He is my boyfriend #16

100 5 0
                                    

Sepanjang jalan aku tak bisa berhenti menangis. Aku terus menangis, memukul mukul stir beberapa kali. Hatiku benar benar hancur. Luke tak semanis yang kukira, ia benar benar tak punya hati, tak punya perasaan, ia benar benar gila! Kukira dia adalah segalanya, tapi aku salah. Aku salah! Lagi lagi aku salah dan gagal dalam hidup.

Air mataku terus bercucuran sedari tadi, pipiku sudah sangat basah oleh air mata yang tak henti hentinya menetes dari mataku.

persetan denganmu luke! Persetan! Dasar kau brengsek!

Aku berusaha untuk terus konsentrasi menyetir, pikiranku kacau, aku tak karuan.

Berusaha untuk menatap kearah jalan didepan, dengan mata yang berair. Aku mencoba untuk tetap  berkonsentrasi ke jalan.syukur aku sudah melewati kawasan hutan tadi, kini aku memasuki jalan raya besar.

Ayolah..ayolah..persetan dengan jalanan ini!

Aku terus mengumpat. Aku menginjak pedal gas dengan kencang, dan membuat mobil yang aku kendarai melaju lebih cepat. Persetan dengan semuanya! Aku hanya ingin kembali ke apartemenku! Dan kembali mengisolasi diriku disana! Sialan. Sialan.

BRUKKKKKKKK!!
Semuanya tiba tiba menjadi gelap.

***

Sialan. Aku mencoba membuka kedua mataku, pancaran cahaya lampu membuaku silau, ah! Kini kepalaku benar benar sakit! Aku terus meringis menahan sakitnya kepalaku.

Aku mencoba melempar pandanganku kesekitar, dimana aku? Ruangan dengan cat putih, tiang tiang infusan, tirai putih yang besar dan bau obat yang khas..

Sialan.
Aku dirumah sakit.

Apa yang telah terjadi? Sialan! Kepalaku kembali sakit!

"Aw!!" Pekik ku kesakitan.

Tiba-tiba tirai putih itu terbuka, dan kulihat seseorang berpakaian putih menghampiriku, ah sialan..siapa dia..ini benar-benar sakit.. Ah sial! Semuanya kembali menjadi gelap.

***

Aku terbangun, mencoba membuka kedua mataku, kali ini sakit dikepalaku telah hilang. Aku melempar pandanganku kesekitar..

"Cassy? Are you alright? I've been worrying about you" ujar lelaki itu. Oh..siapa dia? Aku memicingkan kedua mataku kearahnya, oh ya. Dia hal.

"Hal? Hal dimana aku?" Gumamku lirih, sambil membetulkan posisi punggungku yang benar-benar sakit.

"Kau ada dirumah sakit cassy, kau mengalami kecelakaan." Ujar hal sambil membantuku membenarkan posisiku. Ah, kini lebih baik. Aku bernafas lega dan menatap tajam ke arah hal.

"Apa?! Ke-kecelakaan?!!" Pekik ku. Tunggu? Aku? Kecelakaan? Aku sama sekali merasakan apapun tadi. Oh apa apaan ini.

"Tenangkan dirimu cassy, kau mengalami kecelakaan, mobilmu ditabrak oleh mobil sedan yang melaju kencang dari arah kanan, sehingga mobilmu terguling dan terbalik. Seorang wanita menemukanmu dalam keadaan tak sadarkan diri dengan kepala yang berdarah darah, dan beberapa bagian tubuh yang lecet, beruntung wanita itu segera memanggil ambulan dan membawamu ke rumah sakit" jelasnya seraya menarik kursi kemuduan duduk di sebelah ku dan menggenggam tanganku yang telah di tusuk oleh infusan. Aku terperangah mendengar perkataan hal. Separah itukah diriku? Yang benar saja?

"La-lu bagaimana kau bisa tau  aku dirumah sakit hal?"

"Wanita yang menyelamatkanmu menemukan ponselmu, dan nomor yang pertama kali ia lihat adalah nomor ponselku, dan wanita itu segera menelfonku dan menjelaskan apa yang terjadi. Saat itu juga aku langsung bergegas menuju rumah sakit, aku mengkhawatirkanmu sepanjang jalan" hal menatapku dengan lembut sambil menciumi jari jari tanganku.

He Is My Boyfriend [L.H Imagine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang