Chapter 5

141 12 2
                                    

Woo Mi baru saja akan mengetuk rumah Eun Mi, tapi ternyata Eun Mi sudah membuka pintu terlebih dahulu. Mereka saling tatap terkejut lalu tertawa. "Untung saja aku tidak mengetuk wajahmu." Celetuk Woo Mi. Eun Mi berdeham. "Lalu?" Eun Mi memperhatikan Woo Mi dari bawah sampai atas.

"Kamu tidak liat pesan dariku?" Woo Mi balik bertanya. Eun Mi segera memeriksa handphone miliknya. "Yakin? Cara kamu mendekati Hye Hoon sepertinya terlalu cepat, sampai mengajak pergi sekolah bersama." Eun Mi membenarkan kacamatanya. "She seems nice, so I want to be a great best friend for her!" Woo Mi tersenyum semangat. "I'm sorry, Best friend?"

Woo Mi menggeleng. "Entah kenapa, tapi rasanya aku ingin dekat dengannya. Oh come on, dia terlihat seperti anak yang memang jarang berteman." Eun Mi menghela napas. "Tapi kamu sudah beritahu dia, kan?" Woo Mi mengangguk semangat menjawab pertanyaan Eun Mi.

~•~

"Good morning, sweetie." Ny. Choi terlihat sedang menuangkan susu kedalam gelas.

"Good morning.." Hye Hoon menjawab, suasana hening sebentar lalu Hye Hoon tiba-tiba ingat sesuatu. "Hari ini eomma bisa antar aku lagi?" Hye Hoon mulai melahap sarapannya. "Ya, boleh." Ny. Choi menaruh segelas susu di sebelah piring yang diisi sarapan Hye Hoon. "Teman-teman mau berangkat sekolah bersama, jadi.." . "Tentu saja boleh! Ayo cepat habiskan sarapanmu, ya?" Ny. Choi terlihat semangat, sampai-sampai memotong kalimat Hye Hoon.

TING TONG. Hye Hoon dan eommanya dikejutkan dengan suara bel pintu.

"Eomma saja yang bukakan." Ny. Choi sudah jalan menuju pintu depan.

"Annyeonghaseyo." Woo Mi dan Eun Mi membungkukkan badan sedikit. "Oh! Pasti kalian temannya Hye Hoon, ya?" Ny. Choi tersenyum ramah. "Iya, tante." Woo Mi dan Eun Mi mengangguk ramah.

"Ayo masuk, kalian sudah sarapan?" Ny. Choi membuka pintu lebih lebar. "Sudah, tante." Woo Mi dan Eun Mi menuruti Ny. Choi untuk masuk. "Apa kalian mau sarapan lagi? Hye Hoon sedang sarapan." Eun Mi menggeleng. "Tidak apa tante, boleh kami duduk disini saja? Kami tidak ingin menganggu Hye Hoon." Eun Mi menunjuk sofa yang ada di ruang tamu. "Boleh! Tentu saja boleh, kalau mau sesuatu ke ruang makan saja, ya?" Woo Mi dan Eun Mi mengangguk. Tubuh Ny. Choi juga sudah perlahan menghilang dari pandangan Woo Mi dan Eun Mi.

"Sudah selesai?" Ny. Choi melihat Hye Hoon yang masih duduk di bangkunya. "Sudah." Hye Hoon mengangguk. "Teman-temanmu menunggu di ruang tamu, eomma ambil mobil dulu, ya?" Hye Hoon mengangguk menuruti pertakaan eommanya.

"Halo." Hye Hoon tersenyum, mendatangi teman-temannya. "Annyeong." Woo Mi dan Eun Mi mengucapkannya bersamaan. "Eomma yang akan mengantar kita ke sekolah naik mobil, tidak apa-apa, kan?" Woo Mi dan Eun Mi saling lihat. "Apa kamu yakin? Apa kami tidak merepotkan?" Eun Mi bertanya dengan nada cemas. Hye Hoon menggeleng. "Tentu saja tidak, kalau boleh jujur, eomma saja terlihat sangat senang saat aku bilang kalian mau pergi sekolah denganku. "Baiklah." Eun Mi mengangguk.

~•~

"Saya belum tanyakan, nama kalian siapa?" Ny. Choi melihat Woo Mi dan Eun Mi melalui kaca mobil. "Namaku, Kim Woo Mi." Woo Mi menunjuk dirinya sendiri. "Saya, Park Eun Mi."

Ny. Choi tersenyum ramah. "Tolong jaga Hye Hoon dengan baik, ya? Kalau ada apa-apa bilang saja." Woo Mi dan Eun Mi mengangguk bersamaan.

"Eomma, nanti eomma pulang jam berapa?" Hye Hoon menanyakan pertanyaan yang daritadi dia ingin tanyakan. "Eumm, sepertinya lembur lagi, bibi seperti biasa, pasti masak. Jadi, jangan lupa makan, ya. Nanti eomma kabari kalau eomma jemput." Hye Hoon mengangguk.

"Nah, sudah sampai! Belajar yang giat, ya!" Ny. Choi melambaikan tangan.

"Hye Hoon, bukan untuk mencampuri urusan orang, tapi tante memang sering pulang lembur?" Woo Mi memberanikan diri untuk bertanya, Eun Mi menyikut Woo Mi. Hye Hoon tersenyum pada Eun Mi. "Tidak apa, Eun Mi. Eum, eomma memang sering pulang lembur karena sibuk dengan pekerjaannya, appa juga sama. Aku sudah biasa makan malam sendiri." Woo Mi dan Eun Mi mengangguk mengerti. "Maaf telah menanyakannya." Hye Hoon memggeleng mendengar ucapan Woo Mi. "Sebenarnya aku sedikit lega dapat mengatakannya, terima kasih telah bertanya. Kalau ada yang ingin ditanyakan lagi, tanyakan saja." . "Kami juga sama, kalau ada sesuatu bilang saja atau tanyakan saja." Eun Mi menyahut.

Di koridor menuju kelas, suasana sedikit ramai dari kemarin yang Hye Hoon lihat. "Ada apa? Kenapa ramai sekali?" Hye Hoon terlihat bingung. "Inilah jawaban dari pertanyaanmu kemarin." Hye Hoon berpikir sebentar, mencoba mengerti ucapan Woo Mi. "Tiga bangku kosong?" Eun Mi dan Woo Mi mengangguk. "Ayo kita ke kelas." Woo Mi menarik tangan Hye Hoon lembut.

"Ternyata belum datang.. tapi sudah ramai, ya?" Woo Mi berbicara pada Eun Mi, Eun Mi hanya mengangguk setuju. Hye Hoon memutuskan untuk diam saja.

"Hye Hoon, boleh aku bertanya?" Eun Mi memulai percakapan setelah mereka memaruh tas di bangku masing-masing. "Ada apa?" Hye Hoon menatap Eun Mi. "Apa kamu suka.. eum, mungkin suka boygroup? Atau mungkin apa?"

"Aku? Eum, aku yang bisa dibilang pendiam ini, sebenarnya fangirl." Hye Hoon sedikit terbata-bata. Woo Mi dan Eun Mi terkejut. "Ka-kalian tidak suka, ya?" Hye Hoon terlihat cemas, Woo Mi dan Eun Mi tertawa melihatnya. "Aku suka manga dan anime." Woo Mi menunjuk dirinya. "Aku suka kpop dan jpop, but like kpop the most." Eun Mi menunjuk dirinya. "Kami berdua suka banyak lagu selain kpop dan jpop juga." Eun Mi menjelaskan lagi.

"Aku juga suka seperti yang kalian suka dan aku juga suka game." Hye Hoon mulai tidak cemas. "Selain itu, aku juga suka baca novel dan nonton movie." Hye Hoon menjelaskan lagi.

"Senang rasanya bisa bertemu dengan yang hobinya sama." Eun Mi terlihat semangat. Dari kemarin disaat kita pertama kali bertemu, Hye Hoon baru lihat ekspresi Eun Mi yang seperti itu, sangat bersemangat. "Mungkin aku terlalu cepat mengatakannya, tapi jadi teman dekat kami, ya? Bahkan mungkin bersahabat?" Woo Mi memegang kedua tanganku. Aku tertawa. "Boleh." Hye Hoon memgangguk.

"Oh! Kamu suka boygroup apa? Atau mungkin girlgroup?" Eun Mi kembali bertanya. "Bukan untuk bermaksud apa-apa, tapi aku suka salah satu boygroup yang membernya temanku." Woo Mi dan Eun Mi untuk kedua kalinya terkejut dengan perkataan Hye Hoon.

Hye Hoon hendak mengatakan nama boygroup yang dia suka, tapi suara yang ramai dari koridor makin dekat dengan pintu kelas, lalu pintu kelas terbuka.

DEG

Him? or Him?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang