Partner pertama

4.8K 420 6
                                    

Keringat membasahi hampir seluruh tubuh jason.
Latihan setan. Itulah yang ada dipikiran jason. Bagaimana tidak, Arsen melatihnya dengan begitu keras mulai dari latihan fisik hingga mental. Tapi hanya satu jenis latihan yang ia gemari, yaitu latihan menggunakan pedang.
Entah sudah berapa hari jason habiskan untuk berlatih. Kata Arsen, ia telah membuat bangunan tempat mereka berlatih dengan dunia luar memiliki perbedaan waktu, 1 hari di ruangan tersebut akan sama dengan 1 jam didunia luar.
"Sepertinya kemampuan berperang mu sudah meningkat" ujar Arsen sambil melipat kedua tangannya di dada
"Ya sepertinya begitu, tapi aku masih belum yakin apakah ini sudah cukup untuk mengalahkan belporn" jawab Jason sambil mengayunkan pedangnya.
"Kalau begitu, perlihatkan kekuatan pengendali waktu mu"
Jason lalu menutup matanya untuk berkonsentrasi. Arsen pernah mengatakan padanya, untuk dapat mengendalikan kekuatan semesta, diperlukan konsentrasi yang tinggi untuk dapat memusatkan kekuatannya.
Arsen lalu menekan salah satu tombol di remote control lalu air turun seperti hujan dari atas bersiap untuk membasahi jason.
Beberapa senti sebelum air tersebut membasahi jason, tiba-tiba air itu berhenti diam di udara. Dipusatkannya lagi pikirannya untuk memundurkan waktu tepat sebelum air turun. Air yang berhenti diudara itu pun bergerak mundur kembali ke atas dan masuk melalui pipa pengeluaran hingga tidak ada lagi satu tetes air pun yang tersisa diudara. Jason lalu membuka matanya sambil tersenyum bangga.
"Bagaimana?"
"Hmmm.. cukup bagus untuk saat ini" gumam Arsen
"Baiklah kalau be..."
"Byurrr!!" Belum sempat Arsen mengakhiri kalimatnya, air yang mengalir dari atas tadi berhasil turun membasahi Jason yang kemudian mengkerutkan wajahnya
"Yah, sebaiknya kau mengeringkan tubuhmu dahulu, ada yang ingin aku perlihatkan padamu" kata arsen kemudian meninggalkan Jason yang basah kuyup.

Jason kini bersama dengan Arsen berdiri di pinggir meja kaca yang memperlihatkan peta kota nashville.
"Kau lihat?" Tanya arsen. Tampak sebuah titik cahaya bersinar disalah satu tempat didaerah itu
"Hei! Apakah itu artinya muncul utusan semesta lainnya?" Seru jason
"Benar! Lokasi ini apakah kau tau dimana?" jason tampak memperhatikan daerah tempat titik tersebut muncul.
"Hmmm.. itu adalah salah satu hotel bintang lima di daerah barat nashville, kalau tidak salah nama hotel itu adalah The grand marine hotel"
"Baiklah, siapkan perlengkapan mu, kita akan kesana untuk menjemput partner pertamamu" kata Arsen sambil tersenyum

********

Austin terkejut melihat seorang gadis tiba-tiba menghalangi jalannya.
"Oh hei, maafkan aku untuk yang tadi karena sudah menabrak mu" kata austin ramah.
"Tidak apa-apa" jawab gadis itu ramah sambil tersenyum
"Tapi biarkan aku membunuh mu saat ini juga" lanjut gadis itu dengan nada sinis lalu memunculkan pedang perak dari tangan kanannya. Seketika itu juga gerombolan binatang aneh seperti serigala dengan cairan hijau menetes dari mulutnya masuk melalui pintu keluar, anjing yang berada disebelah gadis itu juga berubah menyerupai gerombolan binatang aneh tadi. Seketika itu juga suasana pesta berubah menjadi teriakan ketakutan. Austin kemudian berlari menyelinap diantara orang-orang yang berlari ketakutan. Gadis tadi tampak mengejarnya sambil memegang pedang yang selalu siap menebasnya. Dimasukinya kolong sebuah meja yang ditutupi oleh kain satin penutup meja yang panjangngya sampai lantai berwarna putih.
Melalui kain itu, austin melihat bayangan orang-orang yang berlari ketakutan akibat serangan binatang aneh tersebut. Tiba-tiba meja tempat austin bersembunyi seolah-olah melayang ke atas.
"Jangan pikir kau bisa bersembunyi dari ku!" Teriak gadis itu yang berdiri sekitar 7 meter darinya. Tidak hanya meja tempat austin bersembunyi, tapi juga semua meja yang ada diballroom melayang ke atas ketika gadis tersebut mengangkat kedua tangannya ke atas.
Austin terkejut melihat apa yang baru saja terjadi. "Bagaimana bisa?!" Pikirnya. Gadis bertopeng putih itu lalu melihat ke arah austin, dengan cepat diturunkan nya meja yang melayang di atas austin agar terhempas mengenainya. Tubuh austin seolah tidak bisa bergerak untuk menghindari serangan tersebut, namun tiba-tiba tangan kanannya seolah terangkat sendiri dan memunculkan sebuah sinar putih terang dari tanda yang ada di telapak tangannya.
Beberapa detik kemudian, austin merasa tidak ada sesuatu apapun yang menyentuh tubuhnya. Dilihatnya ke atas, meja tadi berhenti bergerak dan masih melayang diatasnya.
"Rasakan yang ini!" Seru gadis itu, semua meja yang melayang kini terbang dengan cepat ke arah austin, namun belum juga menyentuh tubuhnya, benda-benda tersebut berhenti dan melayang disekitar austin membentuk suatu lingkaran.
Merasa ada yang aneh dengan yang terjadi padanya, sebuah ingatan api kecil yang membuat suatu gambar aneh di telapak tangannya tiba-tiba muncul.
"Apakah tanda ini simbol dari suatu kekuatan?" pikirnya. Sebuah ide seketika itu muncul di pikirannya.
Diarahkannya telapak tangannya ke depan mengarah tepat digadis bertopeng putih, dengan gerakan seolah mendorong, semua meja yang melayang disekitarnya kini melesat ke arah gadis itu yang dengan cepat menebas meja itu satu persatu dengan pedangnya. Memanfaatkan kesempatan disaat gadis tersebut lengah, austin berlari menaiki sebuah tangga kecil yang tidak jauh darinya diikuti oleh gadis tadi.

