Trouble

145 6 0
                                    

"Akise, please help me!!" Hayate meminta tolong kepada Akise dengan muka tidak bersalah.

"Haa.. seharusnya aku meninggalkanmu, Selagi aku bisa.." Akise menurunkan bahu, menyesal.

"Aww... ayolah.
Kita bersahabatkan? Sahabat harus saling tolong menolong!"

".......Ughhh..." 

"Oi oi oi tolong lakukan sesuatu tentang petugas penegak hukum yang kau buat marah ini dulu.." Lucas menunjuk ke arah para petugas Ryukendan yang telah Hayate buat marah.

"Apa yang kalian bicarakan bisik-bisik!? Cepat menyerah atau kami harus menggunakan kekerasan!"

"Tunggu ini hanya kesalah pahaman yang besar!" Elena berusaha untuk membersihkan kesalah pahaman yang besar ini dengan damai, sayangnya para kesatria Ryukendan ini keras kepala.

"Kami tidak ingin mendengar ocehanmu itu! Diam dan menyerah sajalah!"

"Ahh.. Tidak ada gunanya Elena-san, mereka sangatlah keras kepala.."Jelas Akise lesu.

"..Kurasa kau benar, Akise.
Mereka sebenarnya orang yang baik tapi sedikit terlalu serius"

"Serius? Apa mungkin maksudmu keras kepala?"tanya Lucas sarkastik

"Heheheh.... Ya" Elena mengangguk.

Keadaan semakin memanas sampai Akise tiba-tiba angkat bicara."Tolong maafkan dia.. Dia memang tolol dan agak sinting, jadi tolong di maklumi lah"

"Kami tidak bisa membiarkannya pergi begitu saja, itu akan menyakiti harga diri kami sebagai Ryukendan!"

"Oi oi oi Akise! siapa yang kau bilang tolol hah?!"Hayate marah kepada Akise.

"Ayolah, seperti kataku.. Dia tidak tahu apa yang dia bicarakan, anggap saja dia seperti anak kecil yang terjebak di tubuh seorang remaja.."

"Hei! Bukankah terlalu jahat bicara begitu di depanku?"

"Jadi, bagaimana?
Bisakah kalian memaafkannya?"tanya Akise untuk terakhir kalinya.

"TIDAK BISA! Kalau dia dibiarkan pergi begitu saja, akan menyakiti harga diri kami sebagai kesatria Ryukendan!"

"Haa.. sudah kuduga, terserah kalian ingin melakukan apa dengannya.."

"Oi! Apa kau akan meninggalkan aku begitu saja!?" pinta Hayate.

"Bagus, serahkan dia kepada kami. kami akan memba-"

"Tapi... itu jika kalian bisa membawanya," Akise menyelimuti tangan kanannya dengan api merah membara.

"Gulp...! (memang benar bocah-bocah adalah seorang Knights, akan rumit masalahnya ini!)"

"Semuanya..
apa yang sedang kalian lakukan?"

Sebuah suara yang serius mencuri perhatian semua orang, terutama para kesatria Ryukendan yang tadinya marah tiba-tiba langsung terdiam.

"Ah, kapten.."

"Kapten?"tanya ketiga pemuda dari dunia lain itu.

Seorang pemuda dengan rambut perak berjalan masuk, entah mengapa dia terlihat serius.

Saat dia menatap semua orang dengan mata tajamnya, pemuda tersebut berhenti melihat-lihat dan matanya tertuju kepada Elena yang tiba-tiba terlihat terkejut dan panik, memberikan senyum canggung kepadanya.

"Uhh... hai, Laru.."

"Elena? apa yang kamu lakukan disini?"

"Itu.. anu.."

"Haa.. Coba kutebak..
Kamu terkena masalah lagi..?"tanyanya menyilangkan tangan dengan nada jengkel.

"Uhhh... anu.." Elena berusaha bersikap biasa saja, tetapi senyum nya membuat usahanya sia-sia.

"Seperti dugaan ku..
Jadi, apa masalahnya kali ini?" Laru jadi semaking jengkel waktu demi waktu.

"itu.. anu.. masalahnya.."

15 menit kemudian

"Aku minta maaf atas ketidak sopanan orang-orangku...!" Laru menjulurkan tangannya kedepan Akise, meminta maaf.

"Tidak masalah, dari pertama memang itu kesalahan kami..."Akise juga menjulurkan tanganya kedepan dan menjabat tangan Laru.

"...Ngomong-ngomong siapa namamu? Dan nama teman-temanmu ini?" Laru menginspeksi ketiga orang asing yang dia temui.

"Namaku Akise, Shirosuke Akise.."

"Namaku Laru Braschen.
Bagaimana dengan kalian? apa nama kalian?"Laru memindahkan pandangan kepada Lucas dan Hayate.

"....Aozora Lucas.
Panggil saja Lucas atau Aozora aku tidak peduli..."

"Aku, aku, namaku Hayatemaru Mizuki. Salam kenal..!"

"(Jadi, mereka bertiga ini Knights? sangat menakjubkan tiga orang Knights masuk dunia ini bersamaan, dan katanya masih ada 2 lagi...)"

"Kapten..!" Seorang kesatria Ryukendan dengan panik berlari menghampiri Laru, menarik nafas lelah sebelum mulai bicara. 

"Ada apa?"

"Kapten, saya baru mendapat laporan. Kalau adanya monster yang muncul di tengah kota. Sudah dikeluarkan peringatan untuk tidak mendekati area yang di katakan kepada masyarakat!"

"Haa.. apakah para monster menemukan selokan yang rusak untuk masuk ke kota lagi? bukannya sudah ku buat laporan untuk di inspeksi ulang selokan? haaa... Baiklah perintahkan semua unit untuk segera berangkat!"

"Laru, kau pergi kemana?"tanya Elena menghampiri Laru.

"Ada serangan di tengah kota, semua unit Ryukendan diperintahkan untuk pergi mengatasinya!"

"Aku juga ikut"

"Jangan, walaupun ini terlihat seperti serangan monster biasa.
Aku punya firasat mengganjal"

Setelah Laru berkata berikut, dia dengan unit kesatria Ryukendan lainnya pergi masuk ke tengah kota.

"Laru! Jangan tinggalkan aku!" Elena juga berlari mengikuti Laru kedalam kota.

Ketiga pemuda yang ditinggalkan diam, sampai Akise mulai mau berjalan pergi.

"Akise, kau mau kemana?"

Panggil Lucas yang telah mengeluarkan PXP nya dan tidak memberi perhatian kepada Akise, walaupun dia yang memanggilnya, dia tetap melihat layar PXP nya.

"Aku ingin melihat situasinya saja, kayanya akan ada sesuatu yang aneh sedang terjadi"

"Biar kutebak? cuman firasat mu?"

"Yaaaa... tidak ada salahnya jugakan kita mengecek?"

"Terserahmu lah, aku akan tetap di sini!"

Akise pun meninggalkan Hayate dan Lucas, dan segera menyusul Elena dan Laru.

To be continue...

Yggdrasil No SekaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang