Ana *POV*
Aku terbangun di pagi hari, saat aku bangun kepalaku sedikit pusing ya mungkin karna aku tidur di sofa.
"Hey kalian tidur di sini?" kata seseorang mengagetkanku.
"Louis?"
"Kalian ngapain aja?"
"Maksud kamu apa Hazza?" Jujur aku tidak mengerti apa yang dia maksud.
"Ituuu.." kata mereka ber3 serempak.
Aku pun menoleh ke sebelahku dan mendapati Niall yang masih terlelap. (jadi tadi ceritanya Ana tidur di pundak Niall)
"Oh.. Jadi tadi malam aku bangun terus gak bisa tidur lagi, dan Niall dia insomnia, akhirnya kita nonton dan kami ketiduran di sini" kataku menjelaskan.
"Ohh begitu, aku kira kalian....."
"Shut up kau Tommo!"
Aku pun beranjak dari tempatku sekarang tapi tertahankan oleh seseorang.
"A..Ana..." katanya lemah, aku pun menengok.
"Niall? Kamu kenapa?"
"Dingin Na.."
"Lo kenapa Ni? Jangan modus lo!" kata Louis asal.
Aku pun memegang dahi Niall, dan ternyata badan Niall panas.
Astaga Niall kenapa? Dia panas sekali, batinku
"Niall kamu sakit? Badanmu panas sekali" kataku khawatir, bagaimana tidak? Dia orang yang aku sayang dan aku cintai.
"Ana..Dingin.." katanya lagi.
"Yaudah sekarang kamu ke kamar ya, Liam tolong bawa dia ke kamar dan Harry tolong bawakan aku wadah dengan air hangat dan handuk" perintahku.
"Kamu kenapa Ana? Kamu terlihat khawatir sekali" tanya Louis polos.
"Aduhh udah deh Lou, jangan banyak tanya, mendingan lo bantuin Liam bawa Niall ke kamarnya" perintahku lagi.
Mereka pun melakukan yang aku perintahkan tadi, dan aku? Aku membuatkan bubur untuk Niall.
.
.
Aku langsung bergegas ke kamar Niall saat buburnya sudah jadi."Aduh Niall lo kenapa sih? Kok bisa sampe sakit gini?" kataku sambil mengompres Niall dengan handuk yang tadi di siapkan Harry.
"Gue gak apa-apa kok Na, tenang aja" kata Niall lemah.
"Aduh lo tuh nggak baik-baik aja Ni, oia Li lo mending pangil dokter deh ya"
Tak lama setelah Liam menelfon dokter, dokter itu pun datang lalu memeriksa Niall.
."Dia baik-baik saja, dia hanya kelelahan dan terlalu banyak fikiran dengan istirahat yang cukup dia akan pulih kembali" terang dokter Rikuma.
"Terima kasih dok"
"Jaga dia ya, jangan sampai dia terlalu banyak fikiran" sarannya padaku.
Kenapa kepadaku? Ahh lupakan itu Ana! Yang terpenting sekarang adalah Niall harus sembuh, batinku
"Baik dok, sekali lagi terima kasih" kataku.
.
.
"Tuh Ni lo denger kan apa kata dokter Rikuma? Jangan banyak fikiran!" Kata Liam geram."Emang lo mikirin apaan sih Ni? Bisa sampe sakit gini?" Tanya Louis penasaran.
"Sudahlah guys, sekarang Niall harus makan dan minum obat" kataku sambil membawa semangkuk bubur yang tadi aku buat.
"Thanks ya Na" kata Niall lemah.
"Udahlah Ni, lo jangan banyak ngomong dulu lo tuh masih sakit" kataku sambil menyuapi Niall, dan dia hanya bisa tersenyum lemah.
"Mmm guys gue turun dulu ya" kata Liam.
"Gue juga" kata Harry.
"Gue juga" susul Louis.
Aku hanya membalasnya dengan anggukan.
.
.
Setelah Niall makan dan tidur aku pun turun ke bawah menyusul 3 orang idiot itu.
."Hy boys" sapaku.
"Hy Na" sapa mereka.
"Ohh jadi ini penyebabnya" kata Louis.
"Ada apa?" tanyaku bingung sambil duduk di sebelah Liam.
"Itu lho penyebab kenapa Niall sakit" jelas Liam sambil menunjuk tv.
'Terjadi pertengkaran antara Niall Horan dan Selena Gomez.
Ternyata setelah di selidiki apa penyebabnya, ternyata Selena Gomez ada janji dengan Niall Horan tapi Selena Gomez malah asik mengobrol dengan mantan kekasihnya itu. Justin Bieber.
Usut punya usut ternyata Niall Horan sudah memiliki hubungan dengan Selena Gomez, ya mereka ternyata sudah menjadi sepasang kekasih.
Niall tidak terima atas perlakuan Selena kepadanya, dia pun memaki Selena di depan umum dengan penuh emosi tapi ternyata mantan dari Selena ini tidak terima atas perlakuan Niall terhadap Selena, akhirnya Justin pun membalas perkataan Niall.
Demi kian sekilas info'"Apa? Jadi ini penyebabnya?" Kataku tidak percaya.
"Ya tuhan, apa yang telah kamu lakukan Horan? Reputasimu bisa hancur" kata Liam frustasi.
"Tidak Liam! Jika aku jadi Niall, aku juga akan melakukan yang di lakukan oleh Niall tapi mungkin memang yang dilakukannya tidak pantas untuk seorang Super Star. tapi Liam, seorang Super Star pun memiliki hati dan mungkin saat itu Niall terbakar emosi dan hatinya benar-benar tersakiti. Kita tidak bisa menyalahkan Niall dalam situasi ini" kataku mencoba menahan isak, ya karna aku tau betul bagaimana rasanya di posisi Niall sekarang, karna aku....Lupakan!
"Kau benar Ana" kata Liam dengan nada yang menyesal?
"Sudahlah Li, lebih baik sekarang kita pura-pura tidak tau apa yang terjadi antara mereka. Dan kita harus berusaha membuat Niall move on dari Selena, kita juga harus membuat Niall jangan sampai memikirkannya lagi, dan yah kita harus bisa membuat Niall terus tertawa. Setidaknya begitu?"
"Wah bahkan Ana lebih bijak dari pada kamu dady" ejek Louis.
"Jangan sekarang Lou" kata Liam sayu.
"Ayolah Li, Louis hanya bercanda" hibur Harry.
"Mmm Harry? Sebenarnya aku tidak bercanda, karna memang itu benar adanya" kata Louis jujur.
Detik selanjutnya kami tertawa, yeah Liam juga.
"Ssstttt guys, Niall.." kataku sambil menunjuk kamar Niall.
"Oops" ucap mereka serempak sambil menutup mulut.
Aku hanya tersenyum karna tingkah mereka, setidaknya aku bisa tenang sekarang karna Niall baik-baik saja.
*****
____________________________________Hy guys, sorry buat Chapter ini kayaknya gak jelas ya? Ehh tapi emang Chapter kemarin juga ya? Haha
Vote and Comment jangan lupa guys, lo juga Silent Readersku tercinta
Oke Thanks udah baca semoga terhibur dan menjadi berkah tersendiri bagi gue :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Started From The Fans
FanfictionAku hanyalah sekedar Fans. Aku juga mengenalnya, huh tentu saja. Dan dia tidak mengenalku. Tapi, semua berubah saat kita tak sengaja bertemu.