"Eonnie, apa ada beberapa hal yang kita tidak tahu tentang Hye Hoon?" Eun Mi meletakkan sendok dan garpunya diatas piring.
Sun Min mengunyah makanan yang ada di dalam mulutnya, lalu menelannya. "Apa yang kamu maksud?"
Eun Mi dan Woo Mi saling lihat-lihatan. "Entahlah, setiap eonnie mengerjakan suatu rencana yang berhubungan dengan kita, kita hanya ikut-ikut saja. Tapi tidak terlalu tau hal yang ada dibaliknya." Woo Mi ikut bicara.
Sun Min menelan makanan yang ia kunyah lagi, lalu tersenyum. "Apa sudah waktunya aku beritahu?" Sun Min melihat pada Youngmin, Kwangmin, Minwoo dan Jae Yun.
"Kurasa lebih baik diberitahu, noona. Menurutku, jika mereka sudah tahu, semuanya akan jadi lebih mudah." Minwoo meletakkan kedua tangannya diatas meja.
Sun Min kembali melihat Eun Mi dan Woo Mi. "Sebenarnya aku tidak tahu harus mulai darimana, bagaimana kalau hanya beberapa kata singkat?"
Woo Mi dan Eun Mi menatap Sun Min dengan penuh kebingungan.
"Ada beberapa ingatan yang belum bisa Hye Hoon ingat. Tadinya, aku justru sengaja tidak akan menceritakannya tapi mendengar apa yang Hye Hoon alami di mimpinya, mungkin memang sudah seharusnya aku menceritakannya. Perlahan demi perlahan."
Suasana di ruang makan menjadi hening sejenak. Bahkan Woo Mi pun yang biasanya selalu menanggapi, tidak bisa menjawab apa-apa.
"Sun Min noona yang mempunyai ide untuk memasuki Hye Hoon ke sekolah yang sama dengan kita. Noona sengaja mempertemukan Hye Hoon dengan kami." Youngmin merujuk dirinya, kembarannya, Minwoo dan Jae Yun.
"Tidak semua dialog benar-benar kenyataan." Kwangmin menggelengkan kepalanya sedikit.
"Bahkan sebenarnya, kita sudah tau tentang Jae Yun sebelum Hye Hoon memperkenalkan kami di kelas. Noona memperkenalkannya pada kami." Minwoo ternyum sambil menopang dagunya.
Eun Mi dan Woo Mi benar-benar terbelalak. Tidak tahu ingin berkata apa. "Kalian ini sungguh pintar bersandiwara, ya...?"
"Entahlah appa, kurasa ada.. tapi aku tidak tahu.."
"Aku ingin bantu Hye Hoon." Youngmin bersender sedikit pada kursi yang ia duduki.
"Tapi jika memang benar, berarti namanya aku egois."
"Aku juga sama." Kwangmin menopang dagunya dengan punggung tangan kanannya.
"Saat bersama mereka, aku selalu merasakan hal yang berbeda. Tapi jika aku memang menyukai mereka, bukankah aku egois, appa?
"Yah.. sebenarnya kami juga sedang bersaing secara positif.." Minwoo menghela sedikit nafas.
"Aku merasakan hal itu pada mereka.. bukan pada seorang.."
"Lebih tepatnya positif untuk menjadi yang terbaik untuknya, yah.. mungkin semacam mendapatkannya?" Jae Yun ikut bicara
"Aku bingung, appa. Karena aku harus memilih."
"Aku.."
"Aku.."
"Menyukai Hye Hoon." Youngmin, Kwangmin, Minwoo dan Jae Yun berucap secara bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Him? or Him?
Fanfiction"Pilih aku! Aku akan selalu bersamamu" -Minwoo "Jangan pilih Minwoo! Pilihlah aku, yang pasti akan menjagamu!" -Kwangmin "Yang sudah pasti, aku akan menjagamu, selalu bersamamu dan membahagiakanmu. Pilihlah aku" -Youngmin