The End Of The World

4.5K 325 1
                                    

Malam itu suasana kota Nashville bisa dibilang cukup baik. Sudah beberapa hari ini badai tidak lagi melanda kota besar tersebut sehingga orang-orang mulai kembali beraktivitas di malam hari sekedar untuk jalan-jalan menikmati malam.

Seorang gadis tampak sedang berjalan tertatih-tatih. Sekujur tubuh dan wajahnya tampak dipenuhi bekas luka bakaran.

Ia lalu duduk menyandarkan bahunya di salah satu dinding rumah yang berada disebuah komplek yang tampak sepi, dipegangnya mata liontin yang tergantung di lehernya.

Beberapa saat yang lalu adalah saat yang sangat berbahaya baginya seumur hidup.

Flash back....

Beatrice berlari dengan susah payah menyusuri jalan yang dipenuhi oleh bebatuan yang keras dan tajam. Tampak dari sela-sela batu tersebut, menyebut sebuah uap panas dan mengenai tangan beatrice hingga membuatnya melepuh.
Di belakangnya, sesosok raksasa bertanduk 2 dengan menggunakan tombak tajam bercabang 3 tengah mengejarnya sambil tertawa kegirangan dengan wajah yang menakutkan.

Berkali-kali beatrice jatuh terjerembab ke bebatuan hingga membuat tubuhnya lebam dan luka. Namun dengan cepat, ia bangkit dan kembali berlari sebelum raksasa tersebut menusuknya dengan tombak tajamnya.

Tetapi nasib sial kembali mendatanginya, di depannya tampak sesosok raksasa lain tengah menghadang Beatrice untuk kabur. Kali ini raksasa tersebut memegang sebuah kapak raksasa yang tampak tajam.

Diayunkannya kapak tersebut ke arah beatrice, beruntung ia masih bisa menghindar. Namun tampaknya menghindari masih belum cukup karena raksasa tersebut terus saja mengayunkan kapaknya hendak menebas Beatrice. Karena sudah tidak memiliki kekuatan lagi beatrice akhirnya hanya bisa pasrah.

"HUAHAHAHA!" suara menyeramkan dari raksasa bertombak tadi terdengar, di lihat nya raksasa tersebut tampak berlari sambil menghunuskan mata tombaknya ke depan, sementara itu raksasa berkapak tadi sudah bersiap mengayunkan tombaknya. Sebersit ide muncul di kepala beatrice. Ditunggunya beberapa saat hingga raksasa bertombak tadi mendekat. Mata tombaknya tinggal beberapa senti lagi dari tubuh beatrice. Dengan sigap beatrice merebahkan dirinya dan berguling kesamping.

"Jleb!" Tampak hening beberapa saat

"GHUAAAKAAKKK!" sebuah suara menyeramkan terdengar. Beatrice menoleh ke arah 2 raksasa tadi.

Darah berwarna merah kehitaman mengalir dari raksasa berkapak tadi. Perutnya tertancap tombak dari raksasa satunya. Kapak yang ia pegang terlepas dari tangannya dan jatuh menimpa raksasa bertombak dan tertancap di bahu raksasa bertombak itu membuatnya juga berteriak.

Tak lama, ke dua raksasa itu terjatuh dan mati. Beatrice lalu bangkit berdiri dan kembali melanjutkan perjalanan untuk keluar dari tempat itu diam-diam mengingat masih banyak raksasa bersenjata besar lainnya yang mungkin masih berada didekat situ.

Sebuah gerbang terbuat dari besi berwarna hitam tampak menjulang tinggi hingga tak terlihat ujungnya.

Tampak didepan gerbang tersebut tampak 2 sosok seperti vampir dengan jubah panjang berwarna hitam. Memiliki wajah yang lonjong, mata yang tajam berwarna hitam legam, tubuh yang sang kurus seperti tulang dilapisi kulit saja, kuku yang panjang dan runcing, dan gigi taring yang tajam. tampak ke dua sosok tersebut masing-masing memegang tongkat kayu hitam dengan ujung atas terdapat bola kaca berwarna merah menyala. Kedua sosok tersebut terlihat seperti penjaga gerbang tersebut. Beatrice bersembunyi disalah satu batu besar dan duduk disitu sambil memikirkan caranya melewati 2 penjaga itu. Tiba-tiba ia teringat sebuah liontin dengan mata berbentuk seperti bintang. Liontin tersebut merupakan pemberian seseorang yang sangat berharga baginya. Di pasang kan nya liontin tersebut di lehernya. Tampak pendaran berwarna biru seolah membungkusi seluruh tubuhnya. Dengan sedikit ragu, ia keluar dari tempat persembunyiannya dan berjalan ke arah pintu gerbang besi itu. Dengan pelan dan takut beatrice berjalan melewati 2 penjaga gerbang mengerikan itu yang tampaknya tidak sadar, seolah beatrice tidak terlihat di mata mereka. Setelah cukup jauh dari penjaga gerbang, beatrice memasuki sebuah gua batu besar, gua itu lah yang menjadi penghubung dunia penyiksaan ini dengan dunia nyata. Beatrice masuk ke dalam gua tersebut dan kembali ke dunia nyata.

*******

Belvendor dan pria bertopeng berdiri di sebuah menara tertinggi di Nashville, menara Heaverly, salah satu simbol kota tersebut yang memiliki tinggi sekitar 900 m dari permukaan tanah.

Dari atas menara tersebut, tampak pemandangan seluruh kota nashville.

"Aku akan memulai semuanya dari sini" Belvendor lalu mengangkat tongkat yang berada di tangannya tinggi-tinggi

"Aku akan menguasai seluruh semesta ini! Dan akan aku ciptakan kerajaan terbesar dan sangat kuat! Mereka yang menentangku akan disiksa dan binasa! Tunduklah kepada ku Semesta! Perang terbesar akan terjadi mulai saat ini!" Teriak belvendor, cahaya keemasan dari tongkat tersebut lalu berubah menjadi warna biru dan memancarkan sinar yang sangat terang, sebuah gelombang cahaya berwarna biru keluar dari tongkat tersebut dan merambat ke seluruh wilayah tersebut sampai seluruh dunia dilewati olehnya.

Tak lama kemudian, tongkat tadi berpendar menjadi warna merah darah dan terdapat aura sangat gelap menyelubunginya.

Sesaat sesudah itu, seluruh listrik padam dan membuat kota nashville diselimuti kegelapan pekat. Tiba-tiba sebuah meteor sangat besar melesat melalui kota nashville membelah kegelapan dan jatuh di lautan menciptakan suara debuman yang sangat dahsyat.
Air laut yang awalnya tenang menjadi sangat ganas akibat daya jatuh meteor tersebut. Tak lama, gulungan ombak yang sangat besar dan tinggi bergerak dari tengah lautan menuju kota nashville dengan sangat cepat.

Tsunami.

Sementara itu dibelahan bumi bagian timur, puluhan meteor berukuran lebih kecil dibandingkan meteor yang jatuh di lautan nashville berterbangan jatuh menghantam gedung-gedung tinggi. Orang-orang berlarian mencari tempat aman agar tidak tertimpa reruntuhan bangunan tinggi.

Di kutub utara, es yang melapisi hampir seluruh wilayah tersebut, tiba-tiba mengalami keretakan yang sangat panjang. Gunung-gunung es terbelah menjadi dua dan menciptakan jurang dalam tak berujung. Puluhan bahkan ribuan hewan kutub jatuh ke dalam jurang tersebut tanpa sempat menyelamatkan diri.

Di belahan bumi bagian barat, badai tornado ganas tampak memporak-porandakan banyak kota. Angin yang sangat kencang di serta sambaran petir yang kencang menambah kengerian hari itu.

Hari itu, bumi mulai berubah. Kehancuran terjadi dimana-mana. Banyak jiwa yang melayang. Mereka yang selamat hanya tinggal menunggu saat dimana mereka akan tetap binasa seperti yang lainnya.
Tak ada satu pun makhluk hidup akan selamat dari penghancuran itu.
Yang dapat mereka lakukan adalah..

Berharap

Berharap akan lahir kembali didunia yang baru.

Hari itu, dunia berada dalam kebinasaan.

The end of the world.

******

"Perang ini akan ku beri nama Armaggedon, peperangan panjang tanpa henti" tawa belvendor sambil berjalan ke atas singgasananya dengan memegang tongkat beraura gelap dan menakutkan.

Tampak dibelakangnya ratusan juta bala tentara monster menunduk menghormatinya.

*******

Lima pasang mata terbuka bersamaan diikuti pendaran cahaya berwarna biru didahi mereka. Cahaya biru yang berasal dari lambang Sebuah pentagram.

Ke dua punggung tangan mereka tertera sebuah simbol pentagram pula yang berpendar terang berwarna putih. Telapak tangan mereka masih tergambar simbol dari masing-masing kekuatan.

Akan kah mereka menjadi penyelamat dunia yang telah hancur?

Akan kah semua kembali seperti semula?

THE SCEPTER : RISE OF THE DARKNESS ENEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang