Chapter 1

12.9K 331 3
                                        

Nadia POV

"Hmm...hoaamm!! Aduh sudah jam berapa sih?" aku mencari-cari jam yang ada di nakasku dengan mata tertutup karena aku masih ngantuk sekali.

"Oo..sudah jam 7 sekarang ya." aku mengangguk-anggukan kepalaku sambil kembali bergabung dalam dunia alam sadar.

Ceklek

Siapa lagi tuh? Masuk ke kamar orang sembarangan! Tapi, ya sudahlah..aku masih ngantuk kok.

"Oi! Bangun dek! Udah jam 7! Cepat! Mama sama papa udah nungguin di bawah untuk sarapan" aku masih saja tetap tertidur tanpa perduli dengan orang membangunkanku.

"Ya elah nih anak! Males banget yang namanya untuk BANGUN PAGI! Gue kerjain loh! Baru tahu rasa!" aku merasa perutku digelitikin oleh dia.

"Hahahaa...Ampun! Ampun! Geli, geli ! Tolong!!!" aku berteriak dengan kencangnya. Aku mulai membuka mataku lalu melihat siapa yang menggelitikku. Kakak! Aku tidak terima diperlakukan seperti ini! Aku menggelitik balik kakakku. Dia memutuskan untuk memberhentikan jahilannya kepadaku.

"Kakak! Ih masih ngantuk juga! Ribut!" sewotku sambil mengambil bantal untuk ku peluk.

"Nih anak! Udah mandi sana! Bau sekali dirimu! Habis itu langsung turun kebawah lalu kita sarapan bersama." kakakku pergi meninggalkan aku sendirian di kamarku.

Tanpa berlama-lama lagi, aku membereskan tempat tidurku yang berantakan lalu masuk ke kamar mandi untuk merilekskan tubuhku.

®^~•√•~^®

Setelah mandi dan berpakaian, aku pergi menuruni tangga lalu menuju meja makan. Disana sudah terlihat ayah dengan korannya, kakak dengan handphonenya, dan mama dengan celemeknya sedang menyiapkan makanan.

Aku langsung duduk di bangkuku yang sudah tersedia. Papa dan kakakku langsung melihatku dengan tatapan yang er...

"Eh sayang! Kamu udah bangun juga ternyata! Ayo kita sarapan! Dari tadi udah kami tungguin loh!" mamaku mencolek hidungku dengan gemasnya.

"Iya! Sampai lumutan aku!" nih kakak sewot banget sih! Aku pun membalas perkataannya dengan menjulurkan lidahku kepadanya.

"Udah udah! Sekarang kita waktunya sarapan!" aku menganggukan kepalaku.

Sehabis makan, aku langsung pergi ke ruang tv. Ya..pastinya menghabiskan waktuku yang membosankan-_-.

"Dek! Dari pada kamu kayak mayat hidup disini, mendingan kamu ikut sama kakak aja ke kantor kakak!"

"Enggak! Aku enggak mau! Aku benci! Banyak bit*h disana! Pokoknya aku enggak mau!" aku melipatkan kedua tanganku di depan dadaku.

"Enggak usah diperdulikan kali tatapan mereka. Kalau mereka suka natapin kamu, anggap saja banyak yang ngefans sama kamu. Gitu aja kok susah sih?" aku hanya bisa menghela napasku menghadapi kakakku ini.

"Ya sudah! Aku ganti baju dulu!" aku meninggalkan kakakku lalu pergi ke kamarku.

®^~•√•~^®

"Aduh! Pakai baju apa ya biar cocok kesana? Bingung nih!" aku mengeluarkan isi lemariku yang berisikan semua pakaian. Aku bingung banget mau pakai baju apa ke kantor kakak. Soalnya isi satu lemariku semua celana sama baju! Enggak ada satupun yang namanya ROK! Aku enggak suka aja yang namanya rok. Rok itu ribet kalau kemana-mana! Harus tutup yang inilah, yang itulah, ribet lah pokoknya. Tapi, masa ke kantor pakai celana? Enggak enak banget dipandang orang. Kalau ke kantor itu harus pakai rok. Tapi masalahnya, aku enggak ada satupun yang tersisa rokku. Rokku semua udah kukasih sama sepupuku. Jadinya, aku enggak punya stok rok lagi. Jadi gimana nih?

Crazy Girl And Playboy CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang