dengan dia? Temanmu itu sangat aneh cassy" ujar luke sambil menatapku kebingungan.

"Entahlah, dia memang menyebalkan"

"Jadi luke, kau ingin menungguku? Sebaiknya kau pulang saja, supaya bisa beristirahat" sambung ku.

"Tidak apa-apa cassy, aku akan menunggumu. Nanti kita makan siang bersama ya?"

Seketika, aku teringat dengan michael yang selalu mengajak ku makan siang bersama.

"Iyaa, sampai jumpa" aku langsung memeluk luke.

Kami berpelukan cukup lama kemudian, aku berlalu menuju kelas.

* Luke's POV *

Sejujurnya sih, aku sangat bosan menunggu cassy, dia bilang dia selesai pukul 11 siang.

Sedangkan aku masih asing dengan wilayah kampus.

Aku memutuskan untuk bersandar di mobil dan mambuka aplikasi permainan di ponselku.

He Is My Boyfriend [L.H Imagine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang