Part 13: Preparations

86 6 3
                                    

Bham!!!, Krak..., Bham!, Krek...

Terus berulang, di setiap tempat yang masih terlihat utuh. Nusa mengejang, berteriak dan mengeram menahan sakit, mengingatkan dirinya semua tak nyata. Hanya saja, setiap indranya tak bisa lepas dari belenggu sensasi sakit dan remuk daging serta tulangnya yang terus dihantam dengan martil berkali-kali.

Dimitri dan Dave terus memperhatikan pergerakan Nusa hingga akhirnya remaja itu tersentak kemudian terdiam beberapa saat, Nusa menghela nafas dalam-dalam, dengan tubuh gemetar, mengepalkan tangan dan mengigit keras penyumpal mulutnya membuat rahangnya sakit.

"sterilized...," ucap Dave setelah kembali memasang sekat di sekeliling tubuh Nusa, menahan setiap asap hitam yang sesekali bisa dilihat Dave. Sekat Dave bisa menyegel apapun itu, bahkan mahluk astral yang sejak awal terus mengerubuni Nusa.

"Wuhuu..., Andrenalinnya meningkat pesat dan sinyal otaknya kacau..., otaknya memberi perintah darurat seakan ia benar-benar menderita luka, maksudku secara sederhana manusia jika bermimpi hanya akan menerima bayangan saja minus sensasi. Tapi kekuatannya yang membuat otaknya mampu menerima bayangan juga rasa sakit, membuat otaknya bingung, saat terluka otomatis akan ada sinyal untuk memperbaiki jaringan rusak, detak jantung akan meningkat dratis dan ia akan mengalami trauma, secara teori seharusnya ia akan mati karena gagal jantung. Tapi hei..., anak ini memiliki tubuh yang bisa menghandle kinesis mediumship super," ucap seorang wanita dengan aksen manja, wanita itu berjas putih dan terus menatapi tubuh Nusa dengan seksama.

"Dr.B, untuk apa kita melakukan ini?," tanya Dave masih tak paham. wanita yang dipanggil Dr.B itu menatap Dave dengan berbinar.

"aku harus memastikan ketahanan tubuhnya, aku tak ingin kita malah membunuhnya padahal rencana ini dilakukan untuk menghindari itu. hehe, tapi sekarang akan baik-baik saja..., ia memang akan menghabiskan seluruh energinya, dan itu bisa merusak otaknya jika terjadi terus menerus. Tapi aku akan memberinya E serum dan dia akan sekuat superman. Lebih seperti memberi kopi pada orang mengantuk..., ia akan terus terjaga walau sudah diambang batas," ucap Dr.B dengan ekspresi riang membuat Dave mencibir.

"whatever you do..., just don't kill him...," ucap Dave sedikit tak suka cara kerja mereka, hanya saja Dimitri butuh bantuannya, dan ia akan membantunya. dilain pihak, Nusa masih berusaha menenangkan diri tapi ia terus mencoba mengikuti arah pembicaraan penculiknya itu. mereka punya tujuan dan jelas itu bukan untuk uang tebusan...

"tentu saja!," jawab Dr.B meyakinkan, dengan lihai mulai melepas peralatan khususnya yang ia pasang untuk mengamati aktivitas tubuh Nusa. kemudian berputar elegan menatapi Dimitri.

"pastikan dia tahu posisinya, persiapkan dia kemudian bawa ke ruangku, kau punya satu jam untuk membuatnya mengerti..., see u soon Dim," dan cup..., ia mengecup pipi Dimitri dengan sengaja meninggalkan bekas lipstik di sana. Dave memutar bola matanya malas sedang Dimitri dengan santai mengusap pipinya menghilangkan jejak dari sana.

"jadi kita akan melanjutkan ini?," tanya Dave membuat Nusa membeku, menatap Dave dengan mata basahnya yang membulat lebar. Dimitri hanya berhum singkat kemudian menekan sebuah tombol, menggerakkan meja dimana Nusa diikat hingga kini posisi Nusa berubah vertikal. Nusa menatap Dimitri dengan tatapan takut, bingung, dan memohon, sedikitnya ia tahu Dave adalah user yang bisa mengendalikan para ingatan, dan mereka akan melepaskan ingatan paling mengerikan itu padanya. Ia tak akan sanggup, entah berapa banyak mereka dan ia begitu ketakutan hingga seluruh tubuhnya bergetar hebat, tapi sama sekali tak bisa membantah atau bertindak. Hanya gumaman tak jelas yang bisa ia keluarkan.

"salahkan dirimu sendiri karena tak bisa mengendalikan kekuatanmu bocah...," ucap Dimitri dengan suara berat membuat Nusa terdiam, pikirannya tiba-tiba kacau hingga sadar Dave sedang mengarahkan tangan padanya.

BIAS INGATANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang