Chapter Sixteen

151 13 3
                                    

"Mari kita lanjutkan acara ini dengan penyematan cincin pertunangan di jari manis kiri Mike dan Giselle," ujar MC.

Seseorang dari pihak event organizer pun membukakan sebuah kotak berwarna merah dengan bahan beludru berbentuk hati. Di dalamnya terdapat dua buah cincin berwarna rose gold yang berbentuk menyilang seperti dua cincin yang digabung menjadi satu. Lalu terdapat taburan berlian yang memenuhi salah satu sisi cincin. Terlihat sangat elegan dan menawan.

Mike pun mengambil salah satu cincin lalu perlahan menyematkannya di jari manis gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mike pun mengambil salah satu cincin lalu perlahan menyematkannya di jari manis gue. Setelah selesai, gue pun mengambil satu cincin yang tersisa dan dengan perlahan serta gemetar, gue menyematkannya di jari manis Mike. Setelah itu, kami pun mengangkat tangan kiri masing-masing ke udara, memperlihatkan pada semuanya bahwa kami resmi bertunangan hari ini. Kami sudah berada di jenjang yang lebih serius.

"Berikan tepuk tangan yang meriah kepada pasangan yang paling berbahagia pada hari ini, yang baru saja bertunangan, Michael dan Giselle!"

Riuh tepuk tangan dan sorak sorai dari para hadirin benar-benar membuat gue senang. Mendengar mereka semua, seperti mendapat dukungan akan hubungan ini.

"Sebagai bentuk berbaginya kebahagiaan bersama kedua pihak keluarga, silahkan angkat gelas yang ada di hadapan para hadirin sekalian untuk bersulang dengan kedua pihak keluarga beserta pasangan yang berbahagia pada siang hari ini, Michael dan Giselle."

Seluruh hadirin pun mengangkat gelas mereka tinggi-tinggi. Setelah mendengar aba-aba dari MC dan terdengar "Cheers to the Engagement of Michael and Giselle", seluruh hadirin dan seluruh yang ada di atas panggung termasuk gue bersulang lalu meneguk minuman yang ada di dalam gelas di dalam genggaman.

Dengan meriah, confetti pun meledak dengan nyaring sehingga serpihan-serpihan kertas kecil berbentuk seperti cacing memenuhi area panggung dan di bawah panggung. Lalu lampu pun seketika padam sehingga area ballroom gelap gulita. Terdengar beberapa hadirin yang terkejut dengan pemadaman lampu mendadak ini.

"Sebelum menyantap hidangan yang telah dipersiapkan, mari kita menyaksikan rangkaian persiapan yang telah dijalani demi terlaksananya acara pertunangan pada siang hari ini."

Di kiri dan kanan panggung layar proyektor mulai turun secara otomatis. Kemudian terdapat seorang perempuan di video itu dengan penutup mata yang melingkar di area mata hingga kepalanya. Gue sangat terkejut ketika menyadari bahwa perempuan itu adalah gue. Tentu saja ini adalah masa di mana Mike melamar gue di sebuab gedung tua yang di mana adalah tempat kami bertemu untuk yang kedua kalinuya setelah berpisah sekitar enam tahun.

Gue menatap Mike dengan tatapan tak percaya. Sementara Mike, yang tentunya adalah otak di balik video ini tersenyum hangat. Ketika gladi resik tadi, pihak event organizer tidak memberi tahu gue bahwa akan ada video lamaran ini. Mereka hanya memberi tahu bahwa akan ada video persiapan kami daritadi pagi.

Sosok Mike yang melamar gue setelah menyanyikan lagu-lagu untuk gue kini berada di layar proyektor. Terdengar riuh hadirin begitu jelas dari atas sini. Setelah video lamaran usai, sesuai yang diberitahukan oleh tim event organizer munculah video persiapan mulai dari make up, menata rambut hingga sudah lengkap dengan gaun juga tuksedo masing-masing. Setelah itu dimunculkan beberapa foto-foto hasil photoshoot tadi beserta behind the scenesnya. Seperti saat Jay tersandung karpet di kamar hotel dan gaun mama yang tersangkut di kancing jas papa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang