2 Anggota terakhir

4.1K 346 5
                                    

Sepanjang perjalanan yang menurut Rafe adalah perjalanan paling aneh karena mereka terbang diudara hanya dengan menggunakan sebuah kereta kuda dengan 5 ekor kuda terbang merah, dan seorang nenek tua sebagai pemandunya yang sepanjang perjalanan mengoceh sendiri membanggakan kereta kudanya. sementara Jason dan austin sudah tertidur akibat terlalu lelah bertarung. Yah sebenarnya Rafe juga sangat kelelahan, hanya saja ia masih mencoba untuk mencerna kejadian hari ini, terutama saat ia bertarung melawan selena.

Semakin Rafe sadar akan kekuatan yang ia miliki, semakin susah pula tantangan yang menunggunya di depan. Namun ia percaya, selama ia memiliki teman seperjuangan seperti jason, austin, maupun 2 anggota lain yang masih belum diketahui siapa, ia pasti dapat melalui semua tantangan. Terutama Jason, sejak mereka bertarung bersama melawan selena, Rafe merasa Jason adalah seorang yang sangat hebat. Bagaimana tidak? Ia masih bisa memikirkan suaru rencana disituasi yang menjepit.

Back to the fight.

"Dasar bocah-bocah sialan! Mati saja kalian!" Selena berteriak marah, jarum beracun dari rambutnya pun kini terarah ke jason dan Rafe lebih
banyak dari sebelumnya. Dengan cepat jarum itu melesat, Rafe pun mengeluarkan api lumayan besar sebagai penghalang di depannya sementara jason berdiri dibelakang Rafe yang kemudian berlari menuju Selena. Jason memperlambat waktu, lalu melompat dan menginjak pinggiran air mancur sambil menyentuhkan ujung dari jarum keriting selena yang tadinya menusuknya ke dalam air mancur dengan cepat pula ia taruh jarum tadi di saku jaketnya dan kembali memegang pedangnya di tangan kanan lalu menormalkan waktu kembali. Selena yang terhalang oleh dinding api milik Rafe tidak menyadari kehadiran jason yang bersalto melaluinya dan menyabet punggungnya.

Jason sudah menduga dari awal bahwa Selena dapat menyembuhkan tubuhnya sendiri dengan cepat ketika melihat Rafe yang sempat membakar rambut selena hingga hampir botak.
Jason lalu menghentikan waktu tepat ketika selena meremehkan kekuatan jason. Jason kemudian berlari ke arah selena dan menusuknya dengan jarum yang telah diberi air dari air mancur tadi. Dan berhasil membuat Selena sekarat seolah karena racun dari jarum keriting nya sendiri.

Rahasia bagaimana jason bisa tahan dari jarum beracun mematikan milik selena adalah:
1. Jason telah memakan daun berduri hitam, dimana daun tersebut dapat menawarkan racun dari air minuman bergelaskan kantong semar

2. Air minuman milik nenek itu ternyata berasal dari air mancur yang berada di tempat Rafe diculik sehingga Jason bisa memasuki taman yang telah diberi sihir (austin tidak bisa masuk karena ia tidak meminum air tersebut)

3. Air dari air mancur tersebut dapat menawarkan racun milik selena sehingga tidak membuat jason sampai mati, hanya pingsan sebentar akibat air tersebut bekerja di tubuh jason untuk menetralkan racun milik selena.

4. Selena kalah karena racun dari air mancur yang berada di jarumnya tidak dapat dinetralkan oleh tubuhnya karena ia tidak memakan daun berduri hitam
Well, begitulah rahasianya.

Back to Rafe

Jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Kereta kuda tersebut mendarat disalah satu komplek perumahan.

"Yak kita sudah sampai!" Teriak nenek tersebut dengan suara paraunya membangunkan jason dan austin. Setelah berterima kasih dengan nenek itu, mereka lalu berjalan dengan gontai dan berhenti disebuah bangunan dengan dinding berwarna maroon.
Seorang pria botak berbadan kekar berdiri didepan pintu menyambut mereka.

"Welcome home, heroes!"

******

Jason dengan wajah masih setengah mengantuk, berjalan ke ruang latihan dan menuangkan segelas susu yang berada di atas meja. Hari ini Arsen memberi mereka libur latihan. Ruang latihan tampak sepi. Wajar, Arsen pergi ke rumah Abegiel, nenek misterius dengan kereta kuda aneh katanya ada yang ingin mereka urus. Austin pergi untuk melakukan pemotretan iklan sejak sejam yang lalu, sedangkan Rafe, ia pergi menemui neneknya dirumah setelah diinterogasi Arsen. Waktu sudah menunjukkan pukul 1 siang, jason merasa tubuhnya masih terlalu pegal untuk berlatih, akhirnya ia pun memutuskan untuk menonton sebuah film di televisi hingga kembali tertidur.

Jason terbangun mendengar bunyi pintu baja terbuka, tampak Arsen dan Abegiel masuk dengan wajah yang cukup serius. Memutuskan untuk tidak ikut campur, jason memutuskan untuk pergi mandi.
"Jason!" Teriak Arsen, dengan bertelanjang dada jason menghampiri arsen sambil mengeringkan rambutnya yang masih basah

"Ya? Kenapa bung?" Arsen lalu melirikkan matanya ke arah meja kaca. 2 buah cahaya bersamaan muncul dari 2 tempat yang berbeda.
Jason mengamati ke dua titik cahaya tersebut.

"Hei, titik cahaya ini dekat dengan tempat pemotretan austin dan juga rumah Rafe!" Seru jason menunjuk sebuah titik cahaya

"Kalau begitu, cepat kau hubungi mereka berdua! Dan kau, lebih baik menemui titik cahaya yang lain" Jason lalu menelpon rafe dan austin, lalu bergegas pergi menuju tempat titik cahaya tersebut muncul.

******

Sebuah suara merdu berakhir diiringi oleh tepuk tangan meriah penonton. Seorang gadis berambut hitam panjang, berkulit cerah, dan berwajah campuran tampak sedang berdiri ditengah panggung sambil memegang mic.

"Wow! Penampilan yang sangat memukau dari peserta terakhir kita, Gwynn Danson!" Seru sang pembawa acara yang menggunakan jas berwarna coklat dibalas dengan tepuk tangan yang lebih meriah lagi dari para penonton.

Gwynn berjalan keluar dari panggung. Dihelanya napas panjang lalu duduk disebuah kursi panjang yang juga berisi para peserta lomba menyanyi solo. Di genggamnya kedua tangannya yang basah akibat keringat dingin. Mungkin hanya Gwynn satu-satunya peserta menyanyi solo yang demam panggung, melihat peserta lain terlihat santai tanpa ada perasaan gugup.
Seorang gadis menggunakan dress berwarna biru laut dengan rambut merah panjang yang dibuat ikal pada bagian ujung datang menghampiri Gwynn sambil memasang wajah sinis bersama ke 2 temannya dibelakang.

"Huh, jangan pikir kau bisa menang dari ku hanya karena ke dua orang tua mu pemusik!" seru Chelsa sinis

"Kalau pun kau menang, pasti karena kau sudah membayar para juri!" Sambung Anelie yang berdiri di belakang sebelah kiri Chelsa

"ya ga mungkin lah dia bisa bayar, dia kan cuman anak miskin yang hidupnya pas-pasan!" sambung Claysie, sementara Gwynn hanya diam mengacuhkan ke 3 gadis yang berdiri dihadapannya.

Peserta yang tadinya duduk, kini mulai ramai berdiri, sebentar lagi pengumuman pemenang juara lomba. Gwynn lalu berdiri dari duduknya tanpa mempedulikan chelsa and the gank.

Para peserta yang berjumlah sekitar 15 orang termasuk Gwynn berdiri berjejer di atas panggung menghadap para penonton.

"Baiklah! Ini saatnya kita mengetahui siapa saja pemenang dari lomba menyanyi solo! Dan saya akan bacakan nama-nama pemenang mulai dari juara ke 3" para penonton dan juga peserta mulai merasa tegang dan penasaran.

"Juara ke 3 di raih oleh Theodora Mclayer"

"Juara ke 2 di raih oleh Joicey Anorra"

"Juara pertama di raih oleh........!" Penonton dan peserta mulai tegang, Chelsa yang berdiri tak jauh dari gwynn tampak tersenyum licik ke arah Gwynn yang tak mengacuhkannya. Jujur saja, Gwynn pun merasa sangat tegang, bukan karena penasaran siapa yang mendapat juara 1, tapi karena penyakit demam panggungnya muncul kembali. Tangan dan kakinya sudah mulai bergetar, keringat basah keluar dari tubuhnya.

Sebelum pembawa acara sempat membaca pemenang juara 1, tiba-tiba gedung bergetar sangat kuat hingga menjatuhkan beberapa alat yang digantung di atas dan hampir mengenai seorang peserta. Gempa tersebut sontan membuat penonton dan peserta lomba berlarian keluar untuk menyelamatkan diri. Lantai ruangan tersebut mulai retak dan berjatuhan kebawah.

"Brakkk!!!" Sesosok besar berwajah banteng dengan badan besar seperti gorila dan 2 buah tanduk panjang melengkung melompat turun entah darimana dan mengakibatkan sebuah retakan cukup besar di sekitarnya. Gwynn yang berdiri sekitar 10 meter dari sosok tersebut berniat untuk lari

"Tolong!" Teriak suara yang tak asing di telinga Gwynn, dilihatnya asal suara tersebut yang berasal dari Chelsa. Tampak Chelsa tengah berpegangan kuat pada salah satu tiang, setelah Gwynn sadar bahwa tempat Chelsa berdiri lantainya telah miring hampir 45° akibat retak dan terbelah sehingga terlihat sebuah lubang dalam ke tanah. Beberapa kursi dan peralatan jatuh terperosok ke dalam lubang tersebut diikuti oleh beberapa orang yang berdiri disekitar lubang tersebut.

"Gwynn! Tolong aku!" Teriak Chelsa melihat Gwynn yang berdiri tak jauh darinya.

THE SCEPTER : RISE OF THE DARKNESS ENEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang