Ana *POV*
Huffttt jam terakhir ku adalah pelajaran yang aku tidak sukai yaps apa lagi kalau bukan Sejarah sangat sangat membosankan-_-
Drtt..Drtt..
Tiba tiba Ponsel ku bergetar tanda ada pesan masuk aku membuka pesan itu diam diam dan ternyata aku mendapat pesan dari si Blonde Niall.
From Blonde:
'Hey Na, kamu udah selesai belum? Abis ini kamu free kan?'Tumben, Ada apa ya??
To Blonde:
'Sebentar lagi aku keluar, yap aku free. Kenapa?'From Blonde:
'Oke aku sudah OTW ke sana nanti kamu tunggu aku di parkiran ya :) dan jangan banyak tanya xx'Wihh cepet banget balesnya :D
Ehh tapi ada apa ya? Dia mau ngajak aku hangout? Ahh masa iya sih, atau dating? Uhh Ana itu pemikiran yang lebih buruk, singkirkan pemikiran itu dan fokuslah belajar! Runtukku dalam hati sambil memukul kepalaku pelan.
.
.
.
Setelah kelasku selesai aku langsung pergi menuju parkiran seperti Yang diperintahkan Niall aku takut kalau dia sudah menunggu lama."Ana..."
"Austin?"
"Kamu mau pulang ya? Naik apa? Sendiri? Mau aku antar?"
"Wow slow down Austin, bahkan aku belum menjawab" kataku sambil terkekeh.
"Uhh mmm sorry" katanya menyesal.
"Yeah it's ok, iya aku mau pulang"
"Kamu sendirikan? Aku antar ya?" Pintanya.
"Sorry Austin lain kali ya, hari ini aku dijemput" sesalku.
"Sama siapa?"
"Temen.. hehe"
"Oh oke, bye" katanya dingin sambil melangkah pergi tanpa menunggu jawabanku.
Hey ada apa? Apa aku salah bicara? Aku harus minta maaf tapi nanti aja kali ya aku takut Niall marah, aku pun melanjutkan langkahku menuju parkiran.
.
.
.
"Kamu lama sekali" kata Niall dingin."Ughh sorry Yell tadi ada sedikit masalah"
"Yasudah cepat masuk"
.
.'Awkward' yess itu yang sedang terjadi disini di dalam mobil ini huh Membosankan-_- ini lebih membosankan dari pelajaran Sejarah! Tapi semarah itu ya dia sama aku karna telat sebentar?
"Niall?" Kataku kemudian.
"Hmm?" Hey bahkan dia tidak menoleh oke dia marah besar-_-
"Sorry"
"Untuk?"
"Karna aku telat" bahkan dia tidak peduli akan permintaan maafku.
*Hening*
"Niall.." rengekku.
"Apa?" Jawabnya masih dingin
"Mau kemana?"
"Nanti juga tau, gak usah bawel!"
Aku tetegun karna baru kali ini dia membentak, semarah itukah?"Maaf" katanya melembut tapi tetap fokus pada jalanan ya walau sesekali dia melihatku, aku hanya menatap ke luar jendela dan lebih memilih mendiamkan Niall.
.
.
.
Ahh akhirnya sampai ehh wait ini kan Mall, mau ngapain?"Yuk turun" kata Niall
Uhhh akhirnya dia udah kayak biasa."Iyaa" jawabku antusias
Kami pun mulai memasuki Mall.
.
.
.
Niall mengajakku masuk ke toko perhiasan, aku sungguh tidak percaya saat aku melihat ke arahnya dia malah menatapku binggung uhh aku hampir menangis karna bahagia.
.
.
"Menurutmu cincin mana Yang bagus?" Tanyanya padaku."Yang itu bagus" kataku sambil menunjuk cincin bermata berlian biru muda, simple tapi elegant aku suka.
"Perfect, saya ambil Yang ini" katanya langsung setuju Dan meminta membungkusnya pada manager.
Ya dia meminta di layani oleh managernya langsung, dasar berlebihan.
Niall *POV*
Hari ini aku berniat ke toko perhiasan untuk membelikan Selena cincin ya hari ini aku ingin menembaknya, aku sudah mengajak Liam dia bilang sibuk begitu pun Harry dan Louis mereka memiliki alasan mereka masing masing, dan disinilah aku menonton tv acara yang membosankan.
Dan tiba tiba ada ide muncul di otakku.
"Kenapa aku tidak mencoba meminta bantuan Ana? Bukankah dia perempuan? Style dia juga lumayan pasti dia bisa membantuku memilih cincin yang bagus" kataku kepada diriku sendiri akhirnya aku mengirimkan pesan kepadanya.
To Ana:
'Hey Na, kamu udah selesai belum? Abis ini kamu free kan?'Tak lama dia pun membalas.
From Ana:
'Sebentar lagi aku keluar, yap aku free. Kenapa?'To Ana:
'Oke aku sudah OTW ke sana nanti kamu tunggu aku di parkiran ya :) dan jangan banyak tanya xx'"Oke tinggal berangkat"
.
.
.
Setelah lama menunggu akhirnya dia datang
Dasar lambat-_-"Kamu lama sekali" kataku padanya dengan nada dingin.
"Ughh sorry Yell tadi ada sedikit masalah"
Alasan!
"Yasudah cepat masuk" perintahku tanpa mengindahkan alasannya itu.
Setelah masuk ke dalam Mobil suasananya sangat 'awkward'
Tak ada yang memulai, ini berlangsung cukup lama hingga dia memulai."Niall?" Panggilnya.
"Hmm?"
"Sorry"
"Untuk?"
"Karna aku telat" bagus kalo kamu sadar, tapi aku tetap fokus menyetir tanpa memperdulikan permintaan maafnya tadi.
*Hening*
"Niall.." rengeknya.
"Apa?" Jawabku dingin ralat maksudku masih dingin.
"Mau kemana?"
"Nanti juga tau, gak usah bawel!"
Aduh dasar payah kenapa aku membentaknya gimana kalo sekarang dia yang marah? Bisa gagal rencanaku.
"Maaf" kataku selembut mungkin agar dia tidak marah tapi aku tetap fokus pada jalanan ya walau sesekali aku melihatnya, Dan dia hanya menatap ke luar jendela dan lebih memilih mendiamkanku, Oh God gimana kalo dia beneran marah? Oke positive thinking Horan!
.
.
.
Nah akhirnya kita sampai ditempat yang kita tuju eh maksudku Yang kutuju tentunya."Yuk turun" kataku kemudian
Ya aku sudah tidak marah."Iyaa" jawabnya antusias.
Kami pun mulai memasuki Mall.
.
.
.
Dan kami pun masuk ke toko perhiasan, kulihat wajahnya antara tak percaya, aku tidak tau apa yang sedang dia pikirkan."Menurutmu cincin mana Yang bagus?" Tanyaku padanya.
"Yang itu bagus" katanya sambil menunjuk cincin bermata berlian biru muda yang cantik, simple tapi elegant.
"Perfect, saya ambil Yang ini" kataku pada sang manager yaa aku yang minta di layani oleh managernya langsung.
"Ini pasti akan sangat cocok jika dipakai oleh Selena" kataku senang.
*****
____________________________________Nah lho gimana tuh? Pasti sakit banget kan ya kalo jadi Ana? Makannya jangan geer dulu ya Na:') Aduh kasian gue sama lo, udah tenang aja "semua akan indah pa-dahal mah boong" jleb! Oke abaikan!
Gimana guys? Seru gak? Greget gak? Nggak ya? Aduh kasian deh gue:(
Di tunggu kesan dan pesannya ya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Started From The Fans
ФанфикAku hanyalah sekedar Fans. Aku juga mengenalnya, huh tentu saja. Dan dia tidak mengenalku. Tapi, semua berubah saat kita tak sengaja bertemu.