Chapter One

2.2K 140 25
                                    

5 tahun kemudian...

Hai. Nama gue Giselle. Ya, kalian masih ada di kehidupan gue. Gue harap, kalian gak bosen ya.. Kalau 5 tahun yang lalu, gue masih di bangku SMA, sekarang gue udah jadi anak kuliahan. Sekarang gue udah berumur 21 tahun. Tapi, tetep aja. Gue belum bisa move on. Meskipun gue udah nyoba buat pacaran sama cowo lain, hasilnya nihil. Gak ada yang bisa gantiin posisi Mike di hati gue.

Handphone gue berbunyi. Marco menghubungi gue. Hmm... Dia cowo gue.. Tapi, hari ini bakal gue putusin. Gue gak mau bohongin dia dan diri gue sendiri terus menerus.

"Morningg Giselle.."

"Haloo Mar.."

"Aku jemput sekarang ya.."

"Gak usahh.. Makasih. Aku berangkat sendiri aja hari ini.."

"Lohh.. Kok gitu?"

"Gakpapa.. Hehe.. Nanti ketemuan di sekolah aja ya.."

"Hmm.. Ya udah.. Kamu hati-hati, ya.."

"Iyaa..."

Sampe sekarang, gue masih nungguin Mike. Ya, meskipun semua orang bilang kalau dia udah gak ada, tapi gue gak percaya.. Gue emang belom bisa move on. Terserah. Kalian mau bilang ini lebay atau apapun itu, gue gak peduli. Tapi, itu yang gue rasain..

Tok.. Tok.. Tok..

"Masuk, Jay.." ujar gue.

"Sel.. Gue anter yuk.." Jay tau, hari ini gue gak berangkat bareng Marco. Gue emang udah merencanakan ini semua kemarin sore.

"Lu gila ya, Jay? Lu mau jadiin gue nyamuk, hah?"

"Lah.. Sewot. Gue cuma nawarin. Kalo gak mau, ya udah." Kemudian, Jay menutup pintu kamar gue.

Jay masih sama Mia. Mereka makin mesra. Kadang,kalo gue meratiin mereka jalan berdua, gue jealous.. Gue juga jadi kangen sama Mike.. Huft.. Gue pun keluar dari kamar, dengan membawa tas, lalu menuruni tangga dan sarapan. Di meja makan, sudah ada mama, papa, Jay, dan Mia.

"Pagi semuanyaaa..." ujar gue dengan semangat.

"Pagi Gisellee.." jawab mereka semua dengan kompak.

Gue pun langsung duduk di kursi meja makan dan ikut menyantap sarapan bersama orang-orang yang gue sayang.

***

"Good morning, princess.." Tiba-tiba sosok Marco menghadang di depan pintu masuk kelas gue. Gue agak terkejut melihat dia disitu.

"Pagi.." jawab gue dengan singkat lalu berjalan masuk ke dalam kelas. Namun, ia menghalangi pintu dan membuat gue tidak dapat masuk ke dalam. Sial!

"Kamu sakit ya? Kok kamu beda sih?" tanya Marco.

"Iya. Sama kaya status kita yang udah beda.." jawab gue.

"Maksud kamu?" tanya Marco disertai dengan kerutan dahi.

"Kita putus." ujar gue.

"Hahahaha.. Lawakan kamu gak lucu deh, Sel.. Kamu gak serius kan.."

"Gue serius. Sangat amat serius, Marco. Kita udah gak ada hubungan apa-apa lagi."

Kemudian, gue pun masuk ke dalam kelas dan membiarkan Marco di depan kelas gue. Lebih baik, gue putusin dia sekarang. Gue gak mau nyakitin dia lebih lama lagi. Ya, meskipun status gue pacaran sama Marco, tetep aja, hati ini memilih Mike..

***

"Pelajaran hari ini selesai. Silahkan bereskan buku kalian.." ujar Pak Dosen, di pelajaran gue yang terakhir ini. Huft, gue pengen cepet-cepet sampe rumah, dan menikmati empuknya kasur gue itu..

Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang