Chapter 18

37 2 1
                                    

"Oh ayolah! Beri tau aku!" Lanjut Hye Hoon

"Kalau kamu kukasih tau, jangan marah atau apapun itu" Ucap Jae Yun

"Ya, tentu" Ucap Hye Hoon

"Aku pernah.."
.
.
.
"Aku pernah pacaran dengan Yeon Ji" Akhirnya, Jae Yun mengatakannya

"WHAT?!" Hye Hoon memukul meja

"Hoonnie! Ini perpustakaan!" Sahut Woo Mi

"Dan kamu telah berjanji untuk tidak marah" Sahut Jae Yun

"Yak! Kenapa gak bilang daritadi?!" Ucap Hye Hoon. "Jae! Lanjutkan!"

"Lanjutkan?" Jae Yun pura-pura bersikap bodoh.

"Ceritakan bagaimana kamu bisa sama Yeon Ji." Hye Hoon berusaha menahan marah.

"Kamu bisa tenang karena bukan aku yang mengajak dia pacaran, melainkan dia" Jae Yun menjelaskan

"I knew it.. Saat itu Jae Yun udah populer?" Tanya Hye Hoon

"Udah.." Jawab Eun Mi

"Jadi Yeon Ji.. mempergunakan mu?" Tanya Hye Hoon lagi yang dijawab anggukan Jae Yun

"Minwoo, Youngmin dan Kwangmin udah disini? Saat Jae pacaran sama Yeon Ji?" Tanya Hye Hoon lagi

Author : yaiyalah udah disini -,- kan kamu yang murid pindahan -,-
Hye Hoon : hush! Typo lah
Author : -,-

"Yup" Jawab Woo Mi

"Yang aku pikirkan, Yeon Ji mempergunakan Jae agar dia juga bisa populer.. Lalu saat Yeon Ji populer, pasti dia bisa dekat dengan Minwoo dengan percaya diri karena pasti tidak akan ada yang mau menggangu Yeon Ji, karena dia populer. Lalu, kalau nilai Yeon Ji jadi bagus tiba-tiba saat pacaran sama Jae, berarti Yeon Ji juga mempergunakan Jae agar nilai dia bagus" Hye Hoon menjelaskan

"Wow.. kamu ini psikiater atau apa?" Sahut Woo Mi

"Aku hanya pakai logika -,-" Sahut Hye Hoon

"Aku gak berfikir sampai sepanjang itu.. yang jelas, aku tau kalau Yeon Ji cuma mempergunakan Jae Yun" Ucap Eun Mi

"Aku beruntung karena Hye Hoon berfikir seperti itu." Jae Yun lega karena dia pikir kemarahan Hye Hoon sudah mereda.

"No-no-no! Aku masih kesal! Kenapa kamu nerima dia?!" Ucap Hye Hoon

"Aku mau tidak mau harus menerimanya karena suasana saat dia berbicara padaku, seperti suasana kalau aku ini dipaksa dan aku tidak punya pilihan lain selain menerimanya" Jawab Jae Yun

"Bagaimana kamu bisa putus dengannya?" Tanya Hye Hoon

"Tadinya aku yang minta, tapi dia tidak mau. Lalu tiba-tiba, besoknya sepulang sekolah dia yang minta putus. Karena memang awalnya aku mau putus dengannya, makanya aku terima" Jawab Jae Yun

"Jae, lain kali kalau ada yang nyatain perasaan ke kamu, bilang aja 'akan kupikirkan'." Ucap Hye Hoon

"Tapi biasanya-.."

"Biarin mereka bilang lemah, tidak gentle atau apapun itu! Lalu, laki-laki yang gentle itu justru yang hati-hati dalam membuat keputusan" Hye Hoon menyela perkataan yang ingin dikatakan Jae Yun. "Setelah itu, baru kamu cerita ke aku kejadiannya" Lanjut Hye Hoon

"Okay.. okay~" Ucap Jae Yun setuju

KRINGG!! Bel masuk berbunyi

"Aku duluan, sampai ketemu!" Ucap Jae Yun sambil melambaikan tangan

Him? or Him?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang