Author *POV*
Waktu yang di tunggu-tunggu pun tiba, ya Acara Prom Night di University Oxford.
Alexa sudah mendapat pasangan yaa dia sekarang sudah resmi menjadi kekasih Rivaldo, sedangkan Ana? Dia masih bersama Austin tentunya.
Rasa cinta Ana kepada Austin semakin besar, dan dia sudah mulai bisa Move On dari Niall Horan. Sedangkan Niall? Entahlah, tapi satu yang pasti dia merasakan ada sesuatu yang hilang. Dan entah apa itu.
Ana *POV*
Malam ini sekolahku mengadakan acara prom night, ya aku senang sekali karena aku akan berdansa dengan kekasihku tentunya. Tapi di sisi lain aku sedih karena Austin dan Alexa sudah tidak akan kuliah disini lagi, atau dalam artian mereka berdua lulus.
Oops! Jangan bilang aku belum memberitahukannya! Oh yaampun! Maafkan aku!
Dan jika kalian ingin tau hubunganku dengan the boys kami mulai lost contact, mungkin karna sibuk dengan urusan kami masing masing.
Dan urusan Niall? Jangan ditanya, kami semakin menjauh bahkan sangat jauh! Terakhir kali kami bertemu itu yaa di Nandos, saat dia bersama dengan Camila dan aku juga sudah tidak peduli lagi dengannya karna aku sudah move on, lagi pula aku kan sudah ada Austin! Aku masih tetap menjadi Directioner tapi urusan jadi Nialler aku tidak bisa menjanjikan itu.
"Ana? Are you oke? Kamu kok malah ngelamun disini?" ucap seseorang yang langsung membuatku tersadar.
"Ehh Austin, sorry aku tadi hanya sedang memikir-"
"Urusan dansa? Tenang saja, kamu pasti bisa, lagi pula kamu kan sudah di ajari oleh Alexa" Potongnya.
Dia ini selalu seperti itu! Meremehkanku!, batinku kesal
"Ehhh... buk-"
"Untuk para hadirin harapkan berkumpul di ruang dansa yang sudah di siapkan" kali ini seorang MC yang memotong perkataanku.
"Ehh udahlah itu gak penting, sekarang yang penting kita harus berdansa" katanya sambil menarik tanganku ke arah kerumunan yang sudah pasti dengan pasangannya masing-masing.
.
.
.
"Ana?" Panggil Austin saat kami hanyut dalam alunan music dan berdansa dengan romantis."Hmm?"
"Aku mencintaimu" aku tersenyum saat dia mengatakan hal itu.
"Aku tau, dan aku lebih mencintaimu.." jawabku.
"No.. Aku yang lebih" katanya sedikit gemas.
"Aku, Austin" kataku lembut.
Kini mata kami saling berpautan dan makin lama wajah kami semakin mendekat.
8cm
.
7cm
.
6cm
.
5cmAku bisa merasakan hembusan nafasnya di wajahku, aku pun memejamkan mataku menikmati hembusan nafasnya.
"Mengharapkan sesuatu hmmm?" katanya lalu menjauhkan wajahnya dari wajahku, sontak aku pun membuka mataku lalu mencubit perutnya.
"Aww! Awww! Aww! Sak...it... ma...af.. maafkan aku!" cicitnya.
"I can't hear you!"
"Aduh... Sakit Ana... maafkan aku oke?" Aku pun melepaskan cubitanku tadi lalu menatapnya tajam.
"Hey aku hanya bercanda"
"Itu tidak lucu!" Jawabku ketus.
"Oh jadi kamu memang mengharapkannya ya?" godanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Started From The Fans
FanfictionAku hanyalah sekedar Fans. Aku juga mengenalnya, huh tentu saja. Dan dia tidak mengenalku. Tapi, semua berubah saat kita tak sengaja bertemu.