*******
Gerombolan binatang aneh tersebut mendekati para tamu undangan yang ketakutan dengan tatapan ingin memangsa mereka. Beberapa bahkan mencoba untuk melawan binatang tersebut dengan melempari menggunakan piring, gelas, dan lain-lain. Mereka yang telah membuat binatang itu marah, lalu terkena semburan cairan hijau dan seketika itu kulit dan tubuhnya meleleh menambah kepanikan dan ketakutan tamu undangan.

"BRAKKK!!!" bunyi pintu yang didorong dengan keras, tampak seorang pria botak berjaket kulit hitam dan seorang remaja pria berjaket biru tua dengan kaos berwarna putih polos dan sebuah pedang tersampir di bahunya.

"Wow, wow sepertinya ada yang tidak mengundang kita ke pesta" seru arsen memecah ketakutan di ruangan tersebut, seketika itu juga gerombolan hewan itu memandang ke arah 2 orang itu dengan tatapan penuh benci.

"Biar aku yang mengurus hewan-hewan ini, kau cari orang itu" perintah arsen, jason lalu berjalan maju, hewan-hewan tadi lalu berlari ke arah jason, setelah dekat dengan jason, mereka lalu meloncat bersiap untuk menerkamnya, jason lalu berhenti dan menutup kedua matanya untuk berkonsentrasi, seketika itu juga hewan-hewan tadi berhenti bergerak diudara, dengan sedikit was-was jason berjalan dibawah hewan-hewan tersebut, jangan sampai konsentrasinya buyar jika tidak ingin hewan-hewan yang berjumlah sekitar 10 ekor itu menerkamnya seketika itu juga. jason lalu berjalan ke atas panggung dan memegang sebuah mic yang ada disitu.
"Ehemmm...!" Seru jason menggunakan mic setelah menormalkan waktu kembali. Para tamu undangan terkejut ketika melihat jason yang tadinya berada di depan pintu, kini telah berada diatas panggung dengan sekejap. Hewan tadi pun juga sempat terkejut melihat jason telah berada jauh dibelakang
"Hei hewan menjijikan, saatnya berpesta dengan ku" Kata Arsen kemudian membuat sebuah penghalang antara tempatnya dan binatang tersebut dengan tempat para tamu undangan.

"Apakah diantara kalian ada yang berulang tahun hari ini?" Tanya jason, namun tidak ada satu pun yang menjawab, wajah mereka masih memancarkan ketakutan.

"Hmmm baiklah, apakah ada yang merasakan tiba-tiba telapak tangannya seperti terbakar lalu muncul tanda aneh?" Jason bertanya lagi sambil menunjukkan tanda ditelapak tangannya, namun tidak ada satu pun yang menjawab.

"Yah sepertinya cara ini tidak akan berhasil, aku akan gunakan cara lain kalau begitu" kata jason, ia kemudian duduk diatas panggung dengan posisi melipat kedua kaki dan tangannya kemudian menutup mata untuk berkonsentrasi. Ia berniat untuk mencoba memundurkan waktu ditempat itu untuk melihat apa yang telah terjadi sebelum kedatangannya. Ia terus mundurkan waktu hingga ia melihat seorang gadis bertopeng putih sedang berbicara dengan seorang pria dengan topeng yang menutupi setengah wajahnya. Difokuskan nya waktu diantara kedua orang tersebut dan mencoba untuk memajukan waktunya, tampak setelah gadis itu berbicara, muncullah segerombolan hewan tadi, dipercepat kannya lagi waktu sampai ketika pria bertopeng itu berdiri ditengah-tengah meja yang melayang membentuk lingkaran.
"Tidak salah lagi, pasti itu utusan semesta" pikir jason, dipercepat nya lagi waktu sampai pria tersebut lari menaiki sebuah tangga diikuti gadis tadi. Jason lalu membuka matanya dan berdiri. Dipandangnya sekitar ruangan tersebut dan benar, tidak jauh dari panggung tempatnya berdiri ada sebuah tangga menuju ke atas.
"Arsen! Sepertinya aku tau letak orang itu! Aku akan mengejarnya! Kau uruslah hewan-hewan itu!" Teriak jason yang kemudian dibalas arsen dengan acungan jempol sambil melawan hewan-hewan tadi.
Jason melompat turun dari panggung itu dan menaiki tangga tempat dimana pria dan wanita tadi lewat.

THE SCEPTER : RISE OF THE DARKNESS ENEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang