Part 11: GOT U

82 5 4
                                    

haha, panjang nih chapter, berhubung g bisa di putus di tengah-tengah, terlalu nanggung. Semoga suka aja deh...

Beberapa hari ini Bangsa terus memasang mata dan telinganya sambil mengelilingi tempat-tempat keramaian khususnya tempat anak-anak berkumpul. Taman bermain, sekolah, bahkan tempat rekreasi. Bangsa terus mengunjungi tempat-tempat itu berharap bisa menemukan petunjuk. Anna beberapa kali akan menemani, tapi ia mulai aktif bekerja di kantornya dan itu tak menjadi masalah bagi Bangsa. Seperti biasa Bangsa sama sekali tak berniat melibatkan Nusa dalam penyelidikannya, sampai sekarang sepertinya adiknya itu masih bisa menghindari anak-anak penganggu itu, dan ia harap ia bisa memegang kata-kata Nusa untuk tak berhubungan dengan mereka.

Kali ini Bangsa stand by di sebuah taman bermain yang rusuh dan ramai. Sudah hampir 2 jam ia menelusuri tempat itu. sambil meneguk minuman kalengnya, ia duduk di salah satu kursi panjang taman melihat anak-anak berlari kesana-kemari. Banyak stand makanan dan wahana permainan yang memenuhi tempat luas itu. semua terlihat normal hingga ia melihat seorang anak yang berjalan sendirian. Bukannya tak normal, hanya saja jika anak itu baru berumur kira-kira 5 tahun dan berjalan tenang entah kemana tanpa orang tua atau orang yang menjaga itu menjadi terlihat aneh. Matanya terlihat kosong, hanya terus berjalan tanpa peduli keramaian di sekitarnya. Bangsa terus memperhatikan anak itu hingga sesuatu mengalihkannya...

"Damn!!, what the...," makinya benar-benar terkesima dengan apa yang ia lihat. Dari balik keramaian muncul bayangan hitam dan puluhan ingatan bercampur dendam yang mengelilingi satu sosok. Sosok Pria itu mengikuti sang anak dari jauh, Bangsa yakin ia terus terfokus pada anak itu dan ia bisa menangkap pikiran pria yang tak sabar ingin mengoyak sang anak. Bangsa segera berpikir cepat, langsung mengeluarkan handphonenya dan menelpon seseorang.

"Sir Jeffry!, jika kau percaya padaku maka saat ini juga kirimkan orangmu untuk mengikuti jejakku!, aku tahu kau bisa melacak panggilan ini!, saat ini juga atau tidak selamanya!!," desak Bangsa tanpa memberi kesempatan menjawab dari lawan bicaranya. Bangsa segera mengantungi kembali handphonenya yang masih terus terhubung dengan Jeffry sedang ia sendiri langsung berlari cepat ke arah pria itu, menabraknya hingga pria itu terjatuh bersamanya.

"Dammit!!, i am so sorry sir, aku harus buru-buru!," ucap Bangsa seraya mengulurkan tangannya, pria itu menatapnya marah tapi ia terlihat tak ingin menarik perhatian dengan memperpanjang masalah. Maka ia menyambut uluran tangan Bangsa dan berdiri sambil menepuk celananya. Saat itulah Bangsa segera menelusuri ingatan pria itu tapi kontak fisik singkat sangat membatasinya. Bangsa hanya mendapatkan bayangan singkat dan itu tak cukup untuknya. Bangsa tak lagi berlama-lama dan langsung berlari menjauh.

...

Trrt...trrrt...trrrt...

Benda kecil itu terus bergetar hingga Dimitri mengambilnya dan memutuskan menerima panggilan.

"apa hari ini ada order masuk?," tanyanya langsung

"ya..., second Jack hari ini akan mencari korbannya di sebuah taman bermain, akan ku kirim alamatnya," jawab suara dari seberang alat komunikasinya. Dimitri berhum singkat dan memutus panggilannya segera. saat ponselnya kembali bergetar kali ini hanya singkat, ia membaca pesannya, Seperti biasa Dimitri segera meraih jaketnya dan kunci motornya, segera menuju targetnya hari itu.

Dimitri mengelilingi taman bermain cukup lama, berburu dengan tenang. Saat melihat dua anak laki-laki yang bermain bersama ibunya, Dimitri teringat pada misinya saat ia baru bergabung bersama kelompoknya saat ini. Misi saat itu adalah mencari dan membawa anak-anak berbakat ke markas.

"jangan jauh-jauh nak..., ayo kita makan dulu...," panggil wanita muda itu sambil menyusun makan siang mereka di atas hamparan kain. Dua anak laki-lakinya dengan aktif berlari kesana kemari tak menggubris ibu mereka. Dimitri berdiri tak jauh dari mereka saat ia menyaksikan salah satu anak tiba-tiba menatap kearahnya.

BIAS INGATANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang