Austin *POV*
Gue ngajak Ana ke tempat yang sering gue kunjungin, ya disini sepi dan nyaman sangat cocok kalau kita ingin menenangkan diri seperti berteriak atau menangis sekeras kerasnya terlebih tempat ini ada danaunya menambah kesan tenang, maybe? Itu menurutku.
"Ini tempat yang sangat nyaman, kamu sering kesini?" Kata Ana yang langsung menyeretku ke dunia nyata ehh ralat yang langsung menyadarkanku.
"Ehh i-iya aku sering kesini"
"Kamu tau tempat ini dari mana?"
"Ana Ana kamu ini, akukan lahir disini dan juga besar disini tentu aku tau" jawabku yang sukses membuatnya seperti orang bodoh haha dia lucu sekali dengan expresi seperti itu.
"Sorry aku nggak tau" katanya malu.
Aduh Austin kau bodoh sekali diakan gak tau tentang dirimu, dia saja baru ke London beberapa hari yang lalu, dasar payah kau Austin!
"Tak apa Ana, lagi pula kamu kan baru mengenalku"
Aduh Austin sekarang apa yang kamu katakan, ihh kau memang bodoh Austin!
*Hening*
"Mmm.. Ana?"
"Ya?"
"Sorry"
"Untuk apa?"
"Atas apa yang aku katakan tadi"
"Memang kamu mengatakan apa?" Katanya binggung
Aduh dia itu polos sekali, aku jadi semakin gemas padanya."Lupakan"
"Kamu aneh" katanya sambil mendorong bahuku pelan sambil terkekeh kami pun tertawa bersama, dia semakin cantik jika tertawa.
Ana *POV*
Austin mengajakku kesebuah tempat, ditempat itu terdapat sebuah danau yang indah dinisi sepi tapi nyaman sekali sangat cocok untuk seseorang yang ingin sendirian, setidaknya begitu?
"Ini tempat yang sangat nyaman, kamu sering kesini?" Kataku pada Austin yang tengah menatap danau.
"Ehh i-iya aku sering kesini"
"Kamu tau tempat ini dari mana?"
"Ana Ana kamu ini, akukan lahir disini dan juga besar disini tentu aku tau"
Oke itu pertanyaan yang sangat bodoh, tentu saja dia kan lahir di London dan ya besar disini juga tentu saja dia tau.
"Sorry aku gak tau" kataku akhirnya.
"Tak apa Ana, lagi pula kamu kan baru mengenalku" oke sekarang aku merasa bersalah.
*hening*
"Mmm.. Ana?"
"Ya?"
"Sorry" hah? Untuk apa? Dia salah apa padaku? Aku tidak mengerti.
"Untuk apa?"
"Atas apa yang aku katakan tadi"
"Memang kamu mengatakan apa?" Kataku binggung, jujur aku tidak mengerti arah pembicaraannya.
"Lupakan"
"Kamu aneh" kataku sambil terkekeh dan kami pun tertawa lepas bersama.
Semua masalah seakan hilang seiring berjalannya waktu.
"Austin.." kataku setelah kita berhenti tertawa.
"Ya, kenapa Ana?"
"Terima kasih banyak" kataku tulus sambil tersenyum.
"Sama sama Princess, senang membuat mu bahagia"
Sudah ku pastikan pipiku merah sekarang.
"Kamu ini..." kataku sambil mendorongnya pelan.
"Ahaahahahaha" kita pun tertawa bersama (lagi)
Tak terasa hari semakin larut aku pun pamit untuk pulang tapi tertahan olehnya.
"Biar ku antar"
"Ahh tidak usah nanti merepotkan"
"Kamu ini seperti kita bukan teman saja"
Deg! Teman?
"Ahh ya baiklah"
Aku pun pulang diantar oleh Austin.
.
.
.
.
"Sekali lagi terima kasih Austin" kataku sambil meyukir senyuman."Ya sama sama Princess, oke aku pulang dulu ya"
"Oke take care ya"
"Sip, bye"
"Bye"
.
.
.
Author *POV*"Hari yang sangat melelahkan" kata gadis itu sambil merebahkan badannya ke kasur.
"Ehhh.. ehh.. tapi kenapa ya aku seperti nyaman didekat Austin?"
Tanyanya pada diri sendiri sambil menatap langit langit kamarnya itu."Dan kenapa juga ya aku sakit hati saat dia bilang 'teman' padaku? Apa aku?? Ah tidak tidak, mana mungkin aku suk- ahh lupakan Ana" katanya sambil memukul mukul kepalanya pelan.
Tanpa sadar dia pun mulai terlelap dan dia pergi kedunia mimpi.
____________________________________
Nah lho kenapa tuh si Ana?
Suka kali Na :pGimana? Makin gak jelas ya? Emang :'D Gak ada feel ya? Emang :'D haha sakit teh ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Started From The Fans
FanficAku hanyalah sekedar Fans. Aku juga mengenalnya, huh tentu saja. Dan dia tidak mengenalku. Tapi, semua berubah saat kita tak sengaja bertemu.