27. The Truth: Turn Back Time 3

17.1K 591 26
                                    

//masih flashback//

Author POV

"Sudah berapa bulan?"

"empat"

"Astaga! Kenapa kau baru bicara sekarang?!"

"A-aku takut"

"Kenapa bisa seperti ini?"

"..."

"Jawab pertanyaan dad!"

"..."

"Siapa ayah anak di perutmu itu?"

"..."

"Ya ampun Grace! Jawab dad!"

"A-aku aku tak tahu kenapa seperti ini"

"Siapa ayahnya?"

"Harry"

"Harry pacarmu yang hidupnya tak terarah itu? Kan sudah dad bilang! Menjauhlah dari si keparat itu! Sekarang kau tahu kan apa akibatnya!"

"Ta-tapi dad aku mencintainya"

"Cinta cinta, omong kosong! Bila kau mencintainya dan ia mencintaimu, ia pasti tak akan menghilang seperti ini, ia pasti mau bertanggung jawab. Tapi nyatanya? Cih!"

Grace hanya terdiam dan menangis perlahan.

'Dad benar, bila Harry mencintaiku, pasti sekarang ia ada disini dan tak meninggalkanku begitu saja tanpa kabar.' Batinnya dalam hati.

"Oh ya ampun, Grace! Kau bahkan belum lulus SMA! Mau kau apakan masa depanmu?" Ucap lelaki yang lebih tepatnya ayahnya itu.

Grace masih menangis dan tak mampu berkata-kata.
~~~~~

Sudah genap 7 bulan usia kehamilan Grace, ayahnya sampai saat ini masih tidak diketahui ada dimana, keluarganya sudah mencarinya, tapi masih belum ditemukan juga.

"Ah, bisa kurasakan kau bergerak-gerak di dalam sana"

"Aku kagum denganmu Grace, kau kuat hingga saat ini, walaupun ayahnya tak mau bertanggung jawab, padahal kau masih seumuran denganku, kalau aku jadi kau mungkin aku sudah frustasi" ucap Kate, sahabatnya.

Grace hanya tersenyum menanggapinya sambil mengelus-elus perutnya yang kian lama makin membesar itu.

"Hmm, aku ke dapur dulu sebentar mengambil minum" kata Grace pada sahabatnya itu.

"Eh eh biar aku saja yang mengambilkan, kau tak boleh banyak bergerak" cegah Kate.

"Ah kau ini, aku tak apa kok, biar aku saja sendiri"

"Tidak, aku saja" paksanya.

"Sudahlah Kate, jarak dari sini ke dapur itu dekat"

Dan perdebatan mereka berakhir dengan Kate yang mengambilkan minum untuk Grace.

Kate langsung beranjak ke dapur dengan segera, ia tak ingin sahabatnya itu kehausan lebih lama lagi.

Brukk...

"Ahhhh...!!!"

Tak lama Kate pergi, ia mendengar suara teriakan Grace, langsung saja ia berlari menuju Grace.

"Astaga!" Ucapnya ketika ia melihat Grace yang bersimbah darah dan terduduk di dekat tangga menuju halaman belakang.

"Tolong Kate, tolong" suaranya lirih meminta bantuan Kate.

"Iya iya, akan kupanggil ambulance segera!"

"Selamatkan bayiku, tolong..." ucapnya dengan suara yang semakin menghilang kemudian tak sadarkan diri.

Highschool KinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang