Strange Feeling

3.6K 355 1
                                    

Chelsa berteriak memanggil Gwynn untuk meminta pertolongan, tampak tangan Chelsa sudah tidak kuat berpegangan di tiang. Tanpa pikir panjang, Gwynn lalu menarik beberapa kabel panjang dan mengikatnya kuat disebuah tiang penyangga yang masih berdiri kokoh, dengan perlahan dipegangnya kabel tersebut dan berjalan ke arah Chelsa.
"Pegang tanganku!" Teriak Gwynn sambil mengulurkan tangan kirinya ke Chelsa yang kemudian memegang tangan Gwynn. Perlahan mereka berjalan menapaki lantai yang miring tersebut sambil memegang kabel, tiba-tiba gempa kedua muncul kembali dan mengguncang gedung tersebut, tiang tempat Gwynn mengikat kabel tadinya mulai roboh membuat Gwynn dan Chelsa terperosok jatuh terguling, beruntung mereka meluncur jatuh ke lantai dibawahnya.

Dengan sedikit pusing akibat menabrak dinding, Gwynn mencoba bangun, namun rasa nyeri yang sangat menjalari kaki kanannya. Dilihatnya kaki kanannya terkilir akibat jatuh terguling dari lantai atas dan terhempas dengan sangat kuat. Sambil sedikit pincang ia mencoba menyadarkan Chelsa yang terkapar tidak jauh darinya.
Tampak pelipis kiri Chelsa berdarah akibat terbentur lantai.

"Ayo kita harus keluar dari gedung ini selagi sempat" kata Gwynn sambil memapah tubuh Chelsa yang masih belum sadar sepenuhnya, tidak dihiraukannya rasa sakit di kakinya, yang ada di pikirannya sekarang adalah cepat keluar dari gedung tersebut. Ketika hendak membuka pintu darurat, tiba-tiba telapak tangan kanan Gwynn terasa sangat nyeri, seolah seperti terbakar. Dilihatnya sebuah api kecil muncul di telapak tangannya dan membuat sebuah gambar yang kemudian menghitam.

"Apa ini?!" Serunya panik melihat gambar aneh di tangannya yang tiba-tiba muncul.

"BRAKKK!!!" sebuah hantaman keras menggetarkan lantai tersebut, tampak sosok tadi melompat dan mendarat dengan keras yang membuat goncangan cukup besar. Sosok tersebut lalu berlari ke arah Gwynn dan Chelsa. Sebuah pentungan kayu besar muncul dari tangan kanannya. Diayunkannya pentungan tersebut ke arah Gwynn hingga membuat ia dan Chelsa terhempas kuat ke dinding. Gwynn jatuh tersungkur ke depan, darah segar mengalir melalui sudut mulutnya, dilihatnya Chelsa tergeletak pingsan tepat dipinggir lantai yang terbelah. Sambil merangkak, Gwynn mencoba mendatangi Chelsa untuk menolongnya, namun tiba-tiba lantai disekitar Chelsa retak, makin lama retakannya makin panjang hingga lantai tersebut ambruk ke bawah bersamaan dengan Chelsa.

"Tidakkkkk!!!!" Teriak Gwynn sambil mengulurkan tangannya ke bawah melihat Chelsa jatuh bersamaan dengan pecahan lantai. Sebuah cahaya seketika berpendar dari telapak tangan kanannya menciptakan hembusan angin yang kencang, angin tersebut melesat menuju ke arah Chelsa dan menciptakan sebuah bola angin yang menyelubungi Chelsa membuat gadis tersebut melayang diudara, beberapa pecahan lantai yang jatuh ke bola angin tersebut terpental jauh seolah melindungi Chelsa yang berada didalamnya. Dengan perlahan bola angin tersebut turun kebawah.

"Ternyata kau sang utusan semesta!" Geram sosok tadi dengan suara yang mengerikan sambil berjalan ke arah Gwynn dengan menenteng pentungan di bahunya. Gwynn yang ketakutan berusaha merangkak menjauh dari sosok tersebut dengan cepat, namun perbedaan kekuatan mereka sangat tidak imbang, dengan mudah sosok tersebut berjalan melewati Gwynn kemudian berdiri di depannya dan bersiap mengayunkan pentungannya lagi ke Gwynn. Secara refleks telapak tangan Gwynn terbuka ke arah sosok tersebut dan tanda tadi berpendar lagi, sebuah pusaran udara seolah keluar dari tanda tersebut dan melesat ke arah sosok tadi hingga membuatnya terhempas dengan sangat kuat ke dinding menciptakan beberapa retakan.

"Utusan semesta selalu saja merepotkan! Biar aku selesaikan dengan cepat!" Geram sosok itu lagi lalu pentungan tadi berubah menjadi sebuah tombak panjang. Dipegangnya tombak tersebut dan dilemparkan nya ke arah Gwynn yang sudah tidak dapat menghindar. Dengan sangat cepat tombak tersebut melesat. Gwynn menutup matanya pasrah menerima takdirnya akan mati saat itu juga.

"DUARR!" Bunyi ledakan yang cukup besar akibat tombak tersebut. Anehnya Gwynn tidak merasakan apa-apa akibat ledakan tersebut, dengan sedikit ragu dibukanya matanya. Sesosok wajah tampan seumuram dengannya tengah menatap Gwynn yang ternyata berada digendongan pria tersebut.

"Hei, kau tidak apa-apa?" Tanya jason sambil tersenyum ke arah Gwynn. Jantung Gwynn seolah berdetak sangat kencang, wajahnya pun seketika merona kemerahan karena malu

"Eh..iya.. iya aku tidak apa-apa" jawab Gwynn gugup dan sedikit salah tingkah

"Ehmm.. baiklah kalau begitu, tapi lebih baik kau tunggu saja disini, biar aku yang melawan monster aneh tersebut" kata jason sambil menurunkan Gwynn perlahan, Gwynn baru sadar jika tempat tersebut bukan tempat Gwynn tadi. Entah bagaimana caranya mereka bisa berada ditempat itu.

"Tenang saja, aku berjanji monster tersebut tidak akan mengganggu mu disini dan aku akan kembali lagi untuk menjemputmu setelah aku mengalahkan monster itu, kau tunggu saja sebentar" janji Jason kemudian berlari keluar.

Setelah jason pergi, entah kenapa debaran jantung Gwynn masih berdetak sangat kencang, perasaan nyaman timbul dalam dirinya, dipegangnya pipinya yang terasa panas, sebuah kaca besar yang terletak dipinggir Gwynn memperlihatkan wajahnya yang merah merona, sambil tersenyum malu, ia berkata sendiri dengan pelan.

"Perasaan aneh apa ini? Baru pertama kali aku merasakannya"

*****

Jason berdiri dihadapan sosok berkepala banteng tersebut.

"Jadi kau yang mengalahkan Selena dan beatrice sampai mereka dilemparkan ke jurang penyiksaan kekal oleh tuan ku? Heh, boleh juga" seru sosok tersebut sambil mengarahkan pentungannya ke arah jason.

"Yah, sepertinya setelah ini kau akan ku buat berada di tempat itu bergabung teman-teman jahat mu" tantang jason sambil mengarahkan mata pedangnya ke arah sosok itu.

THE SCEPTER : RISE OF THE DARKNESS ENEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang