Highschool Kink

19. Ugly Truth

"Jadi begini sebenarnya, kau masih ingat kejadian Gregg mengambil keperawananmu?"

"Ya, kenapa?"

"Sebenarnya a-aku, um waktu itu aku mencintai Gregg, tapi ia malah berpacaran denganmu, saat itu aku kesal padamu bahkan aku membencimu diam-diam, yah kau tau kan waktu itu kita masih kecil. Tiba-tiba aku memiliki sebuah pemikiran gila, aku memberinya minuman keras dan setelah ia mabuk aku menghasut pikirannya agar ia bisa menyetubuhimu , dan kau tahu apa yang terjadi selanjutnya. Aku melakukan itu agar kau membenci Gregg dan kau memutuskannya, sehingga aku bisa mengambil Gregg darimu, dan aku berhasil, setelah kau putus dengannya aku diam-diam berpacaran dengan Gregg, tapi ia tak pernah mencintaiku, bahkan pernah suatu saat ia mengambil keperawananku dan ia malah menyebutkan namamu disaat kami melakukan hal itu. Maafkan aku Shay, sungguh aku sangat menyesal"
Jelas Kyla panjang lebar dengan wajah bersalah.

"Ka-kau.. astaga! Teganya kau melakukan itu padaku! Sahabat macam apa kau ini!"

Perempuan mana yang tak marah jika mengetahui kalau sahabatnya seperti itu.

"Maafkan aku Shay, sungguh aku menyesal, aku tak tahu setan apa yang merasukiku saat itu" katanya hingga air matanya mulai keluar.

"Tetap saja kau itu kurang ajar! Kau tahu kan banyak masalah yang timbul akibat kejadian itu!" Bentakku padanya.

"Aku minta maaf Shay, aku minta maaf, sungguh" mohonnya sambil meremas tanganku.

"Selama ini aku salah membenci Gregg, ternyata kau sa-ha-bat ku sendiri yang seharusnya kubenci!" Kataku sambil menekankan kata sahabat di depan mukanya.

"Iya mungkin kau seharusnya membenciku, tapi kau tak salah membenci Gregg, ia itu memang bajingan!" Katanya masih sempat-sempat menghina orang lain.

"Cih. Tak kusangka Kyl, sungguh tak kusangka kau seperti itu"

"Lagipula kau tahu apa? Aku bosan dengan semua hal ini, kau selalu saja beruntung dan menang dariku. Kau ingat disaat umur kita masih 10 tahun, kau selalu mendapat pujian dari guru, padahal saat itu aku tak kalah pintar darimu, saat kita 12 tahun kau mendapat juara 1 lomba membuat prototipe sistem peredaran planet, dan berkata kalau kau membuatnya sendirian, padahal saat itu aku yang lebih banyak bekerja membuatnya daripada kau. Kau ingat 2 tahun lalu, disaat prom night, kau berpasangan dengan Jesse yang jelas-jelas kau tahu kalau aku itu suka padanya. Bukan itu saja, disaat pemilihan perwakilan sekolah untuk olimpiade matematika, kau tahu kalau aku sudah berusaha sangat keras belajar siang malam, tetapi malah kau yang dipilih! Kau tak tahu betapa sakitnya aku, selama ini selalu kalah darimu. Aku sabar saja mengubur dendamku dalam-dalam, tapi sekarang kau malah menggalinya lagi. Aku sudah berusaha Shay! Aku sudah berusaha!" Jelasnya bercucuran air mata.

"Lebih baik kau tinggalkan aku sekarang" kataku sambil berusaha menahan emosi, tak terasa air mataku pun ikut keluar dari sudut mataku.

"Terserah kau saja, aku sudah mengeluarkan semua hal yang kupendam selama bersahabat denganmu, terserah kau mau memaafkan aku atau tidak"

Ia bangun lalu pergi meninggalkanku sambil mengusap matanya yang mulai bengkak itu.

Lama kelamaan bayangannya pun hilang di ujung koridor rumah sakit.

Aku tak mengerti kenapa Kyla bisa berbuat itu padaku, setelah tahu hal ini, aku menjadi tak percaya padanya, bahkan tadi itu bukan seperti Kyla yang berbicara. Kenapa harus begini?
Kyla yang selama ini ku anggap saudaraku sendiri, yang selama ini menjadi tempatku mencurahkan isi hati, yang selama ini menjadi penolong disegala situasi ternyata tak ubahnya hanya seorang serigala berbulu domba.

Sungguh aku sangat kecewa padanya, terlebih disaat ia menjelaskan kalau ia iri padaku. Kenapa selama ini dia diam saja? Aku tak tahu kalau aku menyakitinya. Mungkin memang di satu sisi aku yang salah, tapi kan tak harus seperti ini hal yang ia lakukan padaku, aku tak mengerti.