Latihan Kekuatan yang sebenarnya

3.9K 330 0
                                    

Mereka berlima berdiri bersebelahan sambil melihat ke arah Arsen yang sudah siap untuk melatih mereka. Seperti biasa, arsen menggunakan sebuah kaos putih longgar dan celana jeans hitam selutut.

"Baiklah nak, mulai dari hari ini aku akan melatih kekuatan semesta kalian. Mungkin beberapa dari kalian masih belum tau. Untuk mengeluarkan kekuatan semesta, membutuhkan tenaga yang cukup besar. Yang artinya semakin sering kalian menggunakannya, maka tenaga kalian akan terkuras habis dengan cepat. Oleh karena itu dengan latihan ini aku ingin agar kalian melatih kekuatan agar tidak menghabiskan banyak tenaga sehingga pada saat kalian bertarung, tak masalah kalian menggunakan kekuatan semesta kalian puluhan kali" terang arsen, ia lalu mengambil sebuah apel kemudian menggigit nya dan memperlihatkannya kepada mereka

"Aku andaikan kekuatan kalian seperti apel ini. Kekuatan kalian yang sekarang masih sebatas kulitnya saja, sangat tipis dan sangat lemah. Kekuatan semesta kalian ratusan kali lebih besar dibandingkan sekarang, seperti dari daging buah apel ini yang berwarna putih. Oleh karena itu aku telah menyiapkan menu latihan yang berbeda sesuai kekuatan kalian agar untuk membuka kekuatan semesta kalian yang sebenarnya" arsen lalu mengambil sebuah remote yang berada di atas meja dan menekan salah satu tombol. Tampak dinding-dinding ruangan tersebut yang terbuat dari baja terdorong ke atas dan memunculkan 5 buah pintu dibaliknya. Jason yang selama ini tidak mengetahui bahwa dibalik dinding tersebut ada ruangan lain, hanya bisa melongo terkejut.

"Sekarang, kalian berdiri didepan pintu yang memiliki gambar seperti di telapak tangan kalian" perintah arsen. Mereka berlima pun berjalan ke depan pintu mencari gambar yang sama seperti di telapak tangan mereka.

"Sekarang kalian buka pintu tersebut dengan menempelkan gambar di tangan kalian di permukaan pintu" mereka berlima lalu mengikuti perintah Arsen, sesaat setelah mereka menempelkan tangan dipermukaan pintu tersebut, gambar yang berada dipintu tersebut berpendar biru dan pintu pun terbuka. Dengan penasaran mereka pun masuk kedalam ruangan tersebut.

"Ketika kalian telah lelah berlatih, kalian harus membasahi tubuh kalian dengan air terjun itu agar tenaga kalian pulih kembali" tunjuk arsen ke sebuah ruangan yang berisi sebuah pemandangan air terjun (air terjun yang dulunya tempat austin mengalahkan ketakutannya)

"Sekarang kalian masuklah. Aku akan mendatangi kalian satu persatu untuk memberi intruksi"

******

Jason berdiri disebuah ruangan berwarna putih berukuran 5x5 meter. Tepat didepan ia berdiri, terdapat 4 buah jam dinding berbentuk bulat terpajang di dinding. Dibagian bawah masing-masing dinding terdapat lampu kecil. Ada yang berwarna merah dan hijau.

Arsen lalu masuk ke dalam ruang latihan jason.

"Kau sudah lihat kan? Ada jam dinding dengan lampu berwarna merah atau hijau" tanya arsen yang dibalas dengan anggukan jason

"Jam-jam ini sudah di atur agar menunjukkan waktu yang sama. Tugas mu adalah, setiap jam dengan lampu berwarna merah, kau harus buat ia berhenti bergerak. Sedangkan lampu berwarna hijau harus tetap bergerak. Kau mengerti?" Tanya arsen lagi, jason hanya membalas dengan anggukan.

"Jika kau berbuat curang dalam latihan ini, akan ada hukuman berat menantimu" pesan arsen, Jason hanya mengernyitkan wajahnya mengingat ia pernah ketahuan berbuat curang saat latihan.

*****

Arsen memasuki ruang latihan austin, tampak didalam ruangan tersebut 4 buah balok kayu berukuran 10x10 cm tertata rapi diatas sebuah meja.

Dimasing-masing balok tersebut terdapat sebuah label berwarna merah atau hijau.

"Balok berwarna merah harus kau buat melayang di udara, sedangkan yang hijau tetap pada tempatnya"

*******

Rafe berdiri diam memperhatikan sekitar sampai arsen masuk kedalam ruang latihannya.

Di depannya terdapat 4 buah obor yang masih padam dengan masing-masing label berwarna merah atau hijau.

"Aku ingin kau belajar untuk menghidupkan obor tersebut. Obor berlabel merah harus kau nyalakan, sedangkan yang berlabel hijau harus tetap padam. Semoga berhasil"

******

Tepat dihadapan Gwynn terdapat 4 buah Kincir angin berukuran cukup besar dengan masing-masing terdapat label berwarna hijau dan merah.

"Aku ingin kau menggerakkan kincir angin berlabel merah. Yang berlabel hijau tetap diam"

******

Dylan merasa sangat bersemangat menjalankan latihan pertamanya hari ini. Tampak 4 buah balok tanah berukuran 30x30 cm di hadapan nya dengan masing-masing terdapat label berwarna merah atau hijau, dibelang balok-balok tersebut terdapat sebuah meteran besar yang menjulang keatas.

"Baiklah, kau yang terakhir Dylan. Aku ingin balok tanah berlabel merah tersebut menjulang ke atas sekitar 1 meter sedangkan balok berlabel hijau tetap pada ukurannya"

"Huh, itu sih gampang" seru Dylan tersenyum lebar

"Yah, kita lihat saja nanti" jawab arsen kemudian pergi keluar.

*******

Arsen masuk ke dalam sebuah ruangan yang berisi banyak layar televisi yang menampilkan rekaman suasana ruang latihan jason dan kawan-kawan. Dari layar tersebutlah ia akan memantau kegiatan latihan mereka.

Beberapa kali, layar tersebut memperlihatkan berbagai macam kesalahan mereka dalam berlatih. Contohnya saja Dylan, semua balok tanah menjulang tinggi hampir menabrak langit-langit atap ruang latihannya.

Lalu yang ke 2 adalah Rafe, semua obornya menyala, bahkan beberapa kali ia mengeluarkan api yang cukup besar hingga hampir membakar seluruh isi ruangan tersebut.

Dan yang paling parah adalah jason, jam dindingnya semua berputar dengan sangat cepat, sesekali ada yang bergerak mundur, dan ada pula yang tidak bergerak sama sekali.

Arsen hanya bisa maklum mengingat ini adalah hari pertama mereka semua berlatih.

Jam demi jam berlalu. Mereka ber5 masih berkutik dengan latihan masing-masing. Sesekali salah satu dari mereka keluar dari ruang latihan dan membasahi tubuhnya di bawah air terjun untuk mengembalikan tenaga lalu kembali lagi latihan.

Tak ada satupun yang sadar bahwa mereka telah berlatih beberapa hari tanpa tidur, makan, dan beristirahat.
Yang terpenting adalah, ketika mereka mulai lelah, mereka tinggal mengguyurkan tubuh mereka di bawah air terjun dan seketika itu pula mereka menjadi segar dan bersemangat kembali.

Ketika mereka berhasil menyelesaikan tantangan pertama, arsen akan menambah tingkat kesulitan. Dari benda yang awalnya hanya ada 4 akan menjadi 8, 16, 32, dan seterusnya.

********

"Bagaimana dengan semua persiapan kita?" Suara belvendor memenuhi ruang berdindingkan batu dan hanya diterangi oleh cahaya api yang berada di dalam obor.

"Semua sudah siap, tinggal menunggu perintah Tuan ku saja untuk menyerang" jawab Zeithor.

"Bagus! kalau begitu, malam ini juga aku akan melanjutkan penyerangan kita yang sempat tertunda dulunya" seru Belvendor kemudian berdiri dari singgasananya sambil memegang tongkat semesta yang masih mengeluarkan cahaya berwarna keemasan. Di belakangnya, seorang pria bertopeng vendetta berjalan mengikutinya.

"sekarang saatnya memberi pelajaran kepada dunia ini! Hahahaha!" Tawa Belvendor dengan suara yang bergema dan menakutkan.

THE SCEPTER : RISE OF THE DARKNESS ENEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang