Chapter Three

1.6K 99 10
                                    

"Pagi semuanyaa!" seru gue sambil menuruni tangga.

"Pagii.." jawab mama, papa, dan Jay.

"Ayo cepet makan.. Nanti Aaron dateng loh.." ujar mama.

"Iya.. Iya.." jawab gue.

Sudah dua minggu gue deket sama Aaron. Dua minggu yang lalu, saat gue ajak Aaron ke rumah, mama seneng banget liat dia. Kemudian, mama mendukung gue dan Aaron untuk punya hubungan yang lebih dari teman. Tapi, gue gak mau. Gue masih sayang sama Mike. Bagi gue, move on gak semudah itu.

Tok.. Tok.. Tok..

"Tuh kan.. Aaron dateng." ujar mama

Kemudian mama pun membukakan pintu, sementara gue menyantap sarapan gue.

"Pagi tante.." sapa Aaron.

"Pagi Aaron. Masuk dulu yuk. Ikut sarapan." ajak mama.

"Oke tante.." jawab Aaron.

Aaron pun masuk ke dalam rumah. Dia duduk di sebelah Jay. Ia ikut sarapan pagi ini dengan kami. Sejak dua minggu terkahir, gue selalu pergi ke kampus bareng Aaron. Kadang, kalo gue sama dia keluarnya bareng, ya dia anter gue pulang. Gue juga jadi deket sama dia, semacam teman dekat.

"Kita jalan dulu ya, ma, pa.." ujar gue, mewakili Jay dan Aaron.

"Iya.. Hati-hati ya kalian.." ujar mama.

Gue pun mengacungkan ibu jari gue. Lalu berjalan menuju motor sport milik Aaron. Kemudian, gue pun menaiki motor Aaron, dan ia pun melajukan motornya menuju kampus.

"Lu selesai kelas hari ini jam?" tanya Aaron.

"Sekitar jam empat-an. Kenapa?" tanya gue.

"Abis ngampus jalan yuk." ajak Aaron.

"Kemana?" tanya gue.

"Ke mall yuk. Nonton, makan. Gue bayarin deh.." jawab Aaron.

"Oke.. Lu selesai jam?" tanya gue.

"Jam setengah lima-an. Kalo gue belum, tungguin ya.. Hehe.." ujar Aaron.

"Iya.. Tapi, jangan lama-lama ya.." ujar gue.

"Iyaa.. Eh, lu ke kantin gak? Gue mau ke kantin nih.." ujar Aaron.

"Gue mau ke kantin." jawab gue.

Kami pun berjalan menuju kantin. Di meja favorit gue sudah ada Bethany serta Mia. Gue pun berjalan menghampiri mereka.

"Haii.." sapa gue.

"Eh, itu temen baru lu kan Sel? Si cowok ganteng.." ujar Bethany.

"Iya.. Astaga, lu tuh.. cogan mulu deh.." ujar gue.

"Biarin.. Ehh, ajak dia makan disini dong.." ujar Bethany.

"Aaron! Sini! Ada yang suka sama lu nih.." ujar gue yang membuat lengan gue dicubit oleh Bethany.

"Aww! Sakit Bethany!" seru gue.

Kemudian, Aaron pun datang ke arah meja kami.

"Ron, duduk di sana aja gih.." ujar gue menunjuk tempat kosong yang berada tepat di sebelah Bethany.

Wajah Bethany memerah seperti kepiting soka rebus. Ia terlihat sedikit salah tingkah saat melihat Aaron kini berada di sebelahnya.

"Tadi, lu ngomong apa Sel? Gue gak denger.." ujar Aaron sambil bersiap menyantap makanannya.

"Ada yang suka sama lu." jawab gue sambil menatap ke arah Bethany.

Wajah Bethany semakin merah. Apalagi, saat Aaron tersenyum ke arahnya tadi, sebelum ia duduk dan meletakan nampan beserta makanannya di atas meja.

Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang