20. Destroyer

19.8K 701 60
                                    

"Kau sudah mom jodohkan"

Deg.

Aku?

Dijodohkan?

"A-apa? Apa maksud mom? Mom ini jangan bercanda" kataku sambil tertawa hambar.

"Mom tidak bercanda Shay"

"Lalu dengan siapa aku dijodohkan?"

"Janji pada mom kau tak akan kaget"

"Um tunggu, memang kenapa aku harus dijodohkan?" Tanyaku sebelum menjawab mom.

"Karena mom prihatin melihatmu yang tak pernah membicarakan tentang lelaki, bahkan beberapa tahun ini mom tak pernah dengar kau memiliki pacar, ya mom takut saja kau tidak nor-mal. Lagipula lelaki yang akan dijodohkan denganmu itu anaknya teman mom, dia juga tampan dan sudah mapan" jelas mom panjang lebar.

"Astaga mom! Aku itu normal tau, hanya saja mungkin belum ada orang yang tepat, lagipula aku masih terlalu muda" kataku sambil cemberut kesal dengan mom yang menyangka tidak-tidak.

"Hehe, iya iya mom kan cuma khawatir. Bagaimana kalau begini saja, mom memberikanmu waktu 2 minggu untuk mencari pacar, jika kau berhasil mom tak akan menjodohkanmu, tapi kalau kau gagal, mau tak mau kau harus mom jodohkan" tawar mom padaku.

"Mom serius?"

"Iya"

"Yeahh! Baiklah mom, tunggu 2 minggu dan aku pasti akan berhasil!" Kataku girang.

"Oke oke, buktikanlah kalau kau masih normal"

"Ish mom ini"

"Haha.. ngomong-ngomong nanti sore aunty-mu akan datang dan mengurus mom, lebih baik kau pulang saja, kau kan harus sekolah" jelas mom.

"Ih mom ini dikunjungi anak gadis satu-satunya bukannya senang malah aku diusir" kataku sambil memonyongkan bibir.

"Kau ini sudah besar masih seperti anak kecil saja. Bukannya mom mengusirmu, mom hanya tak mau kau ketinggalan pelajaran gadis manis" kata mom sambil mengusap kepalaku.

"Iya iya baiklah, nanti setelah aunty datang aku akan langsung pulang"

"Oke, um, mom kapan bisa pulang?" Tanya mom padaku.

"Astaga mom ini, baru juga siuman, sudah minta pulang saja. Lebih baik mom istirahat lagi, kan mom belum sembuh total"

"Iya juga ya, ya sudah mom mau tidur saja"

"Ish ish.. baiklah, aku akan menunggu diluar, sambil jalan-jalan sedikit mungkin" kataku lalu keluar dari ruangan mom.

Bosan menunggu saja, aku memainkan handphoneku sambil terduduk dekat taman di rumah sakit.

Ting.

From: Harry
Shay, kau ini kenapa sih? Pesanku cuma dibaca saja, balaslah. x

Astaga! Aku lupa tak membalas pesan Harry.

To: Harry
Maaf Har, aku tak kenapa-napa. Oh iya maaf juga aku tak sekolah, aku sedang ada urusan.

Ting.

From: Harry
Urusan apa? Kenapa kau tak bilang-bilang dan tiba-tiba menghilang begini? Kau tak apa-apa kan? Aku khawatir padamu. x

Deg.

Harry? Khawatir? Ia khawatir padaku?

Tanda x di akhir pesannya itu? Apa maksudnya?

To: Harry
Aku tak apa Har, nanti malam aku akan pulang, tenang saja.

Highschool KinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